Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Kebiasaan yang Bikin Rice Cooker Cepat Rusak, Jarang Disadari

potret rice cooker (commons.wikimedia.org/Tokumeigakarinoaoshima)
potret rice cooker (commons.wikimedia.org/Tokumeigakarinoaoshima)
Intinya sih...
  • Menggunakan sendok logam
  • Menyimpan nasi terlalu lama dalam mode ‘warm’
  • Memanaskan lauk langsung di dalam rice cooker

Rice cooker adalah salah satu perangkat elektronik yang hampir selalu ada di dapur rumah tangga Indonesia. Fungsinya gak cuma buat masak nasi, tapi juga untuk menghangatkan makanan, mengukus lauk, hingga kadang jadi pengganti panci darurat. Karena sering dipakai dan sangat praktis, banyak orang tanpa sadar memperlakukan rice cooker seperti alat serbaguna yang tahan banting. Padahal, ada batas kemampuan alat ini , dan beberapa kebiasaan makan kita justru bisa memperpendek umur pakainya.

Tanpa disadari, cara kita mengambil nasi, menyimpan lauk, atau bahkan membiarkan sisa nasi terlalu lama di dalam rice cooker bisa bikin alat ini cepat rusak. Mulai dari lapisan teflon yang terkelupas, elemen pemanas yang rusak, hingga tutup bagian dalam yang kotor, semua bisa berasal dari kebiasaan kecil yang tampak sepele. Supaya rice cooker kamu tetap awet dan gak gampang jebol, yuk perhatikan enam kebiasaan makan yang ternyata jadi penyebab utama kerusakan rice cooker berikut ini!

1. Mengambil nasi dengan sendok logam

ilustrasi rice cooker (freepik.com/freepik)
ilustrasi rice cooker (freepik.com/freepik)

Salah satu kesalahan paling umum adalah mengambil nasi langsung dari rice cooker menggunakan sendok logam. Padahal, kebiasaan ini bisa merusak lapisan anti lengket (biasanya teflon) pada panci rice cooker. Saat lapisan ini tergores, nasi jadi mudah lengket dan alat pun sulit dibersihkan. Dalam jangka panjang, goresan tersebut bisa menyebabkan karat dan kerusakan permanen pada panci.

Selain merusak rice cooker, sendok logam juga bisa mencemari nasi jika lapisan panci sudah rusak dan mengelupas. Serpihan kecil dari lapisan tersebut bisa tercampur dalam nasi dan gak aman jika tertelan. Oleh karena itu, selalu gunakan sendok nasi plastik atau kayu yang lembut agar panci tetap terjaga. Meski terlihat remeh, kebiasaan ini punya pengaruh besar terhadap umur alatmu.

2. Menyimpan nasi terlalu lama dalam mode ‘warm’

ilustrasi rice cooker (commons.wikimedia.org/GOSUAN Waongeai)
ilustrasi rice cooker (commons.wikimedia.org/GOSUAN Waongeai)

Mode ‘warm’ memang sangat praktis karena menjaga nasi tetap hangat tanpa harus dimasak ulang. Namun,, menyimpan nasi dalam rice cooker terlalu lama , misalnya lebih dari 12 jam , bisa mempercepat kerusakan elemen pemanas. Apalagi jika kamu membiarkan nasi semalaman tanpa dimatikan, suhu panas yang terus-menerus membuat komponen dalam rice cooker jadi cepat aus. Selain itu, nasi juga bisa mengering atau bahkan berubah warna dan rasa.

Tak hanya itu, kondisi ini juga membuat bagian bawah nasi menjadi keras, bahkan kadang terbakar atau menempel. Ini bisa meninggalkan bekas noda gosong yang sulit dibersihkan. Jika dibiarkan, lapisan dasar panci bisa rusak dan elemen pemanas bekerja lebih keras untuk menjaga suhu. Solusinya, sebaiknya nasi yang gak habis disimpan di wadah tertutup dan dimasukkan ke kulkas , tinggal dipanaskan ulang saat dibutuhkan.

3. Memanaskan lauk langsung di dalam rice cooker

potret rice cooker (commons.wikimedia.org/allegro Takahi)
potret rice cooker (commons.wikimedia.org/allegro Takahi)

Banyak orang terbiasa memanaskan lauk seperti ayam, sayur, atau gorengan langsung di atas nasi dalam rice cooker. Sekilas terlihat praktis, tapi kebiasaan ini bisa merusak elemen pemanas karena membuat beban rice cooker bekerja gak sesuai fungsinya. Saat ada bahan makanan selain nasi, panas dari elemen pemanas bisa terdistribusi gak merata dan membuat sensor suhu gak bekerja dengan optimal. Akibatnya, rice cooker bisa mengalami overheat atau justru gak hangat sama sekali.

Selain itu, uap dari lauk berkuah atau makanan berminyak bisa menempel di tutup bagian dalam rice cooker. Jika gak dibersihkan dengan benar, bagian ini bisa menjadi tempat tumbuhnya jamur atau bakteri, bahkan menyebabkan bau gak sedap. Jadi, meski menggoda untuk praktis, sebaiknya hindari menjadikan rice cooker sebagai pengganti kompor. Gunakan alat pemanas lain seperti microwave atau panci kecil untuk memanaskan lauk secara aman.

4. Langsung menutup rice cooker setelah mengambil nasi panas

ilustrasi mini rice cooker (instragram.com/febyeles)
ilustrasi mini rice cooker (instragram.com/febyeles)

Kebiasaan menutup rice cooker langsung setelah mengambil nasi panas memang umum dilakukan. Namun, tanpa disadari, hal ini membuat uap air yang belum keluar kembali terperangkap di dalam rice cooker. Uap ini akan mengembun di tutup dan dinding rice cooker, lalu menetes kembali ke nasi, membuat teksturnya lembek dan cepat basi. Lebih parahnya lagi, uap berlebih ini bisa merusak sensor suhu dan sirkuit listrik di dalam alat.

Sebaiknya, setelah mengambil nasi, biarkan tutup rice cooker terbuka selama 1–2 menit agar uap bisa keluar dengan sempurna. Baru setelah itu tutup kembali jika memang nasi masih akan disimpan. Kebiasaan kecil ini bisa menjaga kelembapan nasi tetap pas dan memperpanjang umur komponen rice cooker. Selain itu, nasi pun lebih enak disantap karena gak terlalu lembek atau berair.

5. Gak membersihkan tutup dalam rice cooker secara berkala

ilustrasi mini rice cooker (instragram.com/littledimple_official)
ilustrasi mini rice cooker (instragram.com/littledimple_official)

Sebagian besar pengguna rice cooker jarang membersihkan bagian tutup dalam, terutama jika model rice cookernya memiliki penutup uap yang bisa dilepas. Padahal, bagian ini sering kali menjadi tempat penumpukan uap, minyak, dan sisa makanan yang menguap selama proses memasak atau menghangatkan. Jika dibiarkan, kotoran ini bisa mengendap dan menjadi kerak atau jamur. Selain membuat alat cepat rusak, kondisi ini juga gak higienis untuk makanan.

Membersihkan tutup dalam rice cooker sebaiknya dilakukan minimal seminggu sekali, atau setelah beberapa kali pemakaian. Lepaskan bagian tutup (jika bisa dilepas), lalu cuci bersih dengan air sabun hangat dan keringkan sebelum dipasang kembali. Rice cooker yang bersih gak hanya lebih tahan lama, tapi juga menjaga nasi tetap wangi dan gak cepat basi. Jangan tunggu rice cooker rusak dulu baru sadar pentingnya kebersihan ya!

6. Sering memasak makanan non-nasi tanpa pengaturan khusus

ilustrasi mini rice cooker (instragram.com/zojirushiamerica)
ilustrasi mini rice cooker (instragram.com/zojirushiamerica)

Beberapa orang menggunakan rice cooker untuk memasak bubur, mie instan, sup, bahkan kue , terutama jika gak punya banyak peralatan dapur. Meski rice cooker bisa multifungsi, gak semua model cocok untuk kegiatan memasak berat. Memasak makanan berkuah atau bertepung tinggi seperti bubur bisa membuat panci cepat lengket, dan elemen pemanas bekerja lebih keras dari biasanya. Akibatnya, suhu internal jadi gak stabil dan bisa merusak komponen mesin.

Jika kamu ingin menggunakan rice cooker untuk masakan non-nasi, pastikan memilih tipe ‘multi-cooker’ yang memang dirancang untuk itu. Perhatikan juga durasi dan volume makanan yang dimasak, jangan melebihi kapasitas yang dianjurkan. Setelah digunakan, segera bersihkan rice cooker secara menyeluruh, termasuk tutup, panci, dan elemen pemanas. Dengan cara ini, rice cooker kamu bisa tetap awet meski digunakan untuk banyak hal.

Banyak dari kita gak sadar bahwa kebiasaan makan sehari-hari bisa memengaruhi umur pemakaian rice cooker. Hal-hal kecil seperti memakai sendok logam, menyimpan nasi terlalu lama, hingga memanaskan lauk di dalam rice cooker ternyata bisa merusak komponen dalam secara perlahan. Padahal, dengan sedikit perubahan kebiasaan, kamu bisa menjaga rice cooker tetap berfungsi baik selama bertahun-tahun.

Mulai sekarang, yuk rawat rice cooker lebih bijak dan hindari kebiasaan-kebiasaan yang merugikan alat dapur kesayangan ini. Gak perlu keluar biaya servis atau beli baru kalau kamu bisa merawatnya dari awal. Ingat, rice cooker adalah salah satu ‘pahlawan dapur’ yang layak dirawat sebaik mungkin. Emak-emak cerdas tahu caranya menjaga alat tetap awet dan makanan tetap lezat setiap hari!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us