Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kerugian Ekonomi China dari Bencana Alam Capai Rp122,7 Triliun

ilustrasi banjir (unsplash.com/Jonathan Ford)
ilustrasi banjir (unsplash.com/Jonathan Ford)
Intinya sih...
  • Gempa bumi Xizang mengakibatkan 126 orang meninggal dan 188 luka-luka
  • Banjir dan tanah longsor di Provinsi Henan, Guizhou, Gansu, dan Liaoning menewaskan lima orang serta menyebabkan ribuan rumah terendam
  • 2,18 juta hektare lahan pertanian rusak berat akibat rangkaian bencana sepanjang semester pertama tahun ini

Jakarta, IDN Times - Kementerian Manajemen Darurat China melaporkan kerugian ekonomi langsung akibat bencana alam di paruh pertama tahun ini mencapai 54,11 miliar yuan (Rp122,7 triliun). Laporan tersebut disampaikan saat konferensi pers resmi di Beijing.

Sepanjang Januari hingga Juni 2025, bencana alam menyebabkan ratusan korban jiwa dan kerusakan luas pada sektor pertanian di berbagai provinsi.

1. Gempa bumi Xizang memicu kerusakan parah di awal tahun

Gempa bumi bermagnitudo 6,8 mengguncang wilayah otonomi Xizang (Tibet), pada Januari 2025 dan menimbulkan korban jiwa serta kerusakan infrastruktur.

“Sebanyak 126 orang dilaporkan meninggal dan 188 lainnya luka-luka akibat peristiwa tersebut,” menurut laporan dari China Foundation for Rural Development.

“Hampir 55 ribu paket bantuan, makanan, serta peralatan darurat telah didistribusikan,” ujar juru bicara lembaga bantuan tersebut.

Pemerintah daerah langsung menetapkan status tanggap darurat dan mengerahkan bantuan logistik kepada warga terdampak. Kementerian Manajemen Darurat menegaskan upaya penyelamatan masih terus dilakukan hingga dua minggu pasca-gempa.

2. Banjir dan tanah longsor memperparah dampak kerusakan

Hujan lebat melanda Provinsi Henan dan Guizhou sehingga menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor, pada Rabu (2/7/2025). Media lokal melaporkan lima orang tewas dan tiga orang hilang di Kabupaten Xixia, Henan akibat sungai yang meluap.

“Peristiwa tersebut telah memaksa lebih dari 5.700 warga harus dievakuasi,” kata pejabat setempat, dilansir ReliefWeb.

Pada Kamis (3/7/2025), Provinsi Gansu dan Liaoning juga diterjang banjir akibat fenomena ‘Plum Rains’, menyebabkan ribuan rumah terendam dan korban jiwa bertambah.

Pemerintah daerah melaporkan ratusan petugas SAR dikerahkan sejak pagi hari untuk mengevakuasi korban dan menyalurkan bantuan. Cuaca ekstrem ini memperparah tekanan terhadap sistem pengendalian banjir yang sudah tua di beberapa wilayah.

3. Kerusakan sektor pertanian skala nasional

Kementerian Manajemen Darurat menyampaikan 2,18 juta hektare lahan pertanian rusak berat akibat rangkaian bencana sepanjang semester pertama tahun ini.

“Luas lahan pertanian yang terdampak mencapai lebih dari 2 juta hektar,” terang pejabat kementerian pada konferensi pers, dilansir Devdiscourse. Banyak sawah dan ladang panen gagal akibat banjir dan gelombang panas yang terjadi berturut-turut sejak bulan Juni.

Pada Jum'at (4/7/2025), kerusakan paling parah terjadi di provinsi sentra produksi pangan seperti Sichuan dan Jiangsu, mengakibatkan ancaman lonjakan harga pangan lokal. Pemerintah pusat masih menghitung potensi kerugian berlanjut seiring prediksi hujan deras pada sisa musim panas.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us