Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Kesalahan yang Harus Dihindari saat Mencari Sumber Air di Gunung

ilustrasi sumber air
ilustrasi sumber air (pexels.com/Jens Johnsson)
Intinya sih...
  • Mengambil air tanpa memeriksa kebersihannya
  • Mengandalkan air berdasarkan lokasi tanpa mengecek arusnya
  • Tidak menyaring atau memasak air sebelum diminum
  • Mengambil air dekat dengan jalur satwa
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Mencari sumber air di gunung merupakan hal penting yang menentukan kenyamanan dan keselamatan pendakian, terutama di jalur yang panjang dan minim fasilitas. Banyak pendaki pemula yang mengira bahwa semua air yang mengalir di alam bebas aman dikonsumsi, padahal tidak demikian.

Pemahaman terkait tanda-tanda alam memiliki peran besar untuk menentukan apakah sumber air yang ada memang layak dijadikan pilihan atau sebaiknya dihindari. Berikut ini merupakan beberapa kesalahan yang harus dihindari ketika mencari sumber air di gunung agar tetap aman.

1. Mengambil air tanpa memeriksa kebersihannya

ilustrasi sumber air
ilustrasi sumber air (pexels.com/Ian Turnell)

Banyak pendaki langsung mengambil air dari sungai kecil atau aliran tipis tanpa mengecek warna bau dan kejernihannya terlebih dahulu. Padahal kontaminasi bisa terjadi meski air terlihat jernih dari kejauhan.

Air yang mengandung sedimen, minyak, dan berbau tidak lazim pada umumnya menandakan adanya limbah alamiah atau aktivitas hewan yang bisa berbahaya untuk tubuh. Jika tidak memeriksa kondisi sekitar sumber air, maka bisa menyebabkanmu mengonsumsi air yang terkontaminasi oleh bangkai hewan atau kotoran yang terbawa arus lingkungan sekitar.

2. Mengandalkan air berdasarkan lokasi tanpa mengecek arusnya

ilustrasi sumber air
ilustrasi sumber air (pexels.com/Monique Laats)

Ada beberapa pendaki yang beranggapan bahwa air yang berada pada daerah lembah atau cekungan lebih segar dan aman, padahal tidak demikian karena berpotensi mengandung bakteri atau mikroorganisme. Genangan atau aliran yang terlalu lambat biasanya mengandung risiko kontaminasi yang lebih tinggi dibandingkan air yang bergerak cepat.

Air yang tertampung dalam bebatuan besar atau lubang alami sering kali mengumpulkan kotoran yang tidak terlihat, sehingga tetap memerlukan pengecekan sebelum diambil. Dengan memahami pentingnya arus air yang stabil dan bersih, maka bisa menghindari sumber yang berpotensi menimbulkan masalah kesehatan.

3. Tidak menyaring atau memasak air sebelum diminum

ilustrasi memasak saat camping
ilustrasi memasak saat camping (unsplash.com/Alex Moliski)

Kesalahan umum lainnya adalah dengan meminum air langsung dari sumber karena merasa letih atau terlalu percaya diri dengan kejernihannya, padahal bakteri dan parasit tidak bisa terlihat langsung. Banyak penyakit berawal dari air alami yang terlihat aman, namun sebetulnya mengandung mikroorganisme berbahaya.

Sebagian pendaki membawa alat penjernih, namun tidak menggunakannya secara optimal, sehingga proses filtrasinya tidak maksimal. Dengan memastikan air selalu direbus atau disaring menggunakan alat yang benar, maka isi gangguan pencernaan pun dapat berkurang secara signifikan.

4. Mengambil air dekat dengan jalur satwa

ilustrasi air terjun
ilustrasi air terjun (pexels.com/Manuela Adler)

Beberapa pendaki tidak menyadari bahwa air yang berada di dekat jejak kaki hewan, area kumbangan, atau jalan eetapak satwa liar pada umumnya memiliki tingkat kontaminasi yang lebih tinggi. Qktivitas hewan seperti mandi, minum, atau buang kotoran bisa meninggalkan bakteri berbahaya di dalam air.

Sumber air yang berada di area yang sering dilewati hewan besar bisa mengandung sisa organik yang tidak terlihat, namun mencemari aliran air. Mengambil air yang lebih jauh dari area aktivitas bisa mengurangi risiko paparan bakteri dan menjaga persediaan air tetap aman.

Memastikan sumber air aman merupakan langkah penting yang sering diremehkan, padahal kesalahannya bisa berdampak langsung terhadap kesehatan. Justru dengan menghindari beberapa kesalahan di atas, maka bisa menjaga tubuh tetap terhidrasi tanpa mengorbankan keselamatan. Pendakian pun bisa berjalan dengan aman, nyaman, dan menyenangkan!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us

Latest in Travel

See More

Bolehkah Menerima Tamu di Kamar Hotel? Ini Aturannya

06 Des 2025, 21:28 WIBTravel