Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jangan Asal Semprot Parfum di Kabin Mobil!

ilustrasi parfum mobil yang digantung di spion (pexels.com/David Guerrero)
ilustrasi parfum mobil yang digantung di spion (pexels.com/David Guerrero)
Intinya sih...
  • Kandungan alkohol bisa merusak permukaan interior
  • Aroma terlalu kuat bisa menyebabkan pusing atau alergi
  • Cara aman dan efektif agar kabin tetap wangi
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Parfum mobil memang bisa membuat kabin wangi dan nyaman. Suasana berkendara pun jadi lebih menyenangkan, terutama untuk perjalanan jauh atau ketika mobil sering digunakan harian. Namun, tanpa disadari, cara penggunaan parfum yang salah justru bisa merusak interior mobil.

Beberapa orang kerap menyemprotkan parfum langsung ke dashboard, jok, atau karpet, padahal kebiasaan itu bisa menimbulkan noda permanen, bahkan merusak bahan pelapis interior. Kandungan kimia seperti alkohol, pelarut sintetis, atau minyak esensial dalam parfum tertentu bisa bereaksi dengan bahan plastik, kulit, atau kain di dalam mobil.

1. Kandungan alkohol bisa merusak permukaan interior

ilustrasi jok mobil kulit (pexels.com/mikebirdy)
ilustrasi jok mobil kulit (pexels.com/mikebirdy)

Sebagian besar parfum mobil mengandung alkohol atau pelarut kimia agar aroma lebih cepat tersebar di udara. Saat disemprotkan langsung ke permukaan interior, cairan ini bisa menguap dengan cepat dan meninggalkan bekas noda. Pada bahan plastik seperti dashboard, efeknya bisa berupa perubahan warna, permukaan kusam, atau bahkan retak halus jika dilakukan berulang.

Pada jok berbahan kulit sintetis atau asli, kandungan alkohol dapat menghilangkan lapisan pelindung alami dan membuat permukaan menjadi kering serta mudah pecah. Akibatnya, jok tampak kusam dan usia pakainya berkurang. Oleh karena itu, hindari menyemprotkan parfum langsung ke permukaan apa pun di dalam kabin. Sebaiknya semprotkan ke udara atau kain tisu sebelum diletakkan di area ventilasi udara.

2. Aroma terlalu kuat bisa menyebabkan pusing atau alergi

ilustrasi mual saat terkena ac mobil (freepik.com/freepik)
ilustrasi mual saat terkena ac mobil (freepik.com/freepik)

Selain merusak interior, penggunaan parfum berlebihan juga bisa berdampak pada kenyamanan dan kesehatan penumpang. Beberapa parfum mobil mengandung pewangi sintetis yang terlalu tajam, yang dalam ruang tertutup seperti kabin mobil dapat menyebabkan pusing, mual, atau iritasi hidung.

Bagi orang yang sensitif terhadap aroma kimia, efeknya bisa lebih parah — mulai dari batuk hingga alergi ringan. Solusinya, pilih parfum berbahan alami atau beraroma lembut seperti citrus, green tea, atau lavender. Gunakan secukupnya saja agar kabin terasa segar tanpa menimbulkan efek samping. Hindari juga parfum yang meninggalkan residu berminyak karena bisa menempel di permukaan dan menarik debu.

3. Cara aman dan efektif agar kabin tetap wangi

ilustrasi ac mobil (pexels.com/UMA media)
ilustrasi ac mobil (pexels.com/UMA media)

Agar kabin mobil selalu wangi tanpa merusak interior, pilih parfum dengan bentuk padat, gel, atau diffuser alami yang bisa mengeluarkan aroma perlahan. Letakkan di tempat yang tidak langsung terkena sinar matahari, seperti di cup holder, bawah dashboard, atau ventilasi udara bagian tengah. Hindari menaruh pengharum di atas dashboard karena suhu tinggi dapat mengubah komposisi kimia parfum.

Selain itu, jangan hanya mengandalkan parfum untuk menutupi bau. Pastikan kabin tetap bersih dengan menyedot debu, mencuci karpet, dan membersihkan evaporator AC secara berkala. Karena sumber bau di mobil sering kali berasal dari sisa makanan, jamur, atau udara lembap di sistem pendingin, bukan karena kurang parfum.

Jadi, menjaga kabin mobil tetap wangi memang penting, tapi cara pemakaian parfum juga harus tepat. Hindari menyemprot langsung ke dashboard, jok, atau karpet karena kandungan alkohol dan bahan kimia keras dapat merusak interior. Gunakan parfum secukupnya, pilih aroma yang lembut, dan pastikan kabin selalu bersih agar mobil tetap harum dan awet tanpa menimbulkan masalah di kemudian hari.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us

Latest in Automotive

See More

Kenapa Suzuki Tidak Pakai Transmisi CVT di Mobil Mereka? Ini Alasannya

16 Okt 2025, 14:45 WIBAutomotive