Apakah Benar Roblox Berbahaya bagi Anak-anak?

- Di Roblox Terdapat konten yang tidak sesuai untuk anak-anakRoblox menawarkan jutaan game buatan pengguna. Meskipun sudah dimoderasi, terkadang masih berisi konten tidak sesuai untuk anak-anak, seperti tema kekerasan ringan atau horor.
- Adanya interaksi sosial dan risiko predator online di RobloxRoblox memungkinkan interaksi melalui obrolan teks, suara, atau pesan pribadi. Ini dapat membuka peluang bagi predator online untuk mendekati anak-anak.
- Pembelian dalam game berpotensi menguras dompet orang tuaRoblox menggunakan mata uang virtual Robux untuk membeli item dalam game. Anak-anak terkadang tanpa menyadari melakukan pembelian menggunakan kartu kredit orang tua.
Roblox adalah platform game online yang populer di kalangan anak-anak dan remaja. Game ini menawarkan ribuan permainan interaktif yang dibuat sendiri oleh pengguna. Menggunakan konsep yang mendorong kreativitas, Roblox sering dipuji sebagai sarana belajar dan kerja sama tim. Namun, akhir-akhir ini Roblox sering dicap sebagai game yang tidak aman untuk anak-anak. Benarkah begitu?
Di balik dunia virtual penuh warna, Roblox menyimpan sejumlah risiko yang tidak bisa dianggap remeh. Kasus predator online, konten tidak senonoh, hingga kecanduan bermain telah memicu kekhawatiran dari orang tua dan pakar keamanan digital. Pertanyaannya, apakah Roblox sepenuhnya berbahaya? Mari bahas lebih lanjut!
1. Di Roblox Terdapat konten yang tidak sesuai untuk anak-anak

Roblox menawarkan jutaan game buatan pengguna. Meskipun sudah dimoderasi, terkadang masih berisi konten tidak sesuai untuk anak-anak, seperti tema kekerasan ringan atau horor. Anak-anak yang mengakses game tanpa pengawasan orang tua berisiko terpapar materi yang tidak sesuai dengan usia, seperti dialog kasar atau gameplay kekerasan. Roblox memiliki sistem rating usia untuk membantu memfilter konten, tetapi moderasi tidak selalu sempurna karena volume konten yang sangat besar. Solusinya, orang tua perlu memeriksa game yang dimainkan anak dan menggunakan pengaturan pembatasan konten untuk meminimalkan risiko ini.
2. Adanya interaksi sosial dan risiko predator online di Roblox

Roblox memungkinkan interaksi melalui obrolan teks, suara, atau pesan pribadi. Ini dapat membuka peluang bagi predator online untuk mendekati anak-anak. Meskipun ada filter obrolan untuk pengguna di bawah 13 tahun, individu dengan niat buruk bisa menyamar sebagai teman sebaya untuk memanipulasi anak. Laporan dari organisasi seperti NCMEC menunjukkan bahwa platform game, termasuk Roblox, kadang digunakan untuk grooming. Orang tua harus mengawasi interaksi anak untuk menonaktifkan obrolan atau membatasi komunikasi hanya dengan teman terverifikasi.
3. Pembelian dalam game berpotensi menguras dompet orang tua

Roblox menggunakan mata uang virtual Robux untuk membeli item dalam game. Anak-anak terkadang tanpa menyadari melakukan pembelian menggunakan kartu kredit orang tua. Tanpa pengawasan, anak-anak bisa menguras kartu kredit orang tua untuk item dalam game. Roblox menyediakan kontrol orang tua untuk membatasi pembelian, tetapi banyak orang tua tidak mengaktifkannya karena kurangnya kesadaran. Mengatur batasan pembelian dapat mencegah pengeluaran yang tak diinginkan.
4. Roblox bisa menyebabkan kecanduan dan dampak psikologis

Gameplay Roblox yang adiktif dapat membuat anak-anak bermain berjam-jam. Ini membuat anak berpotensi mengabaikan tanggung jawab seperti tugas sekolah. Penggunaan berlebihan berisiko menyebabkan gangguan tidur, penurunan prestasi akademik, atau bahkan kecemasan akibat tekanan sosial dalam game. Studi menyebutkan anak-anak di bawah 12 tahun bisa menghabiskan 2-3 jam sehari di platform seperti Roblox jika tidak ada batasan waktu layar. Orang tua disarankan menetapkan jadwal bermain untuk memastikan keseimbangan antara aktivitas daring dan luring.
5. Orang tua harus waspada terhadap scam dan peretasan di Roblox

Penipuan seperti tawaran item palsu untuk Robux atau peretasan akun sering terjadi di Roblox, terutama menargetkan anak-anak yang kurang paham teknologi. Anak-anak bisa kehilangan Robux, akun, atau bahkan data pribadi jika tidak berhati-hati. Roblox menyediakan fitur keamanan seperti autentikasi dua faktor (2FA). Sayangnya, anak-anak jarang menggunakannya tanpa bimbingan orang tua. Mengedukasi anak tentang penipuan online dan mengaktifkan fitur keamanan tambahan dapat melindungi mereka dari ancaman ini.
Kesimpulannya, Roblox memang berpotensi menimbulkan bahaya bagi anak-anak. Akan tetapi, semua ada solusinya. Peran orang tua yang aktif bisa menekan risiko dan dampak negatif bermain Roblox. Memblokir Roblox bukanlah solusi bijak, karena hampir semua game online menyimpan bahaya serupa jika tak digunakan dengan bijak.