Cek Kesehatan Murid Sekolah Rakyat, Masalah Gigi dan Mata Paling Umum Ditemukan

- Tiga dari lima anak kesulitan membaca karena masalah penglihatan, memperkuat urgensi memberikan kacamata gratis melalui kerja sama dengan Puskesmas dan BPJS.
- Temuan anak-anak dengan hipertensi menjadi perhatian khusus, meskipun usia mereka masih belia.
Bogor, IDN Times - Pembukaan uji coba 100 sekolah rakyat secara serentak dimulai Senin (14/7/2025) dan digelar simbolis di Sekolah Rakyat Karadenan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Di tengah semangat anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem menyambut hari pertama, ada satu agenda penting bagi mereka, yaitu pemeriksaan kesehatan.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, langsung turun tangan menyaksikan pemeriksaan para murid. Dari hasil awal, dua masalah paling sering ditemukan dari kondisi para murid adalah kerusakan gigi dan gangguan penglihatan.
“Masalah paling banyak adalah gigi, kemudian mata jadi mesti dikasih kacamata. Kalau gak, nanti belajarnya kasihan,” ujar Menkes Budi saat diwawancarai di acara pembukaan sekolah rakyat, di Karadenan, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin.
1. Tiga dari lima anak kesulitan membaca

Budi mengatakan, dari lima murid yang diperiksa, tiga di antaranya kesulitan membaca karena masalah penglihatan.
Hal ini pun memperkuat urgensi untuk segera memberikan kacamata gratis melalui kerja sama dengan puskesmas dan BPJS.
“Tadi ada lima orang diperiksa, tiga bacanya susah,” kata Budi.
2. Ada temuan anak-anak dengan hipertensi

Tak hanya gigi dan mata, ada satu temuan yang cukup mengejutkan karena beberapa anak terindikasi hipertensi. Padahal usia mereka masih belia. Kondisi ini langsung jadi perhatian khusus.
“Yang bikin kaget ada hipertensinya lumayan,” kata Budi.
3. Semua anak akan dipastikan sehat sepanjang masa sekolah

Karena sekolah rakyat berbasis asrama, Budi menegaskan pentingnya mencegah penyakit menular. Pemeriksaan ini, kata dia, bukan seleksi, tapi langkah awal pembinaan kesehatan total.
“Ini bukan penyaringan, ini adalah pembinaan. Kalau ada yang sakit langsung diobati, kalau perlu dikarantina sebentar, tapi tetap harus sekolah,” kata dia.
Dengan kapasitas 100-150 siswa per sekolah, sekolah rakyat membawa harapan besar. Presiden Prabowo direncanakan akan meresmikan program ini pada awal Agustus 2025.