Profil Ibrahim Arief, Tersangka Kasus Korupsi Kemendikbud

- Ibrahim Arief aktif di bidang teknologi AI, dengan latar belakang pendidikan di ITB dan University of Eastern Finland. Beliau juga memiliki pengalaman bekerja di perusahaan-perusahaan terkemuka.
- Ibrahim Arief sangat aktif bermain media sosial, terutama Twitter, dimana ia sering membagikan informasi seputar AI dan fitur-fitur terbaru dari perusahaannya, Asah AI.
Jakarta, IDN Times - Kejaksaan Agung (Kejagung) baru saja menetapkan empat tersangka kasus korupsi di Kemendikbud. Mereka merupakan Staf Khusus (Stafsus) eks Mendikbud Nadiem Makarim, Jurist Tan, Konsultan Perorangan pada Kemendikbud, Ibrahim Arief, Direktur SMP (2020-2021) Mulyatsyah, dan Direktur SD (2020-2021) Sri Wahyuningsih.
Menurut Direktur Penyidik Kejagung, Abdul Qohar, tersangka ditetapkan akibat korupsi proyek pengadaan laptop berbasis Chromebook dengan anggaran Rp9,3 triliun di Kemendikbudristek pada tahun 2019—2022 sehingga menyebabkan kerugian negara mencapai Rp1,9 triliun.
“Untuk Ibrahim Arief yang bersangkutan dilakukan penahanan kota karena berdasarkan hasil pemisahan dokter yang bersangkutan mengalami gangguan jantung yang sangat kronis sehingga berdasarkan rapat penyidik yang bersangkutan tetap bisa berpenahanan untuk tahanan kota,” ujar Qohar.
Berikut profil Ibrahim Arief mantan bos Bukalapak.
1. Pendidikan dan karier Ibrahim Arief

Ibrahim Arief adalah seseorang yang aktif menekuni bidang teknologi perangkat lunak khususnya AI. Menurut akun Linkedin-nya, Ibrahim Arief pernah menempuh pendidikan sebagai mahasiswa S1 di Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Informatika, mendapatkan gelar magister di University of Eastern Finland, tetapi tidak menyelesaikan studi S3-nya di Høgskolen i Gjøvik (HiG).
Selain itu, diketahui, Ibrahim Arief merupakan pendiri dan CTO perusahaan yang bergerak di bidang teknologi AI bernama Asah AI sejak Agustus 2024 hingga kini. Sebelumnya, pernah menjabat sebagai kepala bidang teknologi di GovTech Edu selama 4 tahun lebih dan Vice President of Engineering di OVO, Bukalapak, serta beberapa perusahaan lain di bidang perangkat lunak.
2. Aktif bermain media sosial

Ibrahim Arief juga aktif bermain X. Melalui akunnya @ibamarief, ia kerap me-retweet informasi-informasi mengenai AI dan aktif membagikan berbagai fitur- fitur terbaru dari perusahaan AI yang didirikannya, yaitu Asah AI.
Selain itu, dia juga sering membalas komentar-komentar dari para pengikutnya yang saat ini mencapai 18,1 ribu pengikut X.
3. Bukan stafsus tetapi konsultan individu

Dilansir dari ANTARA, Rabu (16/7/2025), Kuasa Hukum Ibrahim Arief, Indra Haposan Sihombing, pekerjaan Ibrahim Arief di kementerian sebagai seorang konsultan individu, memberikan masukan-masukan terkait penggunaan Chromebook dan Windows kepada Kemendikbudristek. Dia bukan seorang stafsus,
Menurut keterangan Indra, Ibrahim ditunjuk sebagai konsultan individu sekitar bulan Maret-September 2020 dan bukan atas permintaan Nadiem Makarim langsung, melainkan oleh direktorat di bawah Kemendikbudristek.