BMW Pede Sel Baterai Terbarunya Lebih Canggih dari Tesla

Paling cepat baru akan dipakai 2025

Jakarta, IDN Times - Pabrikan otomotif asal Jerman, BMW, saat ini sedang mengembangkan sel baterai baru generasi keenam yang jauh lebih modern dibandingkan sel baterai prismatik yang sedang digunakannya sekarang.

Bahkan, BMW dengan pede yakin kalau sel baterai generasi keenam nantinya akan lebih maju daripada sel yang digunakan oleh Tesla saat ini.

1. Akan digunakan mulai 2025

BMW Pede Sel Baterai Terbarunya Lebih Canggih dari TeslaBMW iX (IDN Times/Fadhliansyah)

Mengutip Carscoops, BMW baru-baru ini memulai produksi sampel sel baterai barunya di BMW Group Cell Manufacturing Competence Center di Parsdorf, Jerman.

Sel-sel baterai baru ini nantinya akan digunakan pada mobil EV berbasis Neue Klasse pabrikan yang akan datang, yang tepatnya akan diluncurkan mulai 2025 nanti.

Baca Juga: Harga Tesla Bekas di Indonesia, Mulai Rp800 Jutaan Kok

2. Meningkatkan jarak tempuh

BMW Pede Sel Baterai Terbarunya Lebih Canggih dari Teslapixabay.com

Menariknya, sel baru dengan diameter 46 mm dan tinggi 95 mm atau 120 mm dikatakan memberikan kepadatan energi 20 persen lebih banyak, jarak tempuh meningkat 30 persen, dan emisi karbon 60 persen lebih rendah daripada sel BMW saat ini.

Sel baterainya nanti akan dapat memberikan model Neue Klasse hingga jarak lebih dari 800 kilometer. Sel-nya juga memiliki kandungan nikel yang lebih tinggi dan kandungan kobalt yang lebih rendah dari baterai yang dipakai sekarang.

3. Akan dipasok ke suplier

BMW Pede Sel Baterai Terbarunya Lebih Canggih dari TeslaBMW i4 adalah Gran Coupé elektrik pertama BMW (press.bmwgroup.com)

BMW berencana untuk menyempurnakan sel baterai di pabrik pusatnya dan bisa menyelesaikan produksi sampel sebelum memberikannya kepada para pemasoknya, untuk memulai produksi skala penuh.

Sebagai informasi, produksi sel baterai sekala besar akan dilakukan oleh pemasok Contemporary Amperex Technology Co (CATL) dan Eve Energy di enam pabrik berbeda. Dua dari pabrik ini akan masing-masing berlokasi di Eropa, China, dan Amerika Utara.

Baca Juga: Viral! Ini Biaya Service Tesla Rp330 Juta

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya