Apple Tutup Toko Retail di China untuk Pertama Kalinya

- Mall kehilangan penyewa besar sebelum Apple tutup toko di Parkland Mall.
- Penurunan penjualan dan tantangan ekonomi China semakin menekan Apple.
- Strategi ekspansi Apple di China tetap berlanjut meski tutup toko di Dalian.
Jakarta, IDN Times - Apple mengumumkan akan menutup salah satu toko ritelnya di China untuk pertama kali. Keputusan ini menandai langkah besar untuk perusahaan teknologi tersebut di tengah upaya kembali memulihkan penjualan di pasar China.
Penutupan ini akan terjadi di Apple Store Parkland Mall, Distrik Zhongshan, Kota Dalian pada Sabtu (9/8/2025). Toko tersebut menjadi satu dari 56 gerai yang beroperasi di kawasan Greater China, mewakili lebih dari 10 persen dari total lebih 530 outlet Apple di seluruh dunia.
1. Mall kehilangan sejumlah penyewa besar sebelum Apple umumkan penutupan
Apple menyatakan toko di Parkland Mall akan tutup secara permanen. Keputusan tersebut diambil karena banyak penyewa ritel besar, seperti Michael Kors dan Armani, telah meninggalkan pusat perbelanjaan tersebut—menandakan adanya perubahan besar dalam lanskap ritel lokal.
“Keputusan untuk menutup toko kami terjadi karena banyaknya penyewa lain yang telah keluar dari Parkland Mall,” ujar juru bicara Apple, Brian Bumbery, dilansir The New York Times.
Rebranding dan perubahan manajemen mall juga disebut menjadi pemicu keputusan Apple. Parkland Mall diketahui berubah nama menjadi Intime City pada Juni 2025, mencerminkan penyesuaian strategi di bidang ritel oleh pengelola mall setempat.
2. Penurunan penjualan dan tantangan ekonomi China semakin menekan Apple
Apple melaporkan bahwa penjualan di China terus menurun selama enam kuartal berturut-turut. Pada 2024, pendapatan Apple di China mencapai 66,95 miliar dolar Amerika Serikat (AS) (Rp1 kuadriliun), mengalami penurunan hampir 10 persen dari puncaknya sebesar 74,2 miliar dolar AS (Rp1,2 kuadriliun) di tahun sebelumnya.
Perekonomian China juga tengah menghadapi tekanan deflasi dan turunnya konsumsi masyarakat. Pemerintah setempat menggelontorkan stimulus untuk mendorong pembelian barang-barang elektronik, namun para ekonom memperkirakan efek dari kebijakan ini hanya bersifat sementara.
Menurut data Counterpoint Research yang dirilis pada Senin (28/7/2025), pangsa pasar smartphone Apple di China turun dari 17,9 persen menjadi 15,5 persen tahun sebelumnya, tergerus oleh persaingan dari merek lokal seperti Huawei dan Vivo.
3. Strategi ekspansi Apple di China tetap berlanjut meski tutup toko
Apple menegaskan komitmennya terhadap pasar China dengan memastikan bahwa seluruh karyawan di toko Parkland Mall akan diberikan kesempatan untuk tetap bekerja di Apple, baik di Dalian maupun di toko lain di China.
Meski ditutup, satu toko ritel Apple akan tetap beroperasi di Olympia 66, hanya 10 menit dari Parkland Mall. Selain itu, pada Agustus 2025, Apple berencana membuka gerai baru di kota Shenzhen sehingga jumlah toko di China tetap 56, setara pada awal tahun.
“Apple menghargai hubungan kami dengan komunitas Dalian, dan semua anggota tim kami yang berdedikasi akan memiliki peluang untuk terus bekerja bersama Apple,” tutur Brian Bumbery, juru bicara Apple, dilansir Bloomberg.