Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa Itu Regenerative Braking pada Mobil Listrik?

Baterai mobil listrik Suzuki e Vitara (marutisuzuki.com)
Baterai mobil listrik Suzuki e Vitara (marutisuzuki.com)
Intinya sih...
  • Regenerative braking adalah fitur pada mobil listrik yang menangkap energi saat melambat dan mengubahnya menjadi listrik untuk digunakan kembali.
  • Keunggulan regenerative braking termasuk efisiensi energi, peningkatan jarak tempuh, dan pengalaman berkendara yang lebih halus.
  • Pengguna perlu memperhatikan karakteristik pedal rem yang berbeda dan adaptasi terhadap sistem regeneratif agar dapat menggunakan fitur ini dengan optimal.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Regenerative braking jadi salah satu fitur yang bikin kendaraan listrik terasa lebih hemat energi sekaligus lebih menyenangkan dipakai harian. Teknologi ini bekerja menangkap kembali energi yang biasanya hilang saat kendaraan melambat, lalu mengubahnya menjadi listrik. Alhasil, tenaga yang sebelumnya terbuang percuma bisa kembali dipakai untuk akselerasi berikutnya.

Manfaatnya gak berhenti di situ. Sistem ini juga memberi sensasi berkendara yang berbeda karena mobil terasa lebih responsif ketika pedal gas dilepas. Pengalaman inilah yang sering bikin banyak pengguna mobil listrik langsung ketagihan. Nah, buat kamu yang ingin mengenal lebih dekat bagaimana sistem ini bekerja, mari simak ulasannya berikut ini.

1. Bagaimana cara kerja regenerative braking?

ilustrasi rem mobil (wuling.id)
ilustrasi rem mobil (wuling.id)

Motor listrik pada mobil listrik awalnya hanya bertugas mendorong kendaraan dengan mengubah energi listrik menjadi putaran roda. Saat pengemudi melepas pedal gas atau mulai mengerem, fungsinya berbalik dan motor itu berubah menjadi generator. Proses tersebut memperlambat roda sambil menghasilkan energi listrik yang langsung dikirim kembali ke baterai.

Mekanisme ini membuat mobil bisa mengisi daya sambil berjalan tanpa sepenuhnya bergantung pada charging eksternal. Kendati begitu, rem gesek tetap berperan penting saat pengereman kuat maupun ketika baterai sudah penuh dan tak bisa menampung energi tambahan. Kombinasi keduanya memastikan kendaraan tetap aman sekaligus efisien di berbagai kondisi jalan.

2. Keunggulan regenerative braking

ilustrasi mengemudikan mobil ilustrasi mengemudikan mobil (unsplash.com/Vinicius Eloy Balio)
ilustrasi mengemudikan mobil (unsplash.com/Vinicius Eloy Balio)

Salah satu keunggulan paling terasa adalah peningkatan efisiensi energi karena sebagian besar energi kinetik dapat dipakai ulang. Efeknya, jarak tempuh kendaraan bertambah tanpa perlu menambah daya dari luar. Dari sisi perawatan, penggunaan rem konvensional lebih ringan sehingga keausan pada kampas rem dan cakram cenderung melambat.

Pengalaman berkendara juga terasa lebih halus, terutama pada mobil yang mendukung mode seperti one-pedal driving. Fitur ini membuat pengemudi cukup mengatur pedal gas untuk memperlambat mobil, cocok untuk kondisi jalan padat. Kekhasan ini pula yang membuat perjalanan stop-and-go terbilang lebih nyaman dan hemat energi.

3. Hal yang perlu diperhatikan pengguna

ilustrasi mengeringkan rem mobil (pexels.com/gustavo fring)
ilustrasi mengeringkan rem mobil (pexels.com/gustavo fring)

Karakter pedal rem pada mobil listrik memang terasa berbeda dibandingkan kendaraan bermesin bensin. Sistem regeneratif membuat perlambatan mulai bekerja bahkan sebelum pedal rem benar-benar ditekan kuat, sehingga tenaga yang dibutuhkan terasa lebih ringan. Banyak pengemudi baru merasa pedal hanya perlu digerakkan sedikit saja untuk memulai deselerasi, dan sensasi ini wajar karena motor-generator langsung aktif begitu beban roda berkurang.

Situasi ini bisa terasa aneh di awal, tetapi biasanya cepat terbiasa setelah beberapa kali perjalanan. Pada kecepatan sangat rendah, kemampuan motor mengonversi energi menurun sehingga rem gesek kembali mengambil peran utama. Saat baterai mendekati kapasitas penuh, sistem regeneratif pun membatasi pengisian untuk menjaga daya tahan baterai, membuat rem mekanis bekerja lebih dominan.

Regenerative braking hadir bukan sekadar fitur canggih, tetapi juga solusi efisiensi yang nyata untuk kendaraan listrik. Teknologi ini membantu pengemudi mendapatkan jarak tempuh lebih panjang sekaligus menekan biaya perawatan rem. Buat kamu yang mulai melirik kendaraan listrik, memahami fitur ini bisa jadi bekal penting sebelum beraih.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us

Latest in Automotive

See More

PO. SAN Ajak Masyarakat Bangun Budaya Berkendara Aman

18 Nov 2025, 22:01 WIBAutomotive