Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Satu dari 63 Daerah, Banyuwangi Resmi Mulai Program Sekolah Rakyat

1000973739.jpg
Perwakilan Kementerian Sosial dan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani me-launching langsung pelaksanaan Sekolah Rakyat di Gedung Balai Diklat PNS, Desa Licin, Kecamatan Banyuwangi, Senin (14/7/2025). (Dok. Pemkab Banyuwangi)
Intinya sih...
  • Sekolah Rakyat Banyuwangi resmi dimulai tahun ajaran baru 2025/2026.
  • Program ini diinisiasi Presiden Prabowo Subianto dan diikuti 125 siswa dari jenjang SD, SMP, hingga SMA di Banyuwangi.
  • Banyuwangi menjadi satu dari 63 titik peluncuran Sekolah Rakyat secara nasional pada 14 Juli 2025.

Jakarta, IDN Times - Kabupaten Banyuwangi resmi memulai pelaksanaan Sekolah Rakyat tahun ajaran baru 2025/2026. Bersama perwakilan Kementerian Sosial, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani me-launching langsung pelaksanaan Sekolah Rakyat yang digelar di Gedung Balai Diklat PNS, Desa Licin, Kecamatan Banyuwangi, Senin (14/7/2025). 

“Mohon doa dan dukungannya semoga Sekolah Rakyat ini menjadi tempat yang nyaman dan menyenangkan bagi anak-anak kita. Semoga mereka senang, sehat, dan bisa belajar dan tumbuh dengan baik,” ucap Ipuk.

1. Bupati Ipuk menyapa langsung para siswa dan orang tua

1000973730.jpg
Perwakilan Kementerian Sosial dan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani me-launching langsung pelaksanaan Sekolah Rakyat di Gedung Balai Diklat PNS, Desa Licin, Kecamatan Banyuwangi, Senin (14/7/2025). (Dok. Pemkab Banyuwangi)

Sekolah Rakyat merupakan program inisiasi Presiden Prabowo Subianto, yang merupakan pendidikan berasrama untuk anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Sekolah Rakyat Banyuwangi diikuti 125 siswa yang terdiri dari 50 siswa SMA, 50 SMP, dan 25 siswa SD. Khusus jenjang SD, sekolah hanya menerima siswa kelas 4, 5, dan 6.

Bupati Ipuk menyapa langsung para siswa dan orang tua yang hadir mengantar anak-anaknya. Ipuk juga mengecek fasilitas yang ada di Sekolah Rakyat itu. Seperti ruang asrama dan ruang kelas yang sudah siap difungsikan.

“Awal masuk sekolah anak-anak masih menjalani masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS). Tadi para siswa juga dilakukan pengecekan kesehatan, untuk memastikan kesiapan mental dan fisik mereka mengikuti proses belajar mengajar,” ujar Ipuk.

2. Banyuwangi menjadi satu dari 63 titik peluncuran Sekolah Rakyat

1000973727 (1).jpg
Perwakilan Kementerian Sosial dan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani me-launching langsung pelaksanaan Sekolah Rakyat di Gedung Balai Diklat PNS, Desa Licin, Kecamatan Banyuwangi, Senin (14/7/2025). (Dok. Pemkab Banyuwangi)

Sejak hari pertama ini, lanjut Ipuk, para siswa sudah mulai tinggal di asrama. Ipuk meminta pihak sekolah agar melakukan pengawasan, karena siswa berasal dari jenjang SD, SMP, hingga SMA, serta terdiri dari putra dan putri.

“Keamanan dan kenyamanan anak-anak harus menjadi prioritas. Karena ini sistem berasrama, perlu dipastikan pengawasan selama 24 jam,” imbuhnya.

Inspektur Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos, Afrizon Tanjung, mengapresiasi kesiapan Banyuwangi dalam menyelenggarakan Sekolah Rakyat. Banyuwangi menjadi satu dari 63 titik peluncuran Sekolah Rakyat secara nasional pada 14 Juli 2025.

“Tahun ini Kemensos menargetkan 200 Sekolah Rakyat yang direncanakan berdiri di berbagai daerah. Banyuwangi menjadi salah satu yang telah memenuhi syarat kelayakan,” ujarnya.

Afrizon mengaku gembira melihat antusiasme Banyuwangi dan masyarakat dalam menyukseskan program ini. Ia menyebut peluncuran ini sebagai bentuk sinergi pemerintah pusat dan daerah dalam menyelesaikan persoalan pendidikan dan kemiskinan.

3. Pembelajaran akademik akan dimulai September

1000973733.jpg
Perwakilan Kementerian Sosial dan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani me-launching langsung pelaksanaan Sekolah Rakyat di Gedung Balai Diklat PNS, Desa Licin, Kecamatan Banyuwangi, Senin (14/7/2025). (Dok. Pemkab Banyuwangi)

Untuk media pembelajaran, sekolah ini dilengkapi sistem pembelajaran berbasis digital melalui Learning Management System (LMS) yang telah disiapkan oleh Kementerian Sosial. 

“Perangkat media pembelajaran seperti laptop, dan lainnya, akan segera didistribusikan guna mendukung proses belajar mengajar di Sekolah Rakyat ini,” ucap Afrizon. 

Kepala Sekolah Rakyat Banyuwangi, Chitra Arti Maharani, menjelaskan, sekolah memiliki lima ruang kelas dan empat unit asrama dengan total kapasitas 126 siswa. Terdapat 21 tenaga pengajar dan 12 wali asrama yang mendampingi siswa selama 24 jam.

“Dua bulan awal ini siswa menjalani masa adaptasi. Bagaimana beradaptasi dengan lingkungan dan teman baru, kebiasaan baru, serta kehidupan berasrama. Pembelajaran akademik baru akan dimulai pada September,” katanya. (WEB)

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jihan Azizah
Evan Yulian
Jihan Azizah
EditorJihan Azizah
Follow Us