Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Ekowisata Low Budget untuk Solo Traveler, Ramah di Dompet

ilustrasi menyusuri jalan (pexels.com/@sharefaith)
Intinya sih...
  • Pilih destinasi desa wisata atau kawasan konservasi lokal untuk ekowisata
  • Cari penginapan milik warga lokal atau hotel kapsul untuk menghemat biaya
  • Bawa perlengkapan reusable dan ramah lingkungan untuk menekan biaya liburan

Solo traveler atau bepergian sendiri memberikan ketenangan sekaligus memberi ruang untuk kenyamanan pada diri sendiri. Meskipun sendirian, liburan bisa jadi berkontribusi menambah permasalahan lingkungan lewat jejak karbon yang kamu tinggalkan. Untuk itu jadilah solo traveler yang tetap bertanggung jawab pada alam.

Namun, bepergian sendirian dianggap lebih mahal karena kamu menanggung biaya transportasi hingga sewa hotel sendirian. Tetapi juga, dengan jadi solo traveler kamu punya kontrol penuh atas pengeluaran dan fleksibilitas, misalnya ikut makan di restoran mahal. Berikut beberapa tips menghemat anggaran saat melakukan ekowisata sendirian.

1. Pilih destinasi desa wisata atau kawasan konservasi lokal

ilustrasi berdiri di antara pemandangan (pexels.com/norexy)

Konsep dari ekowisata adalah meminimalkan jejak karbon dari aktivitas liburan. Dan yang paling utama adalah pemilihan destinasi yang mendukung eco-tourism. Gak perlu memilih destinask wisata yang sedang trending atau viral, tapi kunjungilah destinasi lokal seperti desa wisata.

Desa wisata biasanya menyediakan berbagai aktivitas dan tempat menarik. Seperti tur desa, panorama, pengolahan kerajinan, hingga pertunjukan budaya. Ini adalah paket lengkap yang bisa kamu nikmati saat mengunjungi desa wisata lokal yang sering kali lebih terjangkau.

Kawasan konservasi seperti Taman Nasional juga adalah destinasi ideal untuk ekowisata. Kamu bisa langsung belajar tentang flora dan fauna, sembari menyusuri lanskap Taman Nasional yang hijau dengan udara bersih. Umumnya, tiket masuk kawasan konservasi gak mahal berbeda dengan destinasi wisata komersil.

2. Cari penginapan milik warga lokal atau hotel kapsul

ilustrasi memesan hotel (pexels.com/ketut-subiyanto)

Prioritaskan untuk menginap di guesthouse miliki warga lokal. Karena harganya lebih miring. Kamu bisa langsung berinteraksi tentang keluarga dan orang-orang lokal. Kamu jadi lebih banyak tahu informasi tentang desa yang kamu kunjungi.

Jika kesulitan menemukan penginapan lokal, pilihlah hotel kapsul yang terkenal murah. Desain kamar hotel yang ringkas dan minimalis cocok buat kamu yang liburan sendirian. Hotel kapsul juga jadi pilihan tepat bila kamu ingin liburan ke kota, karena biasanya hotel kapsul terletak di pusat kota. Jadi, sangat bisa menghemat biaya transportasi.

3. Bawa perlengkapan reusable dan ramah lingkungan

ilustrasi perlengkapan liburan (pexels.com/tima-miroshnichenko)

Membawa perlengkapan ramah lingkungan adalah salah satu cara menerapkan ekowisata. Jangan sampai liburan kita malah menambah sampah dengan membawa benda-benda sekali pakai. Bawalah perlengkapan dan peralatan reusable seperti botol minum, alat makan, hingga tas belanja.

Untuk peralatan mandi, bawalah sampo atau sabun batang karena lebih praktis. Atau sediakan peralatan berbahan cair dalam wadah mini yang ringkas untuk dibawa bepergian. Satukan semua perlengkapan dalam tas khusus agar mudah diakses.

Membawa perlengkapan reusable terlihat kurang praktis, tetapi bisa menekan biaya saat liburan. Banyak stasiun dan fasilitas umum yang menyediakan refill air minum. Dari tas belanja, kamu gak perlu membayar biaya tambahan untuk kantong kresek dan biaya kemasan lainnya saat membeli minuman dan makanan.

4. Gunakan transportasi umum atau jalan kaki

ilustrasi bepergian dengan kereta (pexels.com/olly)

Naik transportasi umum adalah cara mengurangi jejak karbon dari kendaraan pribadi sekaligus menghemat budget liburan. Sebelum berangkat liburan, pastikan kamu tahu rute transportasi umum di kota yang akan kamu kunjungi. Kenali juga jenis transportasi misalnya bus, angkot, atau commuter line.

Menggunakan transportasi umum sering kali membutuhkan waktu tempuh yang lebih lama. Untuk itu, cari tahu jarak dan waktu tempuh kendaraan untuk estimasi agar kamu gak terlambat datang ke tempat tujuan.

Kamu juga bisa memadukan trik ini dengan memilih penginapan yang dekat dengan transportasi umum. Ini akan menghemat waktumu untuk mencari halte terdekat.

5. Berburu kuliner lokal di pasar tradisional

ilustrasi pasar tradisional (pexels.com/hector-perez)

Menjadi solo traveler membuatmu bebas menentukan tempat makan yang akan kamu kunjungi. Hindari restoran mahal, meskipun sedang viral. Beralihlah pada warung-warung lokal dengan menjelajahi gang-gang atau pasar tradisional. Di sana kamu akan lebih banyak menemukan kuliner tradisional lokal dengan harga yang lebih murah.

Berburu kuliner lokal akan membantumu mencicipi bahan-bahan unik dan khas daerah tersebut. Kamu juga dapat memahami sejarah dan tradisi lokal, baik budaya atau makanan dengan berinteraksi dengan penduduk lokal.

Di pasar tradisional kamu juga bisa menemukan berbagai peralatan dan perlengkapan yang dipakai oleh penduduk lokal, yang berbeda dengan pasar wisata. Ini bisa jadi oleh-oleh unik setelah pulang nanti.

Bepergian sendiri akan mengajarkanmu banyak hal, termasuk pengalaman yang amat bermakna. Solo traveler cenderung menghasilkan sedikit jejak karbon, karena lebih fleksibel. Kamu mendapat ketenangan sekaligus berkontribusi mengurangi jejak karbon.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us