15 Negara Paling Berbahaya untuk Penerbangan

- Afghanistan memiliki sejarah konflik bersenjata yang memengaruhi keamanan penerbangan.
- Somalia dikenal dengan serangan kelompok militan dan pembajakan pesawat.
- Republik Demokratik Kongo memiliki catatan buruk dalam hal kecelakaan penerbangan.
Penerbangan merupakan salah satu cara transportasi yang paling aman. Namun, bukan berarti semua tempat memiliki risiko yang sama. Beberapa negara di dunia ada yang memiliki catatan buruk dalam hal keamanan penerbangan, karena berbagai faktor, mulai dari konflik bersenjata hingga infrastruktur yang kurang memadai.
Pada artikel ini, IDN Times akan mengupas daftar negara-negara paling berbahaya untuk penerbangan. Tujuannya agar kamu bisa lebih berhati-hati saat merencanakan perjalanan. Yuk, simak penjelasannya dan temukan alasan yang membuat negara-negara tersebut masuk ke dalam kategori berisiko tinggi untuk penerbangan!
1. Afghanistan

Afghanistan memiliki sejarah panjang konflik bersenjata yang memengaruhi keamanan penerbangan di wilayahnya. Serangan terhadap infrastruktur bandara dan ancaman dari kelompok bersenjata membuat penerbangan di negara ini sangat berbahaya. Ruang udara Afghanistan juga sering digunakan untuk manuver militer, sehingga menambah risiko bagi penerbangan sipil.
2. Somalia

Somalia dikenal sebagai negara dengan keamanan yang sangat buruk, termasuk di sektor penerbangan. Serangan kelompok militan dan pembajakan pesawat adalah ancaman nyata bagi penerbangan di wilayah ini. Kurangnya regulasi dan infrastruktur penerbangan yang memadai semakin memperburuk situasi.
3. Yaman

Konflik yang terus berlangsung membuat Yaman menjadi salah satu wilayah paling berbahaya untuk penerbangan. Ancaman serangan rudal terhadap pesawat menjadi risiko serius di negara ini. Selain itu, kurangnya pemeliharaan bandara dan fasilitas penerbangan menambah potensi bahaya.
4. Republik Demokratik Kongo

Republik Demokratik Kongo memiliki catatan buruk dalam hal kecelakaan penerbangan, seringkali akibat pesawat yang tidak layak terbang. Faktor lain adalah minimnya pengawasan terhadap keselamatan penerbangan dan kurangnya pelatihan bagi pilot. Ditambah lagi, kondisi cuaca ekstrem di beberapa wilayah membuat penerbangan semakin sulit.
5. Libya

Ketidakstabilan politik dan konflik bersenjata di Libya membuat penerbangan di negara ini sangat berisiko. Bandara sering menjadi target serangan, sehingga menimbulkan ketidakpastian bagi operator penerbangan. Pengawasan terhadap standar keselamatan penerbangan juga sangat minim di Libya.
6. Sudan Selatan

Sebagai negara yang baru merdeka, Sudan Selatan menghadapi banyak tantangan, termasuk dalam sektor penerbangan. Infrastruktur bandara yang belum memadai dan konflik internal meningkatkan risiko bagi penerbangan. Selain itu, wilayah ini memiliki banyak area dengan cuaca yang sulit diprediksi.
7. Venezuela

Venezuela masuk dalam daftar ini, karena masalah ekonomi yang memengaruhi sektor penerbangan. Banyak maskapai lokal yang gagal memelihara pesawat mereka, karena kurangnya anggaran. Selain itu, keamanan di bandara seringkali menjadi perhatian serius, karena tingginya tingkat kejahatan.
8. Pakistan

Pakistan menghadapi berbagai tantangan dalam hal keamanan penerbangan, termasuk ancaman terorisme. Beberapa insiden di masa lalu menunjukkan kerentanan terhadap serangan di bandara. Selain itu, kondisi geografi Pakistan dengan banyaknya pegunungan membuat navigasi udara menjadi sulit.
9. Nepal

Dikelilingi pegunungan Himalaya, Nepal adalah salah satu negara paling menantang bagi penerbangan. Banyak kecelakaan terjadi karena kesalahan navigasi di medan yang sulit. Selain itu, cuaca di Nepal sering kali berubah mendadak, menambah risiko bagi pilot.
10. Suriah

Konflik berkepanjangan di Suriah membuat negara ini menjadi salah satu wilayah paling berbahaya untuk penerbangan. Risiko serangan rudal atau tembakan dari kelompok bersenjata sangat tinggi. Wilayah udara yang tidak stabil sering dihindari maskapai internasional.
11. Bangladesh

Bangladesh menghadapi tantangan besar dalam hal infrastruktur penerbangan. Bandara yang penuh sesak dan kurangnya pemeliharaan membuat keselamatan penerbangan menjadi masalah utama. Selain itu, cuaca ekstrem, seperti badai tropis, dapat meningkatkan risiko bagi penerbangan di negara ini.
12. Irak

Seperti Afghanistan dan Yaman, Irak menghadapi ancaman serius dari konflik bersenjata yang mempengaruhi keamanan penerbangan. Serangan terhadap pesawat dan infrastruktur bandara adalah risiko nyata di negara ini. Selain itu, wilayah udara Irak sering digunakan untuk operasi militer, sehingga meningkatkan potensi insiden penerbangan.
13. Korea Utara

Minimnya transparansi dan pengawasan internasional membuat Korea Utara menjadi wilayah yang berisiko tinggi untuk penerbangan. Negara ini juga memiliki rekam jejak buruk terkait penembakan pesawat sipil di masa lalu. Ditambah lagi, ruang udaranya sering digunakan untuk uji coba rudal yang berbahaya bagi penerbangan komersial.
14. Papua Nugini

Topografi yang ekstrem dengan pegunungan tinggi dan lembah curam membuat Papua Nugini menjadi salah satu negara paling berbahaya untuk penerbangan. Banyak bandara kecil yang tidak memiliki fasilitas navigasi memadai. Kurangnya pelatihan untuk pilot lokal juga menjadi salah satu faktor utama tingginya angka kecelakaan.
15. Myanmar

Myanmar, yang tengah dilanda konflik politik dan militer, menjadi tempat berisiko untuk penerbangan. Bandara dan ruang udara sering kali terkena dampak dari ketegangan ini. Selain itu, pengawasan terhadap keselamatan penerbangan sangat minim di negara ini.
Penerbangan selalu memiliki tantangan unik di setiap negara, terutama di wilayah dengan infrastruktur yang kurang memadai atau kondisi politik yang tidak stabil. Mengetahui risiko ini adalah langkah awal untuk memastikan perjalanan kamu tetap aman.
Rencanakan perjalanan kamu dengan cermat, dan jadikan keselamatan sebagai prioritas utama, ya!