Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kerusakan Umum pada Sistem AC Mobil, Jangan Diabaikan!

ilustrasi AC pada mobil (pexels.com/Diana )

Pendingin mobil, atau sistem AC, memiliki peran penting dalam kenyamanan pengemudi dan penumpang selama berkendara. Namun, seperti halnya komponen kendaraan lainnya, sistem pendingin juga dapat mengalami masalah. Ketika sistem AC tidak berfungsi dengan baik, suhu dalam kabin bisa menjadi sangat panas atau lembap.

Beberapa masalah umum sering muncul pada sistem pendingin, dan mengetahui penyebab serta solusinya sangat penting. Masalah ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kebocoran refrigeran hingga kerusakan pada komponen lain. Berikut adalah lima masalah umum yang sering terjadi pada pendingin mobil dan cara menghadapinya.

1. Refrigerant AC berkurang

ilustrasi AC pada mobil (pexels.com/Garvin St. Villier)

Salah satu masalah paling umum pada sistem pendingin mobil adalah berkurangnya refrigeran. Refrigeran adalah zat yang digunakan untuk mendinginkan udara di dalam kabin. Jika terjadi kebocoran pada sistem AC, refrigeran akan berkurang dan menyebabkan AC tidak dingin. Kebocoran bisa terjadi pada selang atau sambungan komponen lainnya. Ketika refrigeran berkurang, AC tidak dapat menghasilkan udara dingin secara optimal.

Pengemudi sering kali merasa AC tidak lagi memberikan pendinginan yang cukup saat suhu luar sangat panas. Untuk mengatasinya, teknisi akan memeriksa dan mengisi ulang refrigeran, serta memperbaiki kebocoran. Pemeriksaan rutin pada sistem pendingin akan membantu mencegah masalah ini. Pastikan untuk selalu menggunakan refrigeran yang sesuai dengan spesifikasi kendaraan. Dengan pengecekan berkala, masalah refrigerant berkurang bisa dihindari.

2. Kondensor rusak atau kotor

ilustrasi AC pada mobil (pexels.com/Mike Bird)

Kondensor berfungsi untuk mengubah gas panas yang keluar dari kompresor menjadi cairan dingin. Kondensor yang kotor atau rusak dapat menghambat proses ini, sehingga sistem pendingin tidak berfungsi dengan baik. Debu, kotoran, atau serpihan jalanan dapat menempel pada kondensor dan menghalangi aliran udara. Kondensor yang kotor menyebabkan sistem AC bekerja lebih keras, sehingga tidak dapat mendinginkan kabin dengan efisien.

Kerusakan pada kondensor juga bisa terjadi akibat benturan atau keausan material. Jika kondensor rusak, AC akan kesulitan untuk menurunkan suhu, dan udara yang keluar terasa panas atau hangat. Untuk mengatasi masalah ini, kondensor harus dibersihkan atau diganti jika sudah rusak. Pastikan kondensor selalu terjaga kebersihannya agar AC tetap bekerja maksimal. Pembersihan secara berkala sangat penting untuk mencegah kotoran menumpuk. Kondensor yang terawat akan membuat sistem AC lebih tahan lama.

3. Kompresor AC tidak berfungsi

ilustrasi AC pada mobil (pexels.com/Wavy_ revolution)

Kompresor adalah komponen utama yang menggerakkan sistem pendingin mobil. Kompresor bertanggung jawab untuk memompa refrigeran melalui sistem AC. Jika kompresor rusak atau macet, AC tidak akan menghasilkan udara dingin. Beberapa tanda kerusakan kompresor termasuk suara aneh atau AC yang tidak berfungsi sama sekali.

Kerusakan kompresor dapat disebabkan oleh usia pemakaian atau kurangnya pelumasan pada komponen tersebut. Kompresor yang rusak juga bisa mempengaruhi kinerja sistem pendingin secara keseluruhan. Untuk mengatasi masalah ini, kompresor harus diperiksa dan diperbaiki oleh teknisi. Jika kerusakan parah, penggantian kompresor mungkin diperlukan. Kompresor yang berfungsi baik akan membuat AC bekerja optimal. Pemeriksaan berkala pada kompresor dapat memperpanjang umur sistem pendingin.

4. Fan AC tidak berfungsi

ilustrasi AC pada mobil (pexels.com/Garvin St. Villier)

Fan AC bertugas untuk mengalirkan udara dingin ke kabin mobil. Jika fan AC tidak berfungsi, udara dingin tidak akan sampai ke dalam kabin, meskipun sistem pendingin bekerja. Fan bisa mengalami kerusakan akibat motor yang terbakar, kabel yang putus, atau komponen yang aus. Ketika fan rusak, suhu kabin akan tetap tinggi meskipun AC menyala. Fan yang macet juga bisa membuat komponen lain pada sistem AC cepat rusak karena kelebihan beban.

Untuk mengatasi masalah ini, fan harus diperiksa secara menyeluruh. Penggantian motor fan atau perbaikan kabel yang putus bisa menjadi solusi untuk masalah ini. Menjaga kondisi fan tetap baik akan membuat sistem pendingin berfungsi lebih efisien. Jangan lupa untuk memeriksa sistem kelistrikan yang menghubungkan fan agar tetap bekerja dengan baik. Fan yang berfungsi maksimal akan menjaga kenyamanan dalam kabin.

5. Filter kabin kotor

ilustrasi AC pada mobil (pexels.com/Mike Bird)

Filter kabin bertugas menyaring debu dan kotoran dari udara yang masuk ke dalam kabin mobil. Jika filter kabin kotor, aliran udara dari AC akan terhambat, sehingga suhu dalam kabin sulit untuk dikendalikan. Filter kabin yang tersumbat juga dapat menyebabkan bau tidak sedap dalam kabin. Ketika filter kotor, AC harus bekerja lebih keras untuk mengalirkan udara dingin. Akibatnya, sistem AC menjadi kurang efisien dan menghabiskan lebih banyak energi.

Filter kabin yang bersih sangat penting untuk menjaga kualitas udara dan kinerja AC. Penggantian atau pembersihan filter kabin secara rutin dapat mencegah masalah ini. Filter kabin yang bersih juga membantu menjaga kesehatan pengemudi dan penumpang. Pastikan untuk mengganti filter kabin sesuai dengan rekomendasi pabrikan kendaraan. Filter yang bersih meningkatkan kenyamanan berkendara di dalam mobil.

Sistem pendingin mobil yang bermasalah bisa menyebabkan ketidaknyamanan selama perjalanan. Lima masalah umum yang sering terjadi pada pendingin mobil adalah refrigeran yang berkurang, kondensor yang rusak atau kotor, kompresor yang tidak berfungsi, fan yang macet, dan filter kabin yang kotor. Setiap masalah ini memiliki solusi yang dapat dilakukan melalui pemeriksaan dan perawatan rutin. Mengatasi masalah sejak dini akan menjaga kinerja sistem AC agar tetap optimal. Dengan menjaga sistem pendingin dalam kondisi baik, perjalanan menjadi lebih nyaman, terutama di cuaca panas. Pemeriksaan berkala adalah langkah preventif terbaik untuk menghindari kerusakan yang lebih parah pada sistem pendingin mobil.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anita Dwi Octaviani
EditorAnita Dwi Octaviani
Follow Us