Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pendaki
ilustrasi pendaki (pexels.com/Liam Moore)

Intinya sih...

  • Terlalu cepat dan tergesa-gesa saat turun gunung dapat meningkatkan risiko tergelincir atau jatuh, serta membuat otot kaki lebih cepat lelah.

  • Pendaki sebaiknya memanfaatkan tongkat atau alat bantu untuk menopang berat badan dan menjaga keseimbangan, terutama pada jalur yang curam atau licin.

  • Kondisi jalur yang licin dan berbatu sering diabaikan, padahal setiap langkah yang tidak hati-hati bisa berujung pada kecelakaan fatal. Penting untuk istirahat dan memperhatikan kondisi tubuh.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Turun gunung sering dianggap lebih mudah jika dibandingkan mendaki, padahal kenyataannya tidak selalu demikian. Ada banyak pendaki yang justru kerap mengalami cedera atau bahkan kecelakaan serius ketika perjalanan turun, sebab kurang hati-hati dan justru sering meremehkan kondisi medan.

Kesalahan kecil ketika turun gunung justru bisa mengakibatkan bahaya yang fatal, mulai dari tergelincir, kelelahan, hingga kehilangan arah. Oleh sebab itu, perhatikan beberapa kesalahan berikut ini ketika turun gunung yang justru bisa berbahaya dan menimbulkan masalah fatal.

1. Terlalu cepat dan tergesa-gesa

ilustrasi pendaki (pexels.com/Saikat Ghosh)

Salah satu kesalahan terbesar ketika turun gunung adalah melangkah terlalu cepat tanpa memperhatikan soal pijakan. Gerakan secara terburu-buru akan membuat tubuh mudah kehilangan keseimbangan, sehingga risiko tergelincir atau jatuh pun justru semakin tinggi.

Menuruni gunung dengan langkah tergesa-gesa justru akan membuat otot kaki jadi lebih cepat mengalami kelelahan. Kondisi ini juga bisa mengurangi fokus, sehingga membuat pendaki sulit dalam mengendalikan pergerakan dan juga berpotensi mengalami cedera serius.

2. Tidak memanfaatkan tongkat atau alat bantu

ilustrasi pendaki (pexels.com/Eric Sanman)

Banyak pendaki menganggap bahwa tongkat hanya penting ketika mendaki saja, padahal ketika turun gunung alat ini juga tetap diperlukan. Tongkat bisa membantu untuk menopang berat badan dan menjaga keseimbangan pada saat berada di jalur yang curam atau licin.

Mengabaikan penggunaan tongkat hanya akan membuat lutut dan pergelangan kaki jadi harus bekerja dengan ekstra keras. Hal ini juga bisa meningkatkan potensi nyeri, kram, hingga cedera yang justru bisa menghambat perjalanan turun.

3. Mengabaikan kondisi jalur yang licin dan berbatu

ilustrasi pendaki (pexels.com/Maël BALLAND)

Jalan turun gunung sering kali jauh lebih berbahaya karena memang tanahnya gembur, licin, dan penuh dengan bebatuan. Banyak pendaki yang kerap meremehkan kondisi ini, sehingga salah langkah dan pada akhirnya mengalami tergelincir.

Kurangnya kewaspadaan justru akan membuat pendaki jadi tidak bisa menyesuaikan teknik berjalan dengan kondisi jalur yang ada. Padahal setiap langkah yang tidak hati-hati justru bisa berujung pada kecelakaan fatal, terutama ketika harus melewati jalur yang curam.

4. Tidak istirahat dan mengabaikan kondisi tubuh

ilustrasi pendaki (unsplash.com/Annie Spratt)

Kelelahan ketika turun gunung sering kali tidak terasa karena memang gravitasi membuat langkah kaki jadi terasa lebih ringan. Namun, jika tubuh dipaksakan untuk terus melangkah tanpa jeda, maka risiko cedera juga akan semakin besar.

Mengabaikan tanda turun, seperti pusing, kram, atau dehidrasi justru bisa menimbulkan bahaya serius. Tubuh yang tidak bugar akan muda kehilangan fokus, sehingga justru memperbesar kemungkinan terjatuh atau bahkan mengalami kecelakaan yang berbahaya.

Turun gunung memang memerlukan strategi dan kehati-hatian yang sama besarnya dengan mendaki. Oleh sebab itu, dengan lebih cermat telah memperhatikan kondisi jalur yang dilewati, maka nantinya akan tetap aman tanpa mengalami masalah dan cidera yang serius. Jadi, nikmati setiap langkah dengan penuh kewaspadaan agar pengalaman pendakianmu tetap menyenangkan dan terbebas dari risiko yang fatal!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAgsa Tian