Korsel Tangkap Warga Pakistan Diduga Anggota Teroris

- Tersangka Pakistan ditangkap di Korsel karena diduga anggota LeT.
- Tersangka membantah tuduhan polisi dan memasuki Korsel secara ilegal pada 2023.
- LeT adalah kelompok teroris internasional yang dilaporkan terlibat dalam serangan-serangan di India.
Jakarta, IDN Times - Polisi Korea Selatan (Korsel) menangkap seorang laki-laki Pakistan berusia 40-an pada 2 Agustus 2025 di Itaewon, Seoul. Ia diduga sebagai anggota kelompok teroris internasional, Lashkar-e-Taiba (LeT). Penangkapan tersebut berdasarkan informasi dari Badan Intelijen Nasional (NIS).
Dilansir Korea Herald pada Minggu (10/8/2025), tersangka ditahan atas tuduhan melanggar Undang-Undang Antiterorisme dan Undang-Undang Keimigrasian.
Para penyidik menemukan bahwa laki-laki itu bergabung dengan LeT pada 2020 di Narowal, Pakistan. Di tempat tersebut tersangka diduga menjalani pelatihan dalam penggunaan senjata berat, termasuk senapan mesin, mortir, granat berpeluncur roket, dan taktik infiltrasi, sebelum menjadi anggota penuh.
1. Tersangka membantah tuduhan polisi
Pada saat penangkapan, tersangka dilaporkan sedang melakukan pekerjaan jangka pendek di sebuah toko di Itaewon. Meskipun ia tidak dituduh merencanakan atau melakukan tindakan terorisme apapun di Korsel, keanggotaannya di LeT melanggar Pasal 17 Undang-Undang Antiterorisme untuk Perlindungan Warga Negara dan Keamanan Publik yang melarang keterlibatan dengan kelompok teroris.
"Saya datang ke Korea untuk mencari uang. Saya tahu organisasi bernama LeT, tetapi saya bukan anggota," ujarnya kepada polisi selama pemeriksaan, dikutip dari Korea JoongAng Daily.
Namun, para penyidik mencatat bahwa ia tidak memiliki riwayat pekerjaan yang dapat diverifikasi dan tidak bekerja sejak memasuki negara tersebut.
2. Tersangka memasuki Korsel secara ilegal pada 2023

Ia diketahui memasuki Korsel secara ilegal pada Desember 2023, menggunakan visa yang diperolehnya dari Konsulat Korsel di Pakistan pada September tahun itu. Diduga, ia menyamar sebagai pengusaha yang bermaksud mendirikan bisnis di negara tersebut.
Laki-laki itu telah mengajukan permohonan perpanjangan masa tinggal. Namun, otoritas imigrasi merekomendasikan keberangkatannya pada 5 September 2025.
Ini menandai pertama kalinya seorang anggota kelompok teroris yang ditetapkan PBB, ditahan dan didakwa di Korsel. Polisi mengatakan pihaknya akan bekerja sama dengan NIS untuk terus menyelidiki apakah tersangka memiliki kaki tangan di Korea atau terlibat dalam pengumpulan dan pengiriman dana untuk kegiatan teroris.
3. Siapa organisasi LeT Pakistan?

LeT didirikan pada pertengahan 1980-an dan merupakan kelompok ekstremis Islam. Kelompok ini pernah didukung oleh Badan Intelijen Antar-Layanan Pakistan (ISI).
Namun, ditetapkan sebagai organisasi teroris asing oleh pemerintah Amerika Serikat setelah serangan 11 September 2001. Akibatnya, Pakistan secara resmi menghentikan dukungannya terhadap kelompok itu. PBB juga mendaftarkan LeT sebagai organisasi teroris pada 2005.
Pada November 2008, LeT dilaporkan melakukan serangan Mumbai yang menewaskan 166 orang. Kelompok itu juga terlibat dalam serangan-serangan lain, termasuk di New Delhi dan Bangalore di India.
Baru-baru ini, LeT dituduh mendalangi penembakan pada April 2025 di distrik Pahalgam, Kashmir yang dikelola India. Insiden tersebut menewaskan 26 orang dan melukai 20 orang lainnya.