Lagi-lagi Penembakan di Ekuador, 7 Orang Tewas di Tempat Biliar

- Kasus pembunuhan di Ekuador terus melonjak.
- Menurut data resmi, tingkat pembunuhan di Ekuador melonjak dari enam per 100 ribu penduduk pada 2018 menjadi 38 per 100 ribu pada 2024.
- Negara ini juga mencatat 4.051 kasus pembunuhan sepanjang lima bulan pertama tahun ini.
Jakarta, IDN Times - Sedikitnya tujuh orang tewas ditembak di sebuah tempat permainan biliar di kota Santo Domingo, Ekuador. Peristiwa tragis ini terjadi pada Minggu (17/8/2025).
"Tujuh orang tewas akibat luka tembak," kata kepolisian nasional dalam sebuah pernyataan di grup WhatsApp kepada para jurnalis.
Polisi menambahkan bahwa mereka masih menyelidiki insiden tersebut dan sedang memburu para pelaku, dilansir dari CBS News.
1. Diduga terkait dengan kejahatan terorganisir di wilayah tersebut
Dalam rekaman CCTV yang beredar di internet, sejumlah pria bersenjata yang mengenakan masker hitam terlihat melepaskan tembakan ke arah dua pria yang berdiri di pintu masuk aula biliar. Mereka kemudian masuk ke dalam gedung dan melanjutkan penembakan. Setelah itu, mereka melarikan diri sebelum polisi tiba.
Menurut media lokal, penyelidikan awal menunjukkan bahwa pembunuhan tersebut kemungkinan terkait dengan kejahatan terorganisir di wilayah tersebut.
Penembakan di area permainan biliar juga terjadi bulan lalu di kota wisata General Villamil Playas. Sedikitnya sembilan orang tewas dalam serangan tersebut. Pada April, para pria bersenjata juga membunuh 12 orang di arena sabung ayam sekitar 30 kilometer dari Santo Domingo.
2. Kasus pembunuhan di Ekuador terus melonjak
Menurut data resmi, tingkat pembunuhan di Ekuador melonjak dari enam per 100 ribu penduduk pada 2018 menjadi 38 per 100 ribu pada 2024. Negara ini juga mencatat 4.051 kasus pembunuhan sepanjang lima bulan pertama 2025. Para analis menyebut periode ini sebagai awal tahun paling berdarah dalam sejarah negara tersebut.
Pihak berwenang menyatakan bahwa gelombang kekerasan ini dipicu oleh perselisihan antarkelompok kejahatan terorganisir yang terkait dengan kartel narkoba transnasional. Kartel-kartel tersebut memanfaatkan pelabuhan Ekuador untuk mengirimkan narkoba ke Amerika Serikat (AS) dan Eropa.
3. Upaya untuk memerangi geng masih belum membuahkan hasil
Pemerintahan Presiden Daniel Noboa telah berjanji untuk memerangi geng kriminal pada Januari 2024. Namun, meski operasi keamanan dan status darurat telah diterapkan, kekerasan masih terus saja berlanjut. Akhir pekan lalu, 14 orang tewas dalam pembantaian di Guayas, salah satu dari empat provinsi yang berada dalam status darurat.
Dilansir dari RFI, geng-geng yang berebut kendali atas jalur penyelundupan narkoba di Ekuador memanfaatkan lokasi strategis negara tersebut, penggunaan dolar AS sebagai mata uang, serta praktik korupsi di kalangan sebagian pejabat.
Menurut data resmi, 73 persen produksi kokain dunia melewati pelabuhan-pelabuhan Ekuador. Pada 2024, pemerintah berhasil menyita 294 ton narkoba, sebagian besar kokain, naik dari 221 ton pada 2023.