Gejala Engine Mounting Rusak, Ternyata Ini Penyebabnya

- Engine mounting mengikat mesin mobil ke rangka bodi dan meredam getaran agar tidak terasa ke kabin.
- Ciri-ciri rusaknya engine mounting antara lain perubahan posisi mesin, getaran saat dinyalakan, dan bunyi "klotok-klotok" saat akselerasi.
- Penyebab rusaknya engine mounting meliputi usia pakai, gaya berkendara agresif, beban berat, dan pemasangan komponen aftermarket yang tidak sesuai standar.
Buat yang belum familiar, engine mounting adalah komponen yang berfungsi untuk mengikat mesin mobil ke rangka bodi. Selain menahan mesin agar tetap di tempatnya, engine mounting juga punya peran penting untuk meredam getaran dari mesin agar tidak langsung terasa ke kabin. Jadi bisa dibilang, kenyamanan berkendara yang sering kita rasakan juga salah satunya berkat peran engine mounting.
Tapi seperti komponen mobil lainnya, engine mounting juga bisa mengalami kerusakan seiring waktu. Penyebabnya bisa bermacam-macam, mulai dari usia pakai, benturan keras, hingga kondisi jalan yang ekstrem. Saat komponen ini rusak, dampaknya bukan cuma bikin mobil terasa tidak nyaman, tapi juga bisa memengaruhi keselamatan dan performa.
Nah, supaya bisa lebih waspada, yuk kenali beberapa ciri-ciri engine mounting rusak yang paling umum dan mudah dikenali.
1. Posisi mesin jadi miring dan bergetar

Salah satu tanda paling umum saat engine mounting bermasalah adalah posisi mesin yang berubah, biasanya jadi miring atau sedikit turun. Tapi hal ini paling mudah terlihat kalau engine mounting-nya ada di bagian atas. Kalau letaknya di bawah, biasanya butuh pemeriksaan langsung di bengkel karena secara kasat mata sulit dilihat.
Tanda lainnya yang cukup terasa adalah ketika mesin bergetar dan menghentak saat mobil dinyalakan. Getarannya biasanya lebih kuat dari biasanya, bahkan bisa terasa sampai ke setir atau bagian dalam kabin. Kondisi ini umumnya terjadi saat pertama kali menyalakan mobil di pagi hari atau setelah mobil lama tidak digunakan. Kalau kamu mulai merasakan getaran yang tidak wajar, apalagi disertai hentakan saat mesin dinyalakan, lebih baik segera cek ke bengkel.
Yang terakhir, ada juga bunyi “klotok-klotok” yang muncul dari area mesin. Bunyi ini biasanya muncul saat akselerasi atau deselerasi, misalnya saat injak gas atau melepas pedal gas secara tiba-tiba. Suaranya cukup khas dan bisa terdengar jelas kalau kaca mobil dibuka. Kalau sudah sampai tahap ini, biasanya kerusakan engine mounting sudah cukup parah dan perlu segera ditangani.
2. Apa yang menyebabkan engine mounting cepat rusak?

Kerusakan engine mounting bisa terjadi karena banyak faktor. Salah satu penyebab utamanya adalah pemakaian dalam jangka waktu lama, karena bahan karet pada engine mounting lama-lama bisa getas dan kehilangan fleksibilitasnya. Selain itu, gaya berkendara yang agresif, sering menghantam lubang, atau terlalu sering melewati jalanan rusak juga bisa mempercepat kerusakan.
Mobil yang sering membawa beban berat atau digunakan untuk perjalanan jauh tanpa perawatan rutin juga lebih rentan. Bahkan, pemasangan komponen aftermarket yang tidak sesuai standar kadang bisa memberi tekanan tambahan ke engine mounting. Jadi penting banget buat menjaga cara berkendara tetap halus dan lakukan pengecekan berkala agar usia pakai engine mounting bisa lebih lama.
3. Segera periksa sebelum semakin parah

Kerusakan pada engine mounting memang terlihat sepele, tapi dampaknya bisa luas. Selain bikin mobil tidak nyaman saat dikendarai, kerusakan yang dibiarkan terlalu lama bisa membuat beban pada mesin tidak seimbang. Hal ini bisa menyebabkan kerusakan tambahan pada komponen lain di sekitar mesin, bahkan bisa mengganggu transmisi atau sistem kemudi.
Kalau kamu merasa mulai ada gejala-gejala seperti yang disebutkan tadi—mesin terasa tidak stabil, getaran berlebihan, atau muncul bunyi aneh—sebaiknya jangan tunggu sampai parah. Segera bawa mobil ke bengkel resmi atau ke teknisi yang kamu percaya untuk diperiksa lebih lanjut.
Dengan mengenali tanda-tanda awal kerusakan engine mounting, kamu bisa menghemat biaya perbaikan yang lebih besar di kemudian hari. Selain itu, kenyamanan dan keselamatan selama berkendara juga tetap terjaga. Jadi, jangan abaikan hal kecil yang terlihat sepele, karena bisa berdampak besar pada kendaraan kesayangan kamu.