Jakarta, IDN Times - Buka puasa memang lebih enak dan nyaman di rumah. Namun sering kali kita harus berbuka puasa di jalan, seperti saat terjebak macet ketika mudik. Karena itu perlu persiapan biar berbuka di jalan sama nikmatnya dengan berbuka di rumah.
Nah, berikut tips berbuka di perjalanan mudik yang bisa kamu coba.
Cara pertama yang paling mudah yaitu membawa bekal makanan dan minuman. Namun kamu tak perlu repot-repot membawa bekal makanan berat, kamu bisa membawa kurma agar lebih simple. Sedangkan untuk minuman, hindari minuman bersoda karena ini akan membuat perutmu tidak nyaman setelah seharian berpuasa.
Jika kamu tidak membawa bekal untuk buka puasa dari rumah, kamu bisa memilih alternatif lain dengan membeli takjil terdekat sebelum jalan pulang. Biasanya ketika buka puasa, banyak orang yang berjualan takjil di pinggir jalan.
Pilihlah yang mudah kamu suka dan mudah untuk dibawa selama perjalanan pulang.
Kalau kamu menggunakan kendaraan pribadi kamu bisa memperkirakan titik di mana kamu akan berhenti dan membatalkan puasa. Selain itu, kamu bisa memilih jalur lain untuk menghindari macet.
Biasanya masjid-masjid selama bulan puasa menyedikan takjil gratis untuk umum. Kamu bisa memilih cara ini karena selain lebih mudah karena takjil sudah disiapkan. Kamu juga bisa langsung menunaikan sholat maghrib, baru melanjutkan perjalanan pulang.
Banyak orang yang menjual berbagai pilihan takjil di pinggir-pinggir jalan. Kamu bisa menepi sebentar untuk membeli takjil sekaligus berbuka puasa.
Jika suara adzan sudah terdengar, dan kamu sudah menyiapkan bekal untuk berbuka. Maka kamu bisa memanfaatkan waktu berbuka ketika lampu merah. Kamu bisa meminum air dan memakan beberapa butir kurma.
Setelah itu, kamu bisa melanjutkan perjalanan kembali.
Jika kamu membawa kendaraan pribadi dan harus menyetir/ mengemudi sendiri, lebih baik dan aman untuk berhenti terlebih dahulu. Kamu bisa berbuka dengan bekal/takjil yang sudah kamu siapkan untuk dinikmati.
Namun tetap saja, kamu harus memilih tempat untuk menepi yang aman. Misalnya kamu bisa berhenti di halaman pertokoan.
Penulis: Tasqiya Ratnasari