Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

15 Maskapai yang Paling Sering Membatalkan Penerbangan selama 2024

Ilustrasi penumpang di bandara (unsplash.com/Jackie Alexander)

Pembatalan penerbangan merupakan salah satu momok terbesar bagi para traveler. Sepanjang tahun 2024, sejumlah maskapai mencatatkan rekor pembatalan yang cukup tinggi, baik karena alasan teknis, cuaca, maupun kendala operasional lainnya.

Kondisi tersebut tentu saja mengganggu rencana perjalanan banyak orang dan menimbulkan berbagai kerugian, mulai dari waktu hingga biaya yang membengkak. Dari sekian banyak nama besar maskapai yang ada di seluruh dunia, tercatat beberapa di antaranya paling banyak membatalkan penerbangannya selama 2024. 

Penasaran maskapai mana saja yang paling sering melakukan pembatalan sepanjang 2024 versi Visual Capitalist? Yuk, simak daftarnya di bawah ini!

1. Daftar maskapai yang paling sering melakukan pembatalan sepanjang 2024

Ilustrasi penumpang dalam pesawat terbang (pexels.com/Tim Gouw)

Visual Capitalist, sebuah penerbit online asal Kanada, mengurutkan beberapa maskapai yang paling sering melakukan sepanjang 2024. Data berikut terdiri dari nama maskapai, asal negara, dan persentase pembatalannya. 

  1. Dana Air (Nigeria): 33,9 persen.
  2. Lion Air (Indonesia): 16,7 persen.
  3. Wings Air (Indonesia): 16,3 persen.
  4. Air Austral (Prancis): 14,9 persen.
  5. Chongqing Airlines (China): 14,8 persen.
  6. Super AirJet (Indonesia): 14,7 persen.
  7. Air Seychelles (Seychelles): 10,1 persen.
  8. Batik Air (Indonesia): 9,4 persen.
  9. China Express Airlines (China): 7,7 persen.
  10. Winair (Belanda): 6,3 persen.
  11. Cape Air (Amerika Serikat): 6,1 persen.
  12. Kenya Airways (Kenya): 4,9 persen.
  13. Ural Airlines (Rusia): 4,8 persen.
  14. Shenzhen Airlines (China): 4,6 persen.
  15. Air China (China): 4,1 persen. 

2. Pembatalan terjadi karena penangguhan operasional

Dipantau Cirium, sebuah sumber analitik penerbangan, Dana Air mencatatkan tingkat pembatalan penerbangan tertinggi di antara maskapai lainnya. Hal tersebut terjadi sebagian besar disebabkan penangguhan operasionalnya sejak April 2024 oleh Otoritas Penerbangan Sipil Nigeria. Diketahui hingga Januari 2025, maskapai ini masih belum beroperasi, menunggu hasil audit keselamatan dan keuangan.

3. Faktor cuaca dan infrastruktur jadi penyebab utama

Mayoritas maskapai dengan tingkat pembatalan tinggi berasal dari kawasan Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika. Hanya ada satu maskapai asal Amerika Utara, yakni Cape Air, yang masuk dalam daftar. Sebagian besar penyebabnya adalah adanya cuaca buruk, keterbatasan infrastruktur, hingga kompleksitas operasional.

Diketahui maskapai yang melayani rute ke wilayah terpencil atau pulau, seperti Air Seychelles, Winair (Karibia), Air Austral (Réunion dan pulau-pulau Samudra Hindia), serta Cape Air (AS dan Karibia) juga kerap menghadapi tantangan di atas. 

Itulah 15 maskapai yang paling sering membatalkan penerbangannya sepanjang 2024. Apakah kamu mengalami pembatalan penerbangan dari salah satu maskapai di atas?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dewi Suci Rahayu
Fina Wahibatun Nisa
Dewi Suci Rahayu
EditorDewi Suci Rahayu
Follow Us