4 Tsunami Terbesar di Jepang, Menelan Korban Ribuan Jiwa!

- Tsunami Kepulauan Ryukyu pada 1771 mencapai tinggi gelombang 85,4 meter dan menghancurkan ribuan rumah serta menewaskan hampir 12 ribu jiwa.
- Tsunami Nankaido pada 1701 mengakibatkan gelombang laut setinggi 25 meter dan merusak 30 ribu bangunan serta menewaskan 5–30 ribu jiwa.
- Tsunami Tōhoku pada 2011 disebabkan gempa berkekuatan 9,0 skala Richter. Bencana ini menyebabkan tsunami setinggi hampir 40 meter dan menewaskan sekitar 19.300 orang serta membuat ratusan ribu orang harus mengungsi.
Tsunami merupakan salah satu bencana paling parah yang pernah terjadi dalam sejarah umat manusia. Kita tentu masih ingat dua tsunami besar yang melanda Aceh pada 2004 lalu dan tsunami di Jepang pada 2011. Sayangnya, kini, Negeri Matahari Terbit juga harus mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana yang sama. Peringatan tsunami dikeluarkan pemerintah Jepang menyusul gempa berkekuatan 8,7 skala Richter yang melanda lepas pantai Semenanjung Kamchatka, Rusia, pada Rabu pagi, 30 Juli 2025.
Meski berjarak 1.500 kilometer, gempa besar ini menimbulkan potensi tsunami di beberapa negara, termasuk Jepang. Sebetulnya, ini bukan kali pertama Jepang menghadapi ancaman tsunami. Karena berada di Cincin Api Pasifik, negara ini cukup sering dilanda gempa Bumi. Beberapa di antaranya bahkan menyebabkan tsunami. Berikut beberapa tsunami terbesar yang pernah terjadi di Jepang!
1. Tsunami Kepulauan Ryukyu

Terkenal dengan pemandangannya yang indah, Kepulauan Ryukyu berada di sebelah barat daya Jepang. Namun, di balik pemandangannya yang indah, siapa sangka jika sebuah bencana dahsyat pernah terjadi ratusan tahun yang lalu di tempat ini. Pada 24 Juli 1771, sebuah gempa mengguncang pulau ini. Bukan gempa biasa, gempa ini berkekuatan 7,4 skala Richter.
Seolah belum cukup, gempa ini juga memicu terjadinya tsunami besar yang memorak-porandakan pulau. Dilansir Australian Geographic, beberapa laporan menyebutkan tinggi gelombang mencapai 85,4 meter menerjang pulau. Namun, belakangan diketahui bahwa ketinggian tsunami kemungkinan besar berkisar antara 11–15 meter. Meski begitu, kerusakan yang disebabkan gak main-main. Tsunami ini menghancurkan 3.137 rumah warga dan menewaskan hampir 12 ribu jiwa atau sepertiga dari populasi penduduk di Kepulauan Ryukyu.
2. Tsunami Nankaido

Nyatanya, tsunami di Kepulauan Ryukyu pada tahun 1771 bukan apa-apa jika dibandingkan dengan tsunami yang menerjang Jepang 64 tahun sebelumnya. Dilansir DBPedia, pada 28 Oktober 1701 pukul 14.00 waktu setempat, Jepang diguncang gempa berkekuatan 8,4 skala Richter. Kali ini, gempa berpusat di Palung Nankai, tempat Lempeng Laut Filipina bergeser di bawah Lempeng Eurasia dan menyebabkan tekanan yang sangat besar.
Akibatnya bukan hanya gempa bumi, melainkan juga gelombang laut setinggi 25 meter yang menghantam pesisir Pasifik Kyushu, Shikoku, Honshu, dan Osaka. Dalam waktu 1 jam setelah gempa, tsunami meluas ke daratan dan menghancurkan setidaknya 30 ribu bangunan dan menewaskan 5 ribu–30 ribu jiwa. Gak hanya merusak daerah pesisir, gempa bumi yang kemudian dikenal dengan nama gempa Hōei ini juga dianggap sebagai pemicu utama meletusnya Gunung Fuji pada 16 Desember 1707 dan menyebabkan kerusakan lebih besar.
3. Tsunami Sankiru

Tanggal 15 Juni 1896 sebetulnya merupakan hari istimewa bagi penduduk lepas Pantai Sanriku di Jepang. Hari itu mereka merayakan hari raya Shinto dan kembalinya para prajurit muda yang bertugas pada Perang Tiongkok-Jepang. Sayangnya, suasana sukacita ini seketika berubah menjadi horor ketika sebuah gempa besar berkekuatan 8,5 skala Richter mengguncang daerah tersebut pada pukul 19.30 waktu setempat.
Dilansir Shippai, bencana itu kemudian disusul dengan suara dentuman dari kejauhan dan surutnya air laut sekitar 15–30 menit setelah gempa. Namun, gempa besar itu nyatanya hanya permulaan dari bencana yang sesungguhnya. Sekitar 35 menit setelah gempa, sebuah tsunami menerjang Pantai Sanriku. Seolah belum cukup, sekitar 3 menit kemudian, tsunami kedua setinggi 38,2 meter menghancurkan Desa Ryouri dan menenggelamkan warga. Total, bencana ini merusak 8.891 rumah dan menewaskan 22.066 jiwa yang semuanya adalah penduduk desa setempat.
4. Tsunami Tōhoku

Kita semua tentu masih mengingat tsunami yang melanda Jepang pada 2011 lalu. Sama seperti bencana tsunami sebelumnya, tsunami yang terjadi pada 11 Maret 2011 ini juga diawali dengan gempa berkekuatan 9,0 skala Richter. Dilansir Britannica, berpusat di kedalaman 30 kilometer Samudra Pasifik, gempa sendiri disebabkan oleh pergeseran Lempeng Pasifik di bawah Lempeng Eurasia di dekat Jepang.
Pergeseran ini kemudian menimbulkan tsunami setinggi hampir 40 meter yang bergerak dengan kecepatan 800 km per jam dan menyapu sepanjang pesisir Timur Jepang. Sekitar 19.300 orang dinyatakan tewas dalam bencana tersebut dan 452 ribu orang terpaksa harus mengungsi ke tempat penampungan. Gempa dan tsunami ini juga membuat arus listrik padam, melelehkan tiga reaktor nuklir di Fukushima Daiichi. Tanpa menunggu lama, reaktor ini mengeluarkan uap radioaktif yang memaksa evakuasi ribuan penduduk dari wilayah tersebut.
Sama seperti Indonesia, Jepang berada di wilayah Cincin Api yang membuatnya lebih rentan mengalami bencana alam. Meski gak selalu berakhir dengan tsunami, gempa bumi cukup sering terjadi di negara tersebut. Kabar baiknya, Jepang sudah belajar banyak dari tragedi yang menimpa mereka pada masa lalu sehingga mereka selalu siap dalam menghadapi situasi terburuk.