Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Elon Musk Bentuk America Party di AS untuk Tantang Sistem Politik

Ilustrasi Bendera AS (freepik.com/wirestock)
Intinya sih...
  • Jajak pendapat di X jadi pemicu pembentukan partai
  • Strategi fokus pada kursi kongres tertentu
  • Konflik dengan Trump jadi latar belakang

Jakarta, IDN Times - Elon Musk, miliarder sekaligus CEO Tesla dan SpaceX, mengumumkan pembentukan partai politik baru bernama America Party di Amerika Serikat (AS). Pengumuman ini disampaikan melalui platform X pada Sabtu (5/7/2025), sehari setelah ia mengadakan jajak pendapat di media sosial tersebut.

Langkah Musk ini merupakan respons atas ketidakpuasannya terhadap undang-undang pajak dan belanja yang disahkan Presiden Donald Trump pada Jum'at (4/7/2025). Ia menegaskan bahwa partai baru ini bertujuan mengembalikan kebebasan rakyat Amerika dengan menentang sistem politik dua partai yang dominan.

1. Jajak pendapat di X jadi pemicu pembentukan partai

Musk mengunggah jajak pendapat di X pada Jum'at (4/7/2025), menanyakan apakah waktunya telah tiba untuk membentuk partai politik baru yang mewakili 80 persen rakyat Amerika yang merasa tidak terwakili oleh Partai Republik dan Demokrat. Jajak pendapat ini mendapat respons besar, dengan sekitar 5,6 juta pengguna memberikan suara, dan 80 persen di antaranya mendukung ide tersebut.

“Rakyat menginginkan perubahan, dan kami akan memberikannya.” ujar Musk, dilansir Mashable.

Musk mengumumkan hasil jajak pendapat tersebut dengan menyatakan bahwa dukungan dua berbanding satu dari pengikutnya mendorongnya untuk segera membentuk America Party.

“Hari ini, America Party dibentuk untuk mengembalikan kebebasan kalian.” tulis Musk di X, dilansir Newsmax.

2. Strategi fokus pada kursi kongres tertentu

Musk menguraikan strategi America Party yang akan berfokus pada memenangkan dua hingga tiga kursi Senat dan delapan hingga sepuluh kursi DPR AS. Menurutnya, jumlah kecil ini cukup untuk menjadi penentu dalam voting undang-undang kontroversial.

“Dengan fokus pada beberapa kursi, kami bisa memastikan hukum mencerminkan kehendak sejati rakyat.” ujar Musk, dilansir The Guardian.

Musk menegaskan bahwa partai ini akan mewakili “mayoritas diam” yang merasa ditinggalkan oleh sistem politik saat ini. Strategi ini menunjukkan pendekatan pragmatis untuk mencapai pengaruh politik tanpa membangun basis besar.

3. Konflik dengan Trump jadi latar belakang

Musk secara terbuka menentang undang-undang pajak dan belanja senilai 5 triliun dolar AS (Rp80,9 kuadriliun) yang disahkan DPR AS, menyebutnya sebagai bencana belanja yang gila karena meningkatkan defisit anggaran hingga 3,3 triliun dolar AS (Rp53,4 kuadriliun) dalam satu dekade.

Ketegangan antara Musk dan Trump memuncak setelah Trump menandatangani undang-undang tersebut. Konflik ini menandai berakhirnya aliansi politik mereka, mendorong Musk untuk mewujudkan janjinya membentuk partai baru.

“Elon orang hebat, tapi reaksinya berlebihan.” kata Trump saat menanggapi ancaman Musk, dilansir CBS News.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us