Ogah Bermain di Pasar Mobil LCGC, DFSK Justru Membidik Segmen SUV

DFSK ingin sasar pasar anak muda tanah air

Jakarta, IDN Times - Mobil-mobil 'murah' yang masuk dalam segmen Low Cost Green Car (LCGC) masih menjadi incaran orang Indonesia. Karena itu banyak pabrikan asal Jepang bermain di pasar LCGC, seperti Suzuki (Karimun Wagon), Daihatsu (New Ayla), Datsun (GO Panca), Honda (Brio Satya), dll.

Uniknya, gurihnya pasar LCGC ternyata tak membuat pabrikan asal Tiongkok, Dongfeng Sokon atau DFSK, tergiur. Alih-alih terjun ke pasar mobil murah, DFSK justru ingin membidik pasar SUV tanah air. Kok, bisa ya?

1. SUV jadi pilihan utama pasr DFSK karena sesuai visi perusahaan

Ogah Bermain di Pasar Mobil LCGC, DFSK Justru Membidik Segmen SUVIDN Times/Prayugo Utomo

Melalui PT Sokonindo Automobile, selaku agen pemegang merek DFSK (Dongfeng Sokon) di Indonesia, melalui Manajer Marketing Team, Permata Islam, mengungkapkan alasan kenapa DFSK ogah masuk ke pasar LCGC. Menurut dia, DFSK sudah mengetahui arah perkembangan pasar otomotif, sehingga pihaknya memilih untuk mengambil kelas SUV.

"SUV jadi pilihan pasar kami. Ini jadi alasan kenapa kami masuk ke Indonesia. Hal ini disebabkan karena brand kami sebagai pasar SUV yang sejak pertama masuk ke sini (Indonesia) pada 19 Januari tahun lalu dengan mengenalkan Glory 560 dan 580," kata Permata.

"Kami ingin menetapkan diri sebagai SUV expert," sambung dia menjelaskan bagaimana visi DFSK masuk industri otomotif tanah air.

Baca Juga: Biaya Perawatan Mobil DFSK Ternyata Gak Mahal, Ini Rinciannya

2. DFSK manfaatkan bonus demografi yang terjadi di Indonesia

Ogah Bermain di Pasar Mobil LCGC, DFSK Justru Membidik Segmen SUVIDN Times/Ilyas Listianto Mujib

Permata juga menyebut, DFSK sudah melakukan research dan mempelajari pasar di Indonesia. ia menyebut bahwa Indonesia sedang mendapat keuntungan bonus demografi di mana kaum menengah terus meningkat, misalnya, anak muda dengan penghasilan banyak dan menanjak akan meningkat.

"Masyarakat ini tentu butuh suatu pengakuan dalam melakukan konsumsi. Dan, hal itu tercermin dalam riset kami, salah satunya dengan transportasi yang tak hanya digunakan untuk transportasi kerja saja, tapi untuk keperluan lain seperti berlibur, atau kebutuhan keluarga," bebernya.

3. DFSK ingin diterima pasar SUV di Tanah Air

Ogah Bermain di Pasar Mobil LCGC, DFSK Justru Membidik Segmen SUVIDN Times/Ilyas Listianto Mujib

Tak pelak, ini membuat DFSK ingin jadi spesiailis SUV di Indonesia. Sehingga, ke depan produknya bisa diterima bagi generasi muda yang arahnya bakal memilih mobil berjenis SUV di Indonesia.

DFSK pun ikut beradaptasi dengan pasar yang ada di Indonesia. Sehingga mereka membuat sedikit perbedaan dari mobil-mobil yang dirakit dengan DFSK yang biasa digunakan di negara lain, salah satunya adalah penambahan kursi menjadi lima+ dua seat dalam kabin mobil.

4. Glory 580 i-Auto diluncurkan untuk memperlihatkan konsistensi DFSK

Ogah Bermain di Pasar Mobil LCGC, DFSK Justru Membidik Segmen SUVIDN Times/Dwi Agustiar

Untuk mendukung visi yang dicanangkan, DFSK pun meluncurkan SUV andalan baru bernama Glory i-Auto pada gelaran GIIAS 2019 yang dihelat di ICE BSD, Serpong, Tangerang pada 18-28 Juli. Mobil itu didukung pelbagai fitur modern yang sangat mendukung untuk dimiliki generasi muda yang melek teknologi.

Salah satu fitur yang diandalkan adalah i-Talk. Fitur ini bisa diakses 59 suara. jadi di dalam mobil yang melakukan voice command bisa dilakukan siapa pun pengguna atau keluarganya.

Strategi yang diambil DFSK untuk menembus pasar otomotif tanah air ini memang unik. Menurut mu apakah pasar SUV memang lebih menggiurkan dibandingkan LCGC?

Baca Juga: 5 Fitur Andalan DFSK Glory 580 i-Auto, Siap Goyang Pajero dan Fortuner

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya