Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Benarkah Suhu Dingin Bikin Tegangan Aki Berkurang?

ilustrasi aki mobil (pexels.com/Vladimir Srajber)
ilustrasi aki mobil (pexels.com/Vladimir Srajber)
Intinya sih...
  • Suhu dingin memperlambat reaksi kimia dan meningkatkan resistansi internal aki, mengurangi kapasitas daya simpan hingga 30% pada suhu 0°C.
  • Suhu rendah meningkatkan beban kerja mesin dan menurunkan daya Cold Cranking Amps (CCA), memperpendek masa pakai aki jika tidak dipanaskan dengan baik.
  • Aki yang lemah rentan mengalami pengosongan daya permanen dan pembekuan elektrolit pada suhu dingin, memerlukan pengisian alternator rutin untuk menjaga kondisi penuh.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Suhu lingkungan memiliki peran yang sangat signifikan dalam menentukan efisiensi reaksi kimia di dalam sel baterai kendaraan. Fenomena turunnya performa aki saat cuaca dingin sering kali menjadi kendala bagi para pemilik mobil, terutama ketika kendaraan diparkir dalam waktu lama di area yang memiliki kelembapan tinggi atau suhu ekstrem.

Penurunan temperatur udara bukan sekadar masalah kenyamanan, melainkan tantangan fisik bagi cairan elektrolit dalam menjaga kelancaran aliran listrik. Memahami bagaimana suhu dingin memengaruhi kinerja internal aki akan membantu dalam melakukan perawatan preventif agar sistem starter tetap handal meski dalam kondisi lingkungan yang tidak ideal.

1. Perlambatan reaksi kimia dan peningkatan resistansi internal

ilustrasi aki mobil (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)
ilustrasi aki mobil (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)

Di dalam setiap unit aki, energi listrik dihasilkan melalui proses reaksi kimia antara pelat timbal dan cairan asam sulfat. Ketika suhu udara menurun drastis, aktivitas molekuler di dalam cairan elektrolit akan mengalami perlambatan secara signifikan. Secara teknis, suhu dingin meningkatkan viskositas atau kekentalan cairan elektrolit, yang mengakibatkan pergerakan ion-ion menjadi lebih lambat dan sulit mencapai pelat baterai untuk menghasilkan arus listrik.

Kondisi ini menciptakan hambatan dalam atau resistansi internal yang jauh lebih tinggi dibandingkan saat suhu normal. Sebagai ilustrasi, pada suhu sekitar 0° Celsius, sebuah aki mungkin kehilangan sekitar 20% hingga 30% dari kapasitas daya simpan murninya. Akibatnya, tegangan yang tersedia untuk menghidupkan mesin menjadi jauh lebih kecil, meskipun secara fisik aki tersebut sebenarnya tidak dalam kondisi rusak atau bocor.

2. Beban kerja mesin yang meningkat saat suhu rendah

ilustrasi mengganti aki mobil (freepik.com/feepikcontributorthailand)
ilustrasi mengganti aki mobil (freepik.com/feepikcontributorthailand)

Selain melemahkan kemampuan aki dalam mengeluarkan strum, suhu dingin juga menciptakan beban mekanis yang lebih berat bagi kendaraan. Oli mesin cenderung mengental saat terpapar udara dingin, sehingga komponen-komponen di dalam blok mesin menjadi lebih sulit untuk digerakkan. Hal ini memaksa motor starter untuk bekerja ekstra keras dan menarik arus listrik dalam jumlah yang sangat besar dari aki yang performanya justru sedang menurun.

Fenomena ini sering disebut sebagai penurunan daya Cold Cranking Amps (CCA). Aki harus menyalurkan energi puncak secara instan di saat reaksi kimianya sedang berada di titik terlemah. Kombinasi antara oli yang kaku dan arus listrik yang lambat inilah yang sering kali membuat suara mesin terdengar berat saat baru dinyalakan di pagi hari yang dingin. Jika kondisi ini dibiarkan terus-menerus tanpa adanya pemanasan mesin yang cukup, masa pakai aki akan terpangkas lebih cepat dari seharusnya.

3. Risiko pengosongan daya permanen dan pembekuan elektrolit

ilustrasi aki mobil (freepik.com/navintar)
ilustrasi aki mobil (freepik.com/navintar)

Aki yang dalam kondisi lemah atau kekurangan setrum lebih rentan mengalami kerusakan permanen saat terpapar suhu dingin dibandingkan aki yang terisi penuh. Cairan elektrolit pada aki yang sehat memiliki kandungan asam yang pekat sehingga memiliki titik beku yang sangat rendah. Namun, pada aki yang dayanya sudah merosot, kandungan asam di dalamnya akan berubah menjadi lebih banyak air. Hal ini membuat cairan di dalam sel aki lebih mudah membeku pada suhu dingin yang ekstrem.

Pembekuan ini dapat menyebabkan kerusakan fisik pada struktur pelat internal atau bahkan menyebabkan dinding aki menjadi retak dan bocor. Oleh karena itu, memastikan aki selalu dalam kondisi terisi penuh melalui pengisian alternator yang rutin sangatlah krusial di wilayah dengan suhu rendah. Suhu dingin memang tidak secara langsung "membuang" arus seperti korsleting, namun ia menciptakan lingkungan yang mempercepat degradasi energi dan membuat aki kehilangan kemampuannya untuk menyimpan setrum dalam jangka waktu lama.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us

Latest in Automotive

See More

Otomotif hack: Cara Mengecek Suspensi Tanpa ke Bengkel

27 Des 2025, 14:05 WIBAutomotive