5 Tips Memilih Teman Traveling, biar Gak Ribet dan No Drama

Sebelum memutuskan traveling bareng, pastikan kamu tahu kebiasaan harian temanmu. Apakah dia tipe morning person yang selalu bangun subuh dan penuh semangat di pagi hari, atau justru night owl yang produktif di malam hari dan sering bangun kesiangan?

Perbedaan ini kelihatannya sepele, tapi kalau gak diperhatikan, bisa bikin perjalanan kamu berantakan. Misalnya, kamu pengen mendaki gunung untuk melihat sunrise, tapi temanmu malah baru tidur beberapa jam sebelumnya. Ini jelas bikin itinerary kamu kacau.

Selain itu, kebiasaan kecil, seperti cara menghabiskan waktu luang, juga perlu diperhatikan. Ada orang yang suka mengisi waktu dengan bersantai di pantai, sementara yang lain lebih suka eksplorasi tempat baru seharian penuh.

Kalau kamu dan teman traveling punya ritme yang berbeda, bukan cuma capek, kamu juga bisa merasa gak nyaman sepanjang perjalanan. Jadi, penting banget buat memastikan kebiasaan harian kalian sinkron.

Setiap orang punya gaya traveling yang berbeda-beda. Ada yang suka backpacking dengan bujet terbatas, sementara yang lain lebih nyaman dengan gaya mewah lengkap dengan koper besar dan hotel berbintang.

Jangan sampai kamu udah siap jalan dengan ransel kecil, tapi temanmu malah bawa koper gede yang ribet setiap kali harus naik kendaraan umum. Perbedaan seperti ini bisa bikin perjalanan kamu jadi gak efisien dan penuh drama.

Selain itu, diskusikan juga soal ekspektasi selama perjalanan. Apakah kamu dan temanmu lebih suka traveling santai dengan itinerary fleksibel, atau justru suka agenda yang terjadwal dengan rapat?

Kalau gak ada kesepakatan sejak awal, kalian bisa saling merasa terganggu di tengah perjalanan. Misalnya, kamu pengin istirahat di hotel setelah seharian jalan, tapi temanmu masih semangat eksplor tempat wisata lain. Jadi, ngobrolin soal gaya traveling sebelum berangkat itu wajib banget!

Uang sering jadi salah satu penyebab konflik terbesar dalam perjalanan. Makanya, penting untuk memastikan teman traveling kamu punya cara mengelola uang yang sejalan dengan kamu.

Kalau kamu tipe orang yang hemat, pastikan temanmu juga punya pola pikir serupa. Jangan sampai kamu udah menyusun bujet ketat, tapi temanmu malah terus-terusan mengajak makan di restoran mahal atau beli oleh-oleh berlebihan. Ini gak cuma bikin pengeluaran membengkak, tapi juga bisa bikin kamu kesal.

Selain itu, diskusikan juga soal pembagian biaya selama perjalanan, misalnya, apakah kalian mau patungan untuk semua kebutuhan, seperti makan dan transportasi, atau lebih suka bayar masing-masing? Hal kecil seperti ini bisa bikin hubungan kalian tetap harmonis selama traveling. Kalau ada perbedaan, bicarakan dengan jujur supaya gak ada salah paham di kemudian hari.

Traveling gak selalu berjalan sesuai rencana. Terkadang, ada hal-hal tak terduga yang bikin itinerary perjalanan berubah, seperti cuaca buruk atau transportasi terlambat.

Nah, di momen-momen seperti ini, teman traveling yang fleksibel dan mudah beradaptasi jadi penyelamat. Kalau temanmu tipe orang yang gampang panik atau sulit menerima perubahan, perjalanan bisa jadi penuh tekanan.

Selain itu, teman yang fleksibel biasanya lebih santai kalau ada perubahan kecil, seperti ganti restoran karena tempat yang diincar penuh atau harus jalan kaki lebih jauh dari rencana awal. Mereka juga cenderung gak banyak mengeluh dan lebih fokus menikmati perjalanan. Jadi, carilah teman traveling yang punya sikap positif dan siap menghadapi situasi apa pun dengan kepala dingin.

Traveling sering kali membutuhkan kerja sama, terutama di situasi yang membutuhkan keputusan cepat. Makanya, penting untuk memastikan teman traveling kamu adalah orang yang bisa diandalkan. Misalnya, dia bisa dipercaya untuk menjaga barang bawaan saat kamu pergi sebentar, atau mau bergantian mengatur jadwal selama perjalanan. Teman seperti ini bikin kamu merasa aman dan nyaman selama traveling.

Selain itu, teman yang bisa diandalkan biasanya juga lebih peduli dengan kebutuhan kamu selama perjalanan. Mereka akan memastikan kamu sama-sama menikmati perjalanan, bukan cuma fokus pada keinginan mereka sendiri. Traveling bareng mereka terasa lebih menyenangkan, karena kamu tahu mereka punya rasa tanggung jawab yang sama besar.

Memilih teman traveling butuh perhatian lebih, karena perjalanan yang menyenangkan gak cuma soal destinasi, tapi juga dengan siapa kamu melakukannya. Ingat, perjalanan yang seru itu terjadi kalau semua orang merasa nyaman dan bisa menikmati momen bersama. Jadi, jangan asal pilih teman traveling, ya!