Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Protes Aksi Politik Elon Musk, Konsumen Ramai-ramai Jual Tesla

Ilustrasi Tesla (Pexels/Craig Adderley)
Intinya sih...
  • Penjualan mobil Tesla bekas naik 67 persen dari tahun lalu
  • Faktor lonjakan penjualan melibatkan aktivitas politik Elon Musk dan tekanan dari produsen mobil listrik China
  • Penurunan penjualan mobil baru Tesla disebabkan oleh kontroversi politik Elon Musk dan kurangnya penyegaran model kendaraan

Dalam beberapa minggu terakhir, jumlah mobil Tesla bekas yang dijual mengalami lonjakan yang cukup mencolok. Fenomena ini bikin banyak orang bertanya-tanya: kenapa mobil listrik yang sebelumnya sangat diminati ini sekarang banyak dijual oleh pemiliknya?

Tenomena diduga karena beberapa faktor yang saling berkaitan, mulai dari aktivitas politik sang pendiri, Elon Musk, hingga dinamika pasar mobil listrik secara global, serta adanya tekanan dari produsen mobil listrik dari China.

1. Efek domino aksi politik Elon Musk

Ilustrasi pengisian daya listrik Tesla (Pexels/Charles Criscuolo)

Menurut laporan TechCrunch pada Kamis, 10 April 2025, lonjakan penjualan Tesla bekas ini tak lepas dari reaksi publik terhadap aktivitas politik Elon Musk. Beberapa pernyataan dan keterlibatannya dalam isu-isu politik Amerika dan Eropa belakangan ini memicu kontroversi dan memecah opini publik.

Hal ini berdampak langsung pada brand image Tesla, yang selama ini lekat dengan citra futuristik dan inovatif. Beberapa konsumen merasa kurang nyaman dengan arah politik yang dibawa oleh Elon Musk, sehingga mereka memilih untuk menjual kendaraan mereka.

Lonjakan ini terlihat nyata di situs Autotrader.com, di mana pada akhir Maret 2025, jumlah Tesla bekas yang terdaftar untuk dijual mencapai lebih dari 13.000 unit atau naik 67 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

2. Penjualan mobil baru Tesla juga turun

Ilustrasi Tesla (tesla.com)

Sementara konsumen ramai-ramai menjual Tesla milik mereka, penjualan mobil baru Tesla justru mengalami penurunan. Selama kuartal pertama tahun 2025, Tesla hanya berhasil mengirimkan sekitar 336.681 unit kendaraan, turun sekitar 13 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Padahal, pada saat yang sama, merek-merek pesaing justru menunjukkan tren sebaliknya. Data dari Kelley Blue Book menunjukkan bahwa penjualan kendaraan listrik di Amerika Serikat secara keseluruhan naik 10,6 persen, dengan total hampir 300.000 unit terjual. GM dan Hyundai mencatatkan pertumbuhan signifikan. GM, misalnya, berhasil menjual lebih dari 30 ribu unit EV di awal 2025 atau hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya.

Faktor lain yang dianggap memengaruhi penurunan Tesla adalah kurangnya penyegaran model kendaraan. Beberapa model andalan Tesla dianggap mulai "menua" dan kalah bersaing dari sisi desain maupun teknologi terbaru yang ditawarkan kompetitor.

3. Dominasi Tesla mulai luntur?

Ilustrasi Tesla (tesla.com)

Meski belum bisa dibilang krisis, fenomena ini menunjukkan bahwa dominasi Tesla mulai mendapat tantangan serius. Konsumen kini punya banyak pilihan mobil listrik dari berbagai merek dengan teknologi dan harga yang semakin bersaing. Selain itu, kepribadian Elon Musk yang kuat dan blak-blakan, meski sering jadi nilai jual tersendiri, ternyata juga bisa berdampak negatif saat masuk ke ranah politik.

Namun, bukan berarti Tesla akan langsung ditinggalkan. Perusahaan ini masih memiliki basis penggemar dan teknologi yang kuat. Hanya saja, lonjakan mobil bekas dan penurunan penjualan jadi sinyal bahwa Tesla perlu berbenah, baik dari sisi produk maupun citra perusahaan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us