Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kredit Perbankan Tumbuh Melambat pada Mei 2025 Hanya Sebesar 8,43 Persen

Ilustrasi skor kredit (freepik.com)
Ilustrasi skor kredit (freepik.com)
Intinya sih...
  • Kredit perbankan tumbuh 8,43% yoy pada Mei 2025.
  • Dana pihak ketiga hanya tumbuh 4,29% yoy, BI perkuat kebijakan makroprudensial.
  • Hasil stress test perbankan tetap kuat dengan profitabilitas korporasi yang terjaga.

Jakarta, IDN Times - Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan bahwa penyaluran kredit perbankan pada bulan kelima tahun ini tercatat tumbuh sebesar 8,43 persen secara tahunan (year on year/yoy), melambat dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 8,88 persen yoy.

“Peran kredit perbankan terhadap pertumbuhan ekonomi perlu terus ditingkatkan,” ujar Perry dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada Rabu (18/6/2025).

1. Dana pihak ketiga hanya tumbuh 4,29 persen

ilustrasi pinjam dana (freepik.com/jcomp)
ilustrasi pinjam dana (freepik.com/jcomp)

Perry juga menyebut likuiditas perbankan masih memadai, meskipun penghimpunan DPK mengalami perlambatan. Tercatat, DPK pada Mei 2025 hanya tumbuh 4,29 persen YoY, menurun dari posisi Januari 2025 yang sebesar 5,51 persen YoY.

Menurut Perry, dari sisi penawaran, preferensi perbankan dalam menyalurkan kredit masih kuat, meskipun standar pemberian pinjaman (lending standard) menunjukkan kecenderungan yang meningkat. Sementara itu, dari sisi permintaan, pertumbuhan kredit ditopang oleh penyaluran di sektor industri, jasa sosial, dan sektor lainnya. Untuk penyaluran kredit pada sektor perdagangan, pertanian, dan jasa dunia usaha masih perlu ditingkatkan.

Dari sisi penggunaan, Perry merinci pertumbuhan kredit sebagai berikut:

  • Kredit investasi tumbuh 13,74 persen yoy

  • Kredit modal kerja tumbuh 4,94 persen yoy

  • Kredit konsumsi tumbuh 8,82 persen yoy

2. BI perkuat kebijakan makroprudensial

Konpers RDG BI periode Maret 2025. (IDN Times/Triyan)
Konpers RDG BI periode Maret 2025. (IDN Times/Triyan)

Sementara itu untuk pembiayaan syariah tercatat tumbuh 9,19 persen YoY, dan kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tumbuh 2,17 persen yoy kemudian kredit UMKM tumbuh sebesar 2,17 persen (yoy). Dengan perkembangan kredit hingga Mei 2025 tersebut, dan prospek perekonomian ke depan, Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan kredit perbankan pada 2025 akan berada pada kisaran 8-11 persen.

"Bank Indonesia terus memperkuat kebijakan makroprudensial yang akomodatif, termasuk melalui Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM). Total insentif KLM hingga minggu kedua Juni 2025 mencapai sebesar Rp372 triliun, yang disalurkan kepada kelompok bank BUMN sebesar Rp164 triliun, bank BUSN sebesar Rp166,4 triliun, BPD sebesar Rp36 triliun, dan KCBA sebesar Rp5,6 triliun," tegasnya.

Ke depan, Bank Indonesia akan terus mendorong penyaluran kredit/pembiayaan perbankan yang didukung oleh perluasan sumber pendanaan, serta memperkuat sinergi dengan Pemerintah, otoritas keuangan, Kementerian/Lembaga, perbankan, dan pelaku usaha.

3. Hasil stress test perbankan tetap kuat dengan profitabilutas korporasi yang terjaga

ilustrasi kartu kredit (pexels.com/Joshua Woroniecki)
ilustrasi kartu kredit (pexels.com/Joshua Woroniecki)

Lebih lanjut, Perry memastikan ketahanan perbankan tetap kuat mendukung stabilitas sistem keuangan. Kondisi likuiditas perbankan memadai, permodalan terjaga pada level tinggi dan risiko kredit rendah. Likuiditas perbankan tetap memadai tecermin dari rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) sebesar 24,98 persen pada Mei 2025.

Dari sisi permodalan, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan pada April 2025 tetap tinggi sebesar 25,41 persen sehingga masih mampu untuk menyerap risiko. Sementara itu, rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) perbankan tercatat rendah, sebesar 2,24 persen (bruto) dan 0,83 persen (neto) pada April 2025.

"Hasil stress test Bank Indonesia juga menunjukkan ketahanan perbankan tetap kuat, ditopang oleh kemampuan membayar dan profitabilitas korporasi yang terjaga," ungkapnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us