TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

10 Etika Berkendara yang Wajib Diterapkan Pengguna Jalan

Berkendara jadi lebih nyaman

ilustrasi berkendara (unsplash.com/Brian Erickson)

Jakarta, IDN Times - Ada banyak faktor yang menyebabkan pengemudi kendaraan terlibat kecelakaan di jalan raya. Untuk itu, sebagai pengemudi kendaraan, sebaiknya kamu tidak hanya tahu cara mengendarainya, tapi juga harus paham etika berkendara di jalan raya.

Hal tersebut perlu dilakukan agar perjalananmu selalu aman dan tidak merugikan pengguna jalan lainnya. Nah, berikut adalah beberapa etika berkendara yang harus kamu terapkan selama perjalanan.

1. Mematuhi aturan lalu lintas

ilustrasi rambu dan lampu lalu lintas (pexels.com/gabrielsantosfotografia)

Bisa dibilang, mematuhi rambu lalu lintas adalah etika berkendara paling penting. Sebab, keberadaannya mampu menjaga kondisi jalanan tetap kondusif. Sebut saja membatasi kecepatan, tidak menyalip kendaraan, hingga memprioritaskan kendaraan lain. Perlakuan ini pun bisa mengecilkan risiko kecelakaan, utamanya di jalanan padat kendaraan.

2. Menggunakan lampu sein dengan tepat

lampu sein Mazda CX-30 (carscoops.com)

Lampu sein turut menjadi sarana komunikasi antar kendaraan. Dengan mengaktifkannya, pengendara lain jadi tahu langkahmu selanjutnya. Contohnya seperti akan berbelok ke kanan atau kiri.

Meski begitu, gunakanlah secara bijak. Hindari menyalakan lampu sein secara mendadak ketika berbelok. Sebab, bukan tidak mungkin kendaraan di belakangmu berencana untuk menyalipmu. Sebaiknya nyalakan lampu sein 4-5 meter sebelum benar-benar berbelok.

3. Tidak mengemudi saat mengantuk atau mabuk

ilustrasi berkendara (pexels.com/jacksondavidnacimento)

Etika berkendara lainnya adalah tidak mengemudi saat mengantuk atau mabuk. Kondisi tersebut hanya akan memperbesar potensi kecelakaan di jalan saja. Sebab, kemampuan dan refleks berkendaramu saat mengemi akan berkurang. 

4. Hormati pengemudi lain

ilustrasi aturan berkendara di persimpangan (unsplash.com/Orkun Azap)

Selalu ingat bahwa meski kamu di dalam mobil, pengemudi lain masih bisa melihatmu. Jika kamu mempersilakan seseorang menyalipmu atau jika seseorang mempersilakan kamu menyalipnya, beri penghargaan atas tindakan itu.

Menurut Jacqueline Whitmore dari The Protocol School of Palm Beach, pengguna wajib memberi kode tangan untuk mempersilakan seseorang menyalip. Selain itu, kamu juga perlu melambaikan tangan dan mengucapkan terima kasih jika seseorang mempersilakanmu menyalipnya.

Baca Juga: 5 Aksesoris Motor untuk Cewek yang Berguna untuk Berkendara

5. Gunakan bahu jalan hanya untuk keadaan darurat

Mobil pribadi yang parkir di bahu jalan. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Sebuah tindakan ilegal di beberapa negara jika menggunakan bahu jalan untuk keperluan selain darurat. Jangan pernah menggunakan bahu jalan hanya untuk menghindari macet.

Tidak hanya pelanggaran lalu lintas, tapi kamu juga bisa menghalangi kendaraan ambulans yang akan lewat saat kondisi darurat. Itu merupakan etika berkendara yang juga penting diterapkan.

6. Jangan membuntuti kendaraan lain dalam jarak dekat

ilustrasi membututi mobil (motoringresearch.com)

Beri jarak sekurangnya sepanjang satu mobil antara mobilmu dan mobil di depanmu jika memungkinkan. Hal sederhana ini dapat diterapkan dengan cara perhatikan penanda di jalan, bisa rambu lalu lintas atau pohon dan lihat mobil di depanmu melewatinya.

Lalu, pastikan dalam hitungan tiga detik kamu baru melewati penanda yang sama. Jangan pernah membuntuti pada jarak dekat. Selain mengesalkan, hal itu pun bisa memungkinkan menyebabkan kecelakaan jika pengemudi di depanmu tiba-tiba berhenti.

7. Persilakan pengemudi yang membuntuti untuk menyalip

ilustrasi menyuruh menyalip (oedro.com)

Jika kamu mengikuti batas kecepatan minimum di jalan, jangan pernah menambah kecepatanmu hanya karena seseorang membuntutimu. Umumnya, pengemudi agresif hanya akan menyalip jika mereka memang buru-buru.

Jika kamu sedang melaju di jalan satu jalur, lebih baik mengalah, turunkan kaca jendela, dan persilakan pengemudi di belakangmu menyalip.

8. Bijak menggunakan klakson

ilustrasi klakson mobil (cbc.ca)

Klakson terus-menerus bisa mengganggu semua orang di jalan. Jadi jangan menekan klakson hanya karena merasa frustasi dengan pengemudi lain.

Klakson hanya digunakan untuk memperingatkan pengemudi lain yang jaraknya terlalu dekat dengan mobilmu atau jika seseorang berhenti saat lampu hijau. Selalu ingat bahwa bunyi klakson bisa saja ditanggapi berbeda di antara pengemudi.

9. Jangan menanggapi pengemudi agresif

ilustrasi marah-marah di jalan (smartmotorist.com)

Sangat berisiko untuk bereaksi dan marah terhadap pengemudi yang bisa saja secara tiba-tiba memotong jalur mobilmu. Lebih baik, tarik napas dalam-dalam dan jangan menanggapinya. Menurut AAA Foundation for Traffic Safety, mengemudi dengan agresif sangat berbahaya dan  menyumbang 56 persen kecelakaan mobil fatal yang terjadi.

Baca Juga: 5 Tips Berkendara Aman Bersama Hewan Peliharaan

Verified Writer

BAYU WIDHAYASA

Suka belajar tapi tidak suka makar

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya