Memilih waktu traveling memang harus direncanakan dengan matang. Karena pada waktu tertentu, ada yang namanya high season atau musim puncak. Banyak orang berlibur dalam waktu bersamaan.
Memutuskan traveling pada saat high season ternyata juga menjadi tantangan tersendiri. Jika tidak dipertimbangkan secara matang, acara traveling bisa gagal total. Setidaknya, kamu perlu mengenali enam tantangan memilih waktu traveling saat high season. Sudah siap traveling di waktu tersebut?
Dalam satu tahun, ada periode tertentu di mana orang berbondong-bondong untuk liburan. Contohnya memutuskan traveling saat pergantian tahun baru. Pada musim ini, tempat wisata banyak yang penuh karena sebagian besar orang mengambil waktu cuti.
Memutuskan traveling saat high season sebenarnya boleh-boleh saja. Namun, segala sesuatu juga ada risikonya. Mungkin kamu akan menghadapi kerumunan dan antrian panjang. Apalagi destinasi wisata yang kamu kunjungi tergolong populer. Banyak orang berbondong-bondong menikmati tempat wisata tersebut.
Traveling ke suatu tempat pasti tidak bisa dipisahkan dari perjalanan. Jika aksesnya tergolong cepat dan mudah, energi bisa tersimpan untuk menikmati tempat wisata yang kamu tuju. Lain halnya saat sudah terjebak macet di perjalanan. Mungkin suasana hati sudah memburuk saat di tempat tujuan.
Macet selama perjalanan merupakan tantangan yang harus kamu hadapi saat traveling di waktu high season. Banyaknya orang yang menikmati waktu cuti membuat akses transportasi tersendat. Jika kamu pergi dengan menggunakan kendaraan umum, jangan heran dengan penumpang yang penuh sesak.
Traveling tidak bisa dilepaskan dari biaya yang harus dikeluarkan. Mulai dari biaya transportasi, tiket masuk, penginapan, sampai pengeluaran untuk membeli oleh-oleh. Biaya yang dikeluarkan ternyata juga berkaitan dengan waktu kamu traveling.
Termasuk diantaranya memilih traveling pada saat high season. Jangan heran akan menemukan harga yang lebih tinggi dari biasanya. Beberapa tiket kendaraan dan penginapan mengalami kenaikan. Kondisi dompet lebih terkuras dari liburan di hari biasa.
Salah satu segi kenyamanan traveling terletak pada fasilitas umum. Seperti ketersediaan kamar mandi dan toilet, mushola, atau tempat untuk beristirahat. Tapi hal ini menjadi tantangan saat kamu memutuskan traveling pada saat waktu high season.
Contohnya menjelang pergantian tahun baru atau liburan hari raya tertentu. Jangan heran dengan ketersediaan fasilitas tempat traveling yang terbatas. Banyaknya manusia yang berbondong-bondong liburan tidak sebatas dengan fasilitas yang tersedia.
Jika kita membicarakan tentang kenyamanan traveling, kebersihan adalah hal yang harus selalu dijaga. Tapi lain ceritanya saat banyak orang liburan dalam satu waktu bersamaan. Upaya menjaga kebersihan adalah fenomena yang mustahil. Kamu harus siap menjumpai beberapa tempat yang kotor.
Kondisi demikian menjadi tantangan saat kamu memutuskan traveling saat high season. Beberapa sampah plastik mungkin akan memenuhi setiap tempat. Seperti bekas botol minuman, atau sampah bungkus makanan yang berceceran.
Seseorang traveling pasti memiliki tujuan tersendiri. Apalagi kamu memutuskan traveling ke tempat wisata budaya, pasti ingin merasakan keaslian dari tempat tersebut. Namun demikian, traveling bukan perkara mudah jika kamu pergi dalam waktu high season.
Siap-siap jika akan kehilangan nuansa keaslian dari wisata tersebut. Terutama untuk wisata ke museum atau ke tempat budaya. Alih-alih memperoleh pengalaman dan interaksi intens dengan penduduk lokal, pandangan justru teralihkan dengan wisatawan yang hilir mudik. Kamu tidak bisa leluasa menikmati keorisinilan suatu tempat.
Perencanaan adalah kunci penting saat kamu ingin traveling pada waktu high season. Segala sesuatunya harus dipertimbangkan dengan matang. Terutama menyangkut segi biaya dan kenyamanan. Setelah membaca beragam tantangan tersebut, apa kamu sudah siap merencanakan traveling saat high season?