Penembakan Kelab Malam Ekuador, 8 Orang Tewas

- Para pelaku masih buron, polisi menemukan 800 selongsong peluru di lokasi kejadian.
- Puluhan orang tewas dalam serangan bersenjata di Guayas bulan lalu.
- Ekuador mencatat 4.051 kasus pembunuhan sepanjang 5 bulan pertama 2025.
Jakarta, IDN Times - Sedikitnya delapan orang tewas dan tiga lainnya terluka akibat penembakan di sebuah kelab malam di Ekuador pada Minggu (10/8/2025).
Serangan tersebut terjadi di daerah pedesaan Santa Lucía di provinsi pesisir Guayas, yang dianggap sebagai salah satu wilayah paling berbahaya di negara tersebut. Polisi mengatakan bahwa tujuh korban meninggal di lokasi kejadian, sementara satunya lagi meninggal di rumah sakit.
Laporan menyebutkan bahwa salah satu korban tewas adalah pemilik kelab malam tersebut, yang merupakan saudara laki-laki Wali Kota Santa Lucia, Ubaldo Urquizo.
1. Para pelaku masih buron
Dilansir dari DW, Kolonel Polisi Javier Chango menjelaskan bahwa sejumlah pria bersenjata datang dengan dua mobil pikap dan melepaskan tembakan ke arah kerumunan yang sedang minum di luar kelab malam Napoles. Peristiwa itu terjadi pukul 01.15 dini hari.
Para pelaku langsung melarikan diri usai melancarkan serangan tersebut. Polisi juga menemukan 800 selongsong peluru di lokasi kejadian. Hingga kini, motif penembakan belum diketahui.
“Kami terbuka terhadap semua kemungkinan; sejauh ini kami belum dapat mengesampingkan apa pun,” kata Chango.
2. Puluhan orang tewas dalam serangan bersenjata di Guayas bulan lalu
Penembakan ini merupakan serangan kekerasan terbaru yang terjadi di Guayas. Sebelumnya, sembilan orang tewas ditembak di sebuah area permainan biliar pada 19 Juli, dan 17 lainnya tewas dalam penembakan di sebuah bar pada 27 Juli.
Pihak berwenang menyatakan bahwa gelombang kekerasan tersebut dipicu oleh perselisihan antarkelompok kejahatan terorganisir yang terkait dengan kartel narkoba transnasional. Kartel-kartel ini telah memperluas operasi mereka, khususnya di wilayah Pasifik, yang menjadi jalur pengiriman narkoba ke Amerika Tengah, Amerika Serikat (AS), dan Eropa, dilansir dari CBS News.
3. 4.051 pembunuhan terjadi pada Januari-Mei 2025
Presiden Ekuador, Daniel Noboa, menyatakan perang terhadap kejahatan geng pada Januari 2024. Namun, kekerasan tetap berlanjut meskipun kehadiran militer telah ditingkatkan.
Menurut data resmi pemerintah, Ekuador mencatat 4.051 kasus pembunuhan sepanjang 5 bulan pertama 2025. Tahun lalu, hampir 7 ribu pembunuhan dilaporkan, turun dari lebih dari 8 ribu kasus pada 2023.