Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Formula 1 2023, Musim Paling Dominan Sepanjang Sejarah

Max Verstappen (commons.wikimedia.org/Liauzh)
Intinya sih...
  • Dengan memenangkan 19 dari 22 balapan pada 2023, persentase kemenangan Max Verstappen adalah 86,4%, jauh lebih tinggi dari rekor sebelumnya.
  • Formula 1 Grand Prix Italia 2023 menandai kemenangan beruntun ke-10 Max Verstappen dan memecahkan rekor Sebastian Vettel pada 2013.
  • Sebelum Max Verstappen, ada Sebastian Vettel dan Michael Schumacher yang memiliki 13 kemenangan masing-masing pada tahun 2013 dan 2004.

Dalam Formula 1 2023, Max Verstappen mencatatkan musim paling dominan sepanjang sejarah. Dirinya memenangkan 19 balapan dan memperoleh 575 dari 620 poin yang tersedia. Oleh karena itu, tidak salah jika menyebut bahwa ia berada di levelnya sendiri.

Ungkapan luar biasa layak disematkan kepada Max Verstappen saat berkompetisi dalam Formula 1 2023. Dari awal sampai akhir musim, Verstappen mencatatkan statistik terbaik dalam sejarah Formula 1 modern. Dengan demikian, seberapa dominan penampilannya dalam Formula 1 2023?

1. Dengan memenangkan 19 dari 22 balapan pada 2023, persentase kemenangan Max Verstappen adalah 86,4 persen yang jauh lebih tinggi dari rekor Alberto Ascari pada 1952

Dalam 22 balapan Formula 1 2023, hanya ada tiga pemenang. Sergio Perez menang di Arab Saudi dan Azerbaijan, sementara Carlos Sainz menang di Singapura. 19 kemenangan sisanya disikat habis Max Verstappen yang memecahkan rekor 15 kemenangan pada Formula 1 2022.

Dengan memenangkan 19 dari 22 balapan Formula 1 2023, persentase kemenangan Max Verstappen adalah 86,4 persen. Nilai itu jauh melampaui rekor sebelumnya yang dipegang Alberto Ascari pada 1952. Saat musim ketiga dalam sejarah Formula 1 itu, Ascari memenangkan 6 dari 8 balapan dan memperoleh persentase kemenangan senilai 75 persen.

Berbicara tentang poin, Max Verstappen memiliki 549 poin setelah Formula 1 Grand Prix Las Vegas 2023. Nilai itu jauh melampaui total poinnya pada Formula 1 2022 yang senilai 454 poin. Bahkan, secara teoretis, dirinya bisa memperoleh gelar juara konstruktor sendirian dalam dua putaran lebih awal, yaitu di Brasil.

Hingga Formula 1 Grand Prix Las Vegas 2023, Max Verstappen memimpin 951 putaran. Nilai itu lebih dari 70 persen total putaran dalam semusim. Oleh karena itu, dia resmi memecahkan rekor Sebastian Vettel pada 2011 yang memimpin 739 putaran.

2. Formula 1 Grand Prix Italia 2023 menandai kemenangan beruntun ke-10 Max Verstappen dan memecahkan rekor Sebastian Vettel pada 2013

Dalam Formula 1 Grand Prix Italia 2023, Max Verstappen bekerja keras. Hasilnya, kemenangan dalam pekan balap itu menandai kemenangan kesepuluhnya secara beruntun. Catatan itu memecahkan rekor Sebastian Vettel pada 2013.

Max Verstappen merupakan pembalap Formula 1 pertama yang tiga kali menang di negara yang sama. Catatan itu diperolehnya di Amerika Serikat. Selain itu, ia juga menyamai rekor hat-trick Alberto Ascari pada 1952 dan Michael Schumacher pada 2004.

Hat-trick berarti pembalap Formula 1 memperoleh posisi terdepan pada Sabtu, kemudian menang dan mencatatkan putaran tercepat pada Minggu. Pada 2023, Max Verstappen mencatatkan lima kali hat-trick. Catatan itu diperolehnya di Spanyol, Austria, Inggris, Jepang, Qatar, dan Uni Emirat Arab.

Yang menarik, Max Verstappen adalah pembalap yang menang dengan jumlah pit stop terbanyak. Dalam balapan kandangnya pada Formula 1 2023 di Zandvoort, Belanda, Verstappen melakukan enam kali pit stop. Akan tetapi, dirinya tetap berhasil memenangkan balapan itu.

3. Sebelum Max Verstappen, ada Sebastian Vettel dan Michael Schumacher yang memiliki 13 kemenangan, masing-masing pada 2013 dan 2004

Sebelum Max Verstappen, Sebastian Vettel memegang rekor kemenangan terbanyak dalam semusim Formula 1. Pada 2013, dia memenangkan 68,4 persen balapan yang diikuti (13 kemenangan) dan memperoleh 397 poin. Nilai itu 155 poin lebih banyak daripada Fernando Alonso sebagai runner-up.

Selain Sebastian Vettel, ada juga Michael Schumacher yang memiliki persentase kemenangan sebesar 72,2 persen pada 2004. Ia memulai musim itu dengan kuat dan memenangkan 13 dari 18 balapan. Bahkan, Schumacher memenangkan 12 dari 13 balapan pertama pada musim itu.

Michael Schumacher menjadi juara dunia Formula 1 2004 saat musim masih tersisa sepertiga. Dirinya menyelesaikan musim itu dengan 148 poin. Nilai itu 34 poin lebih banyak dari Rubens Barrichello sebagai runner-up.

Baik Sebastian Vettel atau Michael Schumacher, statistik keduanya belum bisa menyamai Max Verstappen. Dengan demikian, memang benar bahwa Max Verstappen merupakan pembalap dominan yang haus prestasi. Usianya yang masih muda membuatnya siap memecahkan berbagai rekor lain.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us