5 Tim Promosi EPL dengan Pengeluaran Terbesar per 13 Juli 2025

- Southampton belanja pemain sebesar Rp2,1 triliun pada 2024/2025. Tim tersebut tetap terdegradasi pada akhir musim.
- Leeds United belanja pemain hingga Rp2,2 triliun pada 2020/2021 dan sukses bertahan di EPL.
- Ipswich Town mengeluarkan dana hingga 2,6 triliun pada 2024/2025 namun hanya finis di posisi ke-19.
Promosi ke English Premier League (EPL) merupakan impian bagi semua tim yang ada di Inggris. Namun, mereka tentu tak ingin hanya menjadi pemanis. Bertahan di kasta teratas sepak bola Inggris selama mungkin menjadi misi terbesar mereka.
Salah satu cara untuk bertahan adalah dengan mendatangkan beberapa pemain baru. Beberapa tim bahkan tak ragu mengeluarkan dana dalam jumlah besar. Berikut lima tim promosi EPL dengan pengeluaran terbesar per 13 Juli 2025.
1. Southampton belanja pemain sebesar Rp2,1 triliun pada 2024/2025
Southampton promosi ke EPL 2024/2025 setelah mengalahkan Leeds United 1-0 pada final playoff Championship. Tim berjuluk The Saints tersebut langsung melakukan belanja besar-besaran agar bisa bertahan di EPL. Tak tanggung-tanggung, tim berjuluk The Saints tersebut menghabiskan dana hingga Rp2,1 triliun.
Tiga pembelian termahal Southampton, Taylor Harwood-Bellis (Rp399 miliar), Aaron Ramsdale (Rp371 miliar), dan Flynn Downes (Rp310 miliar). Namun, semua pembelian tersebut terasa sia-sia karena Southampton tetap terdegradasi pada akhir musim. Mereka menjadi juru kunci dengan koleksi 12 poin. Itu hanya satu poin di atas rekor poin terendah EPL yang dipegang Derby County.
2. Leeds United belanja pemain hingga Rp2,2 triliun pada 2020/2021
Leeds United promosi ke EPL 2020/2021 bersama West Bromwich Albion dan Fulham. Dari ketiga tim tersebut, Leeds menjadi yang paling jor-joran dalam mendatangkan pemain baru. Leeds menghabiskan dana mencapai Rp2,2 triliun.
Rodrigo Moreno Machado (Rp521 miliar) menjadi pembelian termahal Leeds saat itu. Beberapa pembelian mahal Leeds lainnya yakni, Jean-Kevin Augustin (Rp365 miliar), Diego Llorente (Rp347 miliar), hingga Raphinha (Rp323 miliar). Tim berjuluk The Whites tersebut mendatangkan total delapan pemain.
Dana besar tersebut tak sia-sia karena Leeds sukses bertahan di EPL. Mereka bahkan finis di posisi kesembilan dengan jarak 31 poin dari zona degradasi. Sementara, West Bromwich Albion dan Fulham kembali terlempar ke Championship.
3. Ipswich Town mengeluarkan dana hingga 2,6 triliun pada 2024/2025
Ipswich Town mengalami nasib yang sama dengan Southampton di EPL 2024/2025. Kedua tim tersebut terdegradasi setelah melakukan belanja besar-besaran. Pengeluaran Ipswich yang mencapai Rp2,6 triliun bahkan lebih besar dari Southampton.
Ipswich mendatangkan total 12 pemain baru. Omari Hutchinson (Rp408 miliar), Jacob Greaves (Rp373 miliar), dan Liam Delap (Rp310 miliar) menjadi tiga pembelian termahal Ipswich. Namun, dana besar tersebut hanya mampu membawa Ipswich finis di posisi ke-19 dengan raihan 22 poin.
4. Aston Villa menghabiskan dana sebesar Rp2,7 triliun pada 2019/2020
Aston Villa menghabiskan dana sebesar Rp2,7 triliun untuk menghadapi EPL 2019/2020. Dana besar tersebut digunakan untuk mendatangkan 12 pemain baru. Beberapa di antaranya terbilang cukup mahal, seperti Wesley Moraes (Rp434 miliar), Tyrone Mings (Rp387 miliar), dan Douglas Luiz (Rp292 miliar).
Semua pembelian tersebut tak langsung mengangkat performa Aston Villa. Namun, itu cukup untuk membuat mereka selamat dari jurang degradasi pada akhir musim. Aston Villa mengakhiri musim di urutan ke-17 dengan hanya selisih satu poin dari AFC Bournemouth.
5. Nottingham Forest mengeluarkan dana hingga Rp3,4 triliun pada 2022/2023
Nottingham Forest menjadi tim promosi EPL dengan pengeluaran terbesar per 13 Juli 2025. Mereka mengeluarkan dana senilai Rp3,4 triliun untuk menghadapi musim 2022/2023. Morgan Gibbs-White (Rp512 miliar), Taiwo Awoniyi (Rp356 miliar), dan Neco Williams (Rp347 miliar) menjadi tiga pembelian termahal Forest.
Dana besar tersebut cukup terbayar karena Forest sukses terhindar dari zona degradasi. Mereka finis di posisi ke-16 dengan koleksi 38 poin. Menariknya, Forest finis di bawah sesama tim promosi dengan pengeluaran yang lebih sedikit yakni, Fulham (Rp1,3 triliun) dan AFC Bournemouth (Rp1,4 triliun). Fulham finis kesembilan sementara Bournemouth finis ke-15.
Melakukan pembelian besar-besaran ternyata tak menjamin tim promosi bisa selamat dari jurang degradasi. Terbukti beberapa tim atas tetap terdegradasi meski sudah mengeluarkan dana besar untuk membeli pemain.