Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pengantin Baru di Pakistan Ditembak Mati, 13 Orang Ditangkap

ilustrasi penangkapan (pexels.com/)
ilustrasi penangkapan (pexels.com/)

Jakarta, IDN Times - Sedikitnya 13 orang ditangkap di provinsi Balochistan, Pakistan, setelah beredar video yang menunjukkan sepasang pengantin baru ditembak mati karena menikah tanpa persetujuan keluarga mereka. Pembunuhan semacam ini biasa dikenal dengan istilah "pembunuhan demi 'kehormatan".

Dalam video tersebut, sekelompok orang tiba di sebuah daerah terpencil di pinggiran Quetta, ibu kota provinsi, dengan menggunakan mobil. Pasangan tersebut kemudian diturunkan dari salah satu kendaraan, dan sang perempuan diberikan sebuah salinan Al-Quran.

"Kamu hanya diizinkan untuk menembakku. Tidak lebih dari itu," kata perempuan tersebut dalam bahasa lokal Brahvi kepada seorang pria di belakangnya.

Pria yang dimaksud kemudian mengangkat pistol dan menembaknya dari jarak dekat. Perempuan tersebut baru roboh ke tanah setelah tembakan ketiga. Video lainnya memperlihatkan jasad perempuan dan laki-laki tergeletak berdampingan dalam kondisi berlumuran darah.

1. Pembunuhan diperintahkan oleh tetua suku

Dilansir dari The Guardian, polisi setempat mengidentifikasi pasangan tersebut sebagai Bano Bibi dan Ahsan Ullah. Mereka mengatakan bahwa pemerintah provinsi telah mengambil inisiatif untuk memulai penyelidikan karena tidak ada anggota keluarga pasangan tersebut yang melapor.

Kepala kepolisian, Naveed Akhtar, menjelaskan bahwa seorang tetua suku memerintahkan pembunuhan tersebut setelah saudara laki-laki sang pengantin perempuan mengeluhkan bahwa saudarinya menikah tanpa persetujuannya. Keduanya termasuk di antara 13 orang yang ditangkap. Pihak berwenang kini sedang memburu sembilan tersangka lainnya.

2. Ratusan kasus pembunuhan demi kehormatan dilaporkan setiap tahunnya

Pembunuhan demi kehormatan masih menjadi masalah serius di Pakistan, dengan ratusan kasus dilaporkan setiap tahunnya. Mayoritas korbannya adalah perempuan.

Dilansir dari CNN, pembunuhan semacam ini biasanya dilakukan oleh anggota keluarga atau tokoh masyarakat setempat yang menganggap bahwa seorang kerabat telah mencemarkan nama baik keluarga. Bahkan, alasan yang tampak sepele, seperti menikah atas pilihan sendiri, menggugat cerai, atau menentang peran gender tradisional, sering memicu terjadinya kekerasan tersebut.

Sementara itu, norma patriarki yang mengakar kuat, ditambah penerimaan budaya serta lemahnya penegakan hukum, membuat para pelaku bebas melakukan tindakan tersebut nyaris tanpa konsekuensi hukum.

3. Pemerintah dianggap gagal berantas kejahatan tersebut

Komisi Hak Asasi Manusia Pakistan (HRCP) mencatat sedikitnya 405 kasus pembunuhan demi kehormatan sepanjang 2024. Namun, para aktivis meyakini jumlah sebenarnya jauh lebih tinggi, mengingat banyak keluarga yang memilih untuk tidak melaporkan kasus tersebut.

"Ironisnya, dalam banyak kasus, negara bukan hanya melindungi para kepala suku lokal ini, tetapi bahkan memberi mereka ruang di lembaga legislatif Pakistan. Perlindungan semacam ini harus dihentikan, dan siapa pun yang bertanggung jawab atas kejahatan keji seperti ini harus diadili secara tegas," kata Sekretaris Jenderal HRCP, Harris Khalique.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rama
EditorRama
Follow Us