Prabowo: PKB Suntik Keberanian ke Diri Saya

- PKB dan NU memberikan dukungan moril kepada Prabowo.
- Prabowo merasa diberi keberanian untuk bersikap tegas terhadap ketidakadilan.
- Dukungan petani dan buruh membuatnya tak gentar dalam menghadapi tantangan besar bangsa.
Jakarta, IDN Times - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Nahdlatul Ulama (NU) memberikannya semangat serta dukungan moril dalam menghadapi berbagai tantangan besar bangsa.
1. Bersikap tegas terhadap ketidakadilan

Dalam pidatonya di acara Hari Lahir ke-27 PKB, Rabu malam (23/7) di Jakarta Convention Center, ia menyebut bahwa dukungan dari para kiai, petani, dan buruh memberinya keberanian untuk bersikap tegas terhadap ketidakadilan.
“Jadi, terima kasih PKB hari ini, yang dilakukan oleh ketua dewan syuro PKB dan ketua umum PKB, yang dilakukan malam ini adalah suntik keberanian kepada saya,” ujar Prabowo.
“Yang tadinya saya sebut sudah capek, Gus. Malam ini PKB? Iya? Yang benar? Aku harus kasih pidato? Ah, aku mau pidato sebentar saja deh, singkat-singkat saja. Dibuatlah pidato 2 halaman, sudah selesai dari tadi kalau saya baca ini. Tapi karena melihat keadaan kalian ini, ya terpaksalah saya. Apalagi sudah disuntik keberanian itu,” tambahnya
2. Tak ada alasan untuk gentar

Ia pun menyebutkan bahwa dengan kehadiran NU dan PKB di belakangnya, serta dukungan petani dan buruh, tidak ada alasan untuk gentar. “PKB, Nahdlatul Ulama di belakang saya, petani di sebelah sini, buruh di situ, kok gentar?” kata Prabowo.
3. Masih banyak pelaku ekonomi yang tidak tertib

Presiden menegaskan bahwa ia sebenarnya ingin mengambil jalan damai, namun kerap kali justru didorong untuk bersikap tegas karena masih banyak pelaku ekonomi yang tidak tertib.
“Saya sebetulnya mau baik-baik saja. Saya sudah kasih warning berkali-kali, saudara-saudara bersihkan diri, atur yang baik, kalau mau bisnis yang benar aja lha, bayar pajak, iya kan? Bayar pajak, cari untung yang benar, jangan palsu-palsu,” tegasnya.
Prabowo mencontohkan pelanggaran seperti pengurangan isi botol minyak goreng atau pengemasan ulang beras bersubsidi, yang ia sebut sebagai pencurian dari rakyat. (WEB)
*Artikel ini merupakan kerja sama antara IDN Times dengan Tim Komunikasi Prabowo