Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Bahaya Membeli Bensin Eceran di Jalanan, Awas Oplosan!  

ilustrasi bensin (pexels.com/marco)

Membeli bensin eceran di jalanan memang menjadi solusi praktis bagi sebagian orang, terutama saat sedang terburu-buru atau ketika tidak ada SPBU terdekat. Namun, di balik kemudahannya, ada berbagai risiko yang dapat membahayakan kendaraan maupun keselamatan penggunanya.

Membeli bensin eceran akan menjadi berbahaya apabila ternyata sudah dioplos dan dicampurkan dengan bahan lain yang justru akan merugikanmu. Berikut ini adalah lima bahaya utama yang harus diwaspadai sebelum memutuskan membeli bensin eceran.

1. Risiko bensin oplosan

ilustrasi bensin (pexels.com/marco)

Bensin eceran yang dijual di pinggir jalan sering kali tidak terjamin keasliannya. Beberapa penjual nakal mencampurkan bensin dengan zat lain seperti minyak tanah atau bahan kimia lain untuk mendapatkan keuntungan lebih besar. Bensin oplosan ini dapat merusak mesin kendaraan dan menurunkan performanya.

Selain itu, bensin oplosan juga dapat menyebabkan knocking atau detonasi pada mesin, yang dalam jangka panjang bisa berakibat fatal. Kendaraan yang sering menggunakan bensin tidak murni ini berisiko mengalami penurunan efisiensi bahan bakar dan bahkan kerusakan permanen pada komponen mesin.

 

2. Tidak terjaga kebersihannya

ilustrasi bensin (pexels.com/marco)

Bensin yang dijual secara eceran umumnya disimpan dalam wadah terbuka seperti jeriken atau botol plastik. Hal ini membuatnya rentan terkontaminasi kotoran, debu, dan air yang dapat merusak sistem bahan bakar kendaraan. Partikel asing yang masuk ke dalam tangki bahan bakar bisa menyumbat filter dan injektor mesin.

Selain itu, adanya air dalam bensin dapat menyebabkan korosi pada bagian dalam mesin, yang dalam jangka panjang bisa merusak komponen vital seperti pompa bahan bakar dan karburator. Oleh karena itu, kualitas bensin yang tidak terjaga kebersihannya menjadi salah satu alasan utama untuk menghindari membeli bensin eceran.

3. Harga lebih mahal

ilustrasi bensin (pexels.com/pixabay)

Meskipun terlihat lebih mudah diakses, bensin eceran sering kali dijual dengan harga yang lebih mahal dibandingkan harga resmi di SPBU. Para penjual menetapkan harga lebih tinggi karena mereka membeli bensin dalam jumlah kecil dan harus memperhitungkan biaya operasional mereka sendiri.

Selain membayar lebih mahal, pembeli juga tidak mendapatkan kepastian mengenai jumlah dan kualitas bensin yang dibeli. Beberapa penjual bisa saja mengurangi takaran bensin tanpa sepengetahuan pembeli, sehingga biaya yang dikeluarkan menjadi lebih besar dibandingkan manfaat yang diperoleh.

4. Risiko kebakaran

ilustrasi bensin (pexels.com/marco)

Penyimpanan dan penanganan bensin eceran yang tidak sesuai standar dapat meningkatkan risiko kebakaran. Banyak penjual bensin eceran menyimpan bahan bakar dalam wadah plastik atau jeriken di tempat yang tidak aman, seperti di bawah terik matahari atau dekat dengan sumber api.

Selain itu, proses pengisian bensin secara manual menggunakan corong atau botol bekas meningkatkan kemungkinan tumpahan bahan bakar yang dapat dengan mudah terbakar. Risiko ini menjadi lebih besar jika penjual atau pembeli tidak berhati-hati dalam menangani bensin, yang bisa berakibat pada kebakaran fatal.

5. Tidak ramah lingkungan

ilustrasi bensin (pexels.com/marco)

Bensin eceran yang tidak terjaga kualitasnya juga memiliki dampak buruk terhadap lingkungan. Bensin yang mengandung zat tambahan berbahaya dapat meningkatkan emisi gas buang kendaraan, yang berkontribusi terhadap polusi udara. Selain itu, tumpahan bensin selama proses pengisian dapat mencemari tanah dan air.

Praktik penjualan bensin eceran yang tidak sesuai standar juga meningkatkan risiko limbah bahan bakar yang tidak terkelola dengan baik. Oleh karena itu, membeli bensin di tempat resmi tidak hanya lebih aman bagi kendaraan tetapi juga membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Meskipun membeli bensin eceran tampak lebih praktis, risikonya jauh lebih besar dibandingkan manfaat yang diperoleh. Dari risiko bensin oplosan, harga lebih mahal, hingga ancaman kebakaran dan dampak lingkungan, ada banyak alasan untuk lebih berhati-hati dalam memilih tempat membeli bensin.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
febi wahyudi
Editorfebi wahyudi
Follow Us