China Perpanjang Penyelidikan Impor Daging Sapi hingga November 2025

- Penyelidikan safeguard impor daging sapi dimulai pada Desember 2024 sebagai respons terhadap permintaan dari Asosiasi Peternakan Hewan China.
- Kementerian Perdagangan China memperpanjang masa penyelidikan selama tiga bulan hingga November 2025 karena besarnya jumlah data dan partisipasi banyak negara.
- Pasar internasional menyambut positif perpanjangan penyelidikan ini, memberikan waktu tambahan bagi Beijing menilai apakah sektor domestik bisa pulih tanpa kebijakan safeguard.
Jakarta, IDN Times - Kementerian Perdagangan China mengumumkan perpanjangan masa penyelidikan terhadap impor daging sapi selama tiga bulan pada Rabu (6/8/2025). Kebijakan ini menjadi kabar baik bagi para pemasok daging sapi internasional yang khawatir akan diberlakukannya pembatasan perdagangan dalam waktu dekat.
Keputusan memperpanjang masa investigasi ini diumumkan hanya beberapa hari sebelum masa penyelidikan awal berakhir. Penyelidikan tersebut diketahui telah dimulai pada 27 Desember 2024, di tengah turunnya permintaan konsumsi daging sapi domestik.
1. Permulaan penyelidikan pada Desember 2024
Kementerian Perdagangan China pada Desember 2024, resmi mengumumkan penyelidikan safeguard terhadap impor daging sapi. Kebijakan ini dilakukan sebagai respons terhadap permintaan dari Asosiasi Peternakan Hewan China beserta sembilan asosiasi industri terkait yang mewakili kepentingan produsen dalam negeri.
“Penyelidikan ini dijalankan secara hati-hati dan sepenuhnya mengikuti hukum domestik serta aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Kebijakan ini tidak menyasar negara atau wilayah tertentu,” ujar seorang pakar kebijakan perdagangan dari Universitas Ilmu Politik dan Hukum China, dilansir Global Times.
Dalam perjalanannya, penyelidikan ini semula dijadwalkan berlangsung selama delapan bulan, namun peraturan di China memungkinkan masa tersebut diperpanjang jika ada kondisi khusus.
2. Alasan teknis perpanjangan sampai 26 November 2025
Kementerian Perdagangan China memutuskan menambah waktu penyelidikan selama tiga bulan hingga 26 November 2025. Hal ini disebabkan besarnya jumlah data, partisipasi banyak negara, serta kompleksitas kasus yang harus dianalisis secara komprehensif.
“Pemerintah China berkewajiban menjaga proses yang obyektif dan adil. Seluruh pemangku kepentingan telah diundang berpartisipasi dengan mengirimkan dokumen dan data tertulis. Kegiatan seperti dengar pendapat dan verifikasi lapangan sudah dilakukan,” jelas juru bicara Kementerian Perdagangan, dilansir English News.
Sebanyak 180 perwakilan dari 75 negara dan organisasi turut menghadiri sidang dengar pendapat pada Maret 2025, termasuk eksportir dan asosiasi dari Brasil, Australia, Argentina, dan Amerika Serikat (AS), serta pelaku industri domestik.
3. Dampak langsung dan respon pasar global
Pasar internasional menyambut positif perpanjangan penyelidikan ini.
“Ini menjadi angin segar bagi eksportir daging sapi. Perpanjangan memberikan waktu tambahan bagi Beijing menilai apakah sektor domestik bisa pulih tanpa kebijakan safeguard," ujar seorang analis pasar komoditas di Trivium China, Even Rogers Pay, dilansir Yahoo Finance.
Sepanjang 2024, China tercatat mengimpor daging sapi sebanyak 2,87 juta ton, namun impor pada semester I-2025 turun 9,5 persen dibanding tahun sebelumnya hingga menyentuh angka 1,3 juta ton. Dampak kelebihan pasokan membuat harga grosir daging sapi jatuh ke titik terendah sejak 2019 dan menantang industri peternakan lokal.
Pada Juli 2025, Kementerian Pertanian China menyampaikan bahwa peternakan sapi di negara tersebut telah berhasil mencatat keuntungan selama tiga bulan berturut-turut, yang mencerminkan adanya intervensi pemerintah berupa bantuan keuangan dan kebijakan stabilisasi pada sektor ini.