Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Benarkah Ban Mobil Ada Masa Kedaluwarsanya?

Ilustrasi ban mobil (ctvnews.ca)
Ilustrasi ban mobil (ctvnews.ca)

Ban mobil bisa jadi penentu kenyamanan dan keamanan saat berkendara. Ban yang sudah aus misalnya berpotensi pecah di tangah jalan. Selain itu ban yang sudah aus juga akan sangat mengurangi traksi, membuat akselerasi jadi berkurang dan konsumsi bensin semakin boros.

Selain itu setiap ban juga ada kode produksinya. Kode pada ban ini sebagai penanda waktu produksi ban tersebut. Ada yang menyebut ban yang telah melewati masa produksi bisa kedaluwarsa. Tapi benarkah ban ada masa pakai dan karenanya bisa kedaluwarsa?

1. Kode produksi bukan berarti kedaluwarsa

Ilustrasi ban mobil (firestonecompleteautocare.com)
Ilustrasi ban mobil (firestonecompleteautocare.com)

Setiap ban mobil memiliki kode produksi. Biasanya kode tersebut terletak di dinding ban dan terdiri dari empat digit angka. Kode-kode ini menandakan waktu pembuatan ban tersebut. Cara membaca kode tersebut cukup mudah. Misalnya kodenya 0807, berarti ban tersebut dibuat pada minggu ke-8 pada tahun 2007.  

Kode produksi tersebut, seperti dikutip dari laman Auto2000, tidak ada hubungannya dengan kedaluwarsanya ban. Kode angka tersebut biasanya hanya untuk keperluan pendataan internal perusahaan. Kode pada ban juga untuk mempermudah perushaan ban mengidentifikasi produk mereka jika ditemukan ada cacat produksi.

2. Cek Tread Wear Indicator

Ilustrasi permukaan ban mobil (volvo)
Ilustrasi permukaan ban mobil (volvo)

Karena itu kode pada dinding ban mobil tidak bisa dijadikan patokan untuk menilai kondisi ban. Sebagai gantinya kamu bisa mengetahui kondisi ban dengan melihat Tread Wear Indicator (TWI). TWI berupa tonjolan karet yang berada di celah antara pola ban. 

Tapak atau permukaan ban biasanya akan semakin tipis seiring pemakaian. Perlahan-lahan permukaan TWI juga akan ikut termakan aspal. Menurut pabrikan otomotif Volvo, titik aman TWI tidak boleh kurang dari 1,8 mm. Sebab, pada kondisi tersebut ban tak lagi mampu memberikan cengkraman yang maksimal ke permukaan jalan. Sehingga jika permukaan TWI sudah tergerus, sebaiknya segera ganti ban mobilmu.

3. Pastikan tidak ada keretakan pada permukaan ban

Ilustrasi ban mobil (tire.ae)
Ilustrasi ban mobil (tire.ae)

Selain melihat TWI, kamu juga bisa memperhatikan permukaan dan dinding ban. Kalau ada retakan maka itu pertanda kamu sudah harus mengganti ban tersebut. Sebab retakan pada ban, meski hanya retakan halus, berpotensi mengalami pecah di tengah jalan.

Retak-retak pada ban juga mengindikasikan kalau karet pada ban tersebut sudah mulai getas. Kalau sudah begitu, daya cengkeram ban tidak akan lagi maksimal. Situasi ini berpotensi membuat mobil selip, terutama saat melewati jalan yang licin dan basah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us