Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Rekomendasi Motor Bergaya Retro dari Kawasaki 

Kawasaki W250 SE (pertamax7.com)
Kawasaki W250 SE (pertamax7.com)

Salah satu pabrikan yang konsisten memproduksi motor-motor klasik adalah Kawasaki. Bahkan Kawasaki pula yang memulai tren motor klasik bermesin di bawah 200 CC di Indonesia lewat varian W175.

Pabrikan yang identik dengan warna hijau ini juga punya varian motor klasik lain, mulai dari W250 hingga Z900RS. Nah, berikut motor-motor retro tapi baru hasil garapan Kawasaki yang bisa kamu beli di Indonesia.

1. Kawasaki W250 SE

Kawasaki W250 SE (pertamax7.com)
Kawasaki W250 SE (pertamax7.com)

Motor ini dulunya bernama Kawasaki Estrella 250 Special Edition, namun kini bernama W250 SE. Perubahan nama ini sangat wajar karena Kawasaki ingin merek W250 SE sebagai gaya retro sejati, seperti W800 dan W175.

Motor retro Kawasaki ini menggunakan mesin 1 silinder SOHC 2 katup berkapasitas 250cc, mesin tersebut mampu menghasilkan tenaga 18 hp dan torsi 18 Nm.

2. Kawasaki W175 SE

Kawasaki W175 SE (youtube.com/iBejo Channel)
Kawasaki W175 SE (youtube.com/iBejo Channel)

Desain klasik dan timeless menjadi keunggulan utama motor ini. Kawasaki sengaja mendesainnya dengan layout yang sederhana agar mudah memodifikasi Kawasaki W175 SE. Banyak orang tertarik untuk membeli W175 SE untuk memodifikasinya dengan berbagai gaya yang dapat dimodifikasi.

Selain itu, Kawasaki juga menawarkan beberapa pilihan warna klasik mulai dari hijau militer, hitam dan silver. Untuk harganya motor sendiri kawasaki vintage ini sangat murah yaitu hanya Rp31 jutaan.

3. Kawasaki Z900RS

Kawasaki Z900RS (sc-project.com)
Kawasaki Z900RS (sc-project.com)

Ini adalah salah satu sepeda retro terbaik Kawasaki. Motor ini ditenagai oleh mesin 4 silinder 948cc yang mampu menghasilkan tenaga 109 Hp pada 8.500 rpm dan torsi 95 Nm pada 6.500 rpm.

Disalurkan melalui sistem transmisi 6 percepatan, sehingga performa terus meningkat. Lalu, ada suspensi depan upside-down berdiameter 41 mm dan suspensi belakang backlink horizontal, peredam berisi gas dengan redaman rebound dan penyesuaian preload pegas.

Spesifikasi Kawasaki Z900RS memang tergolong tinggi, sehingga tak heran jika dibanderol dengan harga mencapai Rp279 jutaan. Kawasaki Z900RS tidak hanya bertenaga, tetapi juga memiliki desain keren yang memadukan gaya tradisional dan modern.

4. Kawasaki Z900RS Cafe

Kawasaki Z900RS Cafe
Kawasaki Z900RS Cafe

Warna hijau dan cover lampu depan cafe racer menjadi pembeda antara Kawasaki Z900RS dengan Z900RS Cafe, perbedaan tersebut membuat harga motor retro kawasaki ini menjadi jauh lebih mahal, untuk mendapatkannya kamu harus siap merogoh kocek Rp288. Harganya fantastis tapi sebanding dengan desain dan performa mesinnya.

Menggunakan mesin 4 silinder 948cc yang ditingkatkan dengan sistem pembakaran injeksi bahan bakar dan sistem pendingin berpendingin cairan. Kawasaki Z900RS Cafe juga memiliki suspensi upside-down yang membantu pengendaraan.

Kenyamanan pengendara Rem cakram berdiameter 300mm yang dipasang di depan dan rem cakram tunggal berdiameter 250mm yang dipasang di belakang.

5. Kawasaki W800 SE

Kawasaki W800 SE (topspeed.com)
Kawasaki W800 SE (topspeed.com)

Buat kamu yang lebih tertarik untuk membeli motor bergaya retro yang otentik, disarankan untuk membeli Kawasaki W800 SE. Dari luar sepertinya motor ini bukan motor mahal.

Padahal harga motor retro ini mencapai Rp251 jutaan. Menurut pernyataannya sendiri, ia dilengkapi dengan mesin bi-silinder kembar vertikal 773 cc yang mampu menghasilkan tenaga 48 hp pada 8.500 rpm dan 66 Nm pada 6.500 rpm.

Itulah, lima rekomendasi motor retro Kawasaki yang bisa di jadikan referensi untuk membelinya. Dari ke lima rekomendasi motor di atas kamu lebih tertarik yang mana, nih?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wisnu Ariansyah
EditorWisnu Ariansyah
Follow Us