Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Roblox vs Minecraft, Mana Lebih Aman untuk Anak?

poster Roblox dan Minecraft (dok. Roblox Corporation/Roblox | dok. Mojang/Minecraft)
poster Roblox dan Minecraft (dok. Roblox Corporation/Roblox | dok. Mojang/Minecraft)
Intinya sih...
  • Roblox menawarkan banyak game hasil kreasi pengguna
  • Minecraft memungkinkan pemain membangun dunia penuh kreativitas
  • Keamanan Roblox lebih berisiko karena selalu online
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Roblox dan Minecraft telah lama menjadi dua game paling populer di kalangan anak-anak dan remaja. Keduanya sama-sama menawarkan kebebasan berkreasi, menjelajah, dan bermain bersama teman secara online. Namun, akhir-akhir ini Roblox ramai diperbincangkan karena dianggap berbahaya bagi anak-anak. Lalu, bagaimana dengan Minecraft?

Roblox sendiri hadir sebagai platform dengan jutaan game buatan pengguna, sedangkan Minecraft menawarkan dunia kotak-kotak yang bisa dibangun sesuka hati. Perbedaan konsep ini juga mempengaruhi tingkat keamanan dan risiko yang mungkin dihadapi pemain muda. Untuk menjawabnya, kamu perlu membandingkan keduanya dari segi gameplay, interaksi sosial, hingga fitur perlindungan anak. Yuk, bahas!

1. Roblox menawarkan banyak game hasil kreasi pengguna

Creator Hub Roblox
Creator Hub Roblox (dok. Roblox Corporation/Roblox)

Roblox adalah sebuah platform yang berisi jutaan game hasil kreasi pengguna dari seluruh dunia. Setiap game di dalamnya memiliki tema, aturan, dan tujuan berbeda-beda. Hal ini membuat pengalaman bermain Roblox selalu berubah tergantung game yang dipilih.

Sementara itu, Minecraft adalah satu game dengan konsep inti berupa dunia terbuka yang terbuat dari blok-blok. Pemain bisa memilih mode Survival untuk bertahan hidup atau mode Creative untuk membangun tanpa batas. Walaupun memiliki server publik, inti dari permainan Minecraft tetap konsisten di semua mode.

2. Minecraft memungkinkan pemain membangun dunia penuh kreativitas

dunia Minecraft
dunia Minecraft (dok. Mojang/Minecraft)

Roblox memungkinkan pemain membuat game sendiri menggunakan Roblox Studio. Kreativitas tidak hanya terbatas pada visual, tetapi juga pada logika permainan, sistem ekonomi, dan interaksi antar pemain. Game yang dibuat bisa diunggah agar dimainkan oleh komunitas global.

Di sisi lain, Minecraft mengasah kreativitas melalui pembangunan dunia dan pemanfaatan sistem redstone. Pemain juga bisa menambahkan mod, texture pack, dan plugin agar lebih seru. Kebebasan berkreasi pada mode Creative membuat setiap pemain punya kesempatan yang sama dalam membangun dunia Minecraft.

3. Roblox menuntut pemainnya untuk berinteraksi sosial

logo Roblox
logo Roblox (dok. Roblox Corporation/Roblox)

Roblox sangat berorientasi pada interaksi sosial karena mayoritas gamenya mengandalkan kerja sama atau kompetisi antar pemain. Fitur chat selalu tersedia di hampir semua game, sehingga komunikasi dengan orang asing sulit dihindari. Inilah yang membuat Roblox terasa lebih ramai, tetapi juga membawa risiko pertemuan dengan pihak orang asing.

Sementara itu, Minecraft dapat dimainkan secara offline tanpa interaksi dengan orang tak dikenal. Walaupun ada server publik yang memungkinkan komunikasi, pemain memiliki pilihan untuk mematikan chat atau membatasi akses server. Oleh karena itu, tingkat interaksi sosial di Minecraft lebih mudah dikendalikan oleh pemain atau orang tua.

4. Keamanan Roblox lebih berisiko karena selalu online

ilustrasi Roblox
ilustrasi Roblox (dok. Roblox Corporation/Roblox)

Roblox memiliki risiko lebih tinggi karena sifatnya yang selalu online dan banyaknya game buatan pihak ketiga. Beberapa game mungkin mengandung kekerasan atau konten tidak sesuai usia meskipun sudah ada filter. Chat publik juga membuka peluang terjadinya cyberbullying atau bahkan interaksi dengan predator online.

Minecraft secara umum lebih aman, terutama jika dimainkan di mode offline. Namun, risiko baru muncul jika pemain bergabung ke server publik tanpa pengawasan, di mana mereka bisa bertemu pemain toxic atau mengalami griefing. Akan tetapi, kontrol seperti whitelist server dapat meminimalkan risiko tersebut secara signifikan.

5. Keduanya sama-sama dapat dimainkan anak usia 10 tahun ke atas

ilustrasi Minecraft
ilustrasi Minecraft (dok. Mojang/Minecraft)

Secara resmi, Roblox memiliki rating ESRB E10+, yang berarti disarankan untuk usia 10 tahun ke atas. Namun, karena sifatnya yang terbuka dan interaksi dengan orang asing, praktisnya lebih aman dimainkan oleh anak usia 13 tahun ke atas dengan pengawasan. Fitur parental control bisa membantu, tetapi tidak menjamin keamanan penuh.

Minecraft juga mendapat rating ESRB E10+ sehingga bisa dimainkan oleh anak-anak SD. Mode Creative bisa jadi pilihan terbaik untuk anak-anak, karena dapat dimainkan tanpa koneksi internet. Risiko utamanya hanya muncul jika mereka bermain di server publik dengan orang asing.

6. Minecraft cenderung lebih aman karena bisa bermain offline

gameplay Minecraft
gameplay Minecraft (dok. Mojang/Minecraft)

Jika berbicara soal keamanan tanpa banyak pengaturan tambahan, Minecraft lebih unggul. Game ini bisa dijalankan sepenuhnya tanpa koneksi internet sehingga tidak ada risiko interaksi dengan orang asing. Selain itu, kontennya relatif konsisten dan jarang ada unsur yang tidak sesuai usia.

Roblox memang menawarkan variasi game yang jauh lebih luas, tetapi justru itulah sumber risiko terbesarnya. Interaksi online membuat game ini lebih sulit diawasi. Untuk anak di bawah 12 tahun, Roblox membutuhkan pendampingan dan pengaturan keamanan lebih ketat.

Pada akhirnya, baik Roblox maupun Minecraft memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Satu hal lagi, Roblox bisa dimainkan gratis, sedangkan Minecraft merupakan game berbayar. Kalau kamu lebih condong untuk memainkan game yang mana?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us