Kapasitas Produksi Ditingkatkan, Inden Hyundai Ioniq 5 Lebih Cepat
Jakarta, IDN Times - Hyundai Ioniq 5 sejak pertama kemunculannya memang menarik banyak perhatian masyarakat Indonesia, ditambah, mobil ini juga akan mendapatkan subsidi dari pemerintah yang berlaku 20 Maret 2023 mendatang.
Sebelumnya, inden mobil listrik Hyundai Ioniq 5 lamanya bisa mencapai satu tahun atau 12 bulan. Hal ini salah satunya disebabkan oleh masalah suplai chip semikonduktor, yang juga dialami oleh banyak pabrikan otomotif lainnya.
1. Indennya kini lebih cepat
Menurut Makmur selaku Chief Operating Officer (COO) PT Hyundai Motors Indonesia, inden Ioniq 5 kini sudah tidak sampai 12 bulan lagi tetapi menjadi 6 bulan. Lantaran kapasitas produksi Ioniq 5 sudah ditingkatkan sampai 4 kali lipat.
"Di tahun (2022) lalu itu kita sudah suplai 1.850-an atau hampir 2.000 unit. Lalu di dua bulan ini kita sudah suplai hampir 500 unit, yang jelas di tahun ini kita itu bisa suplai produksi 4 kali lipat dibanding tahun lalu. Jadi bagi konsumen yang mau inden Ioniq 5, misalnya tahun lalu mengalami kendala lebih dari satu tahun (inden), tahun ini kita harapkan percepat suplai menjadi 6 bulan saja (indennya)," kata dia di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat (9/3/2023).
2. Dilakukan untuk mengantisipasi subsidi kendaraan listrik
Makmur juga mengatakan, penambahan kapasitas produksi Ioniq 5 sebagai langkah antisipasi terkait adanya insentif atau subsidi kendaraan listrik nantinya.
"Jadi kita bisa memberikan apa, kefleksibelan bagi kustomer ya, mungkin kalau kemarin mereka inden satu tahun, sekarang inden hanya 6 bulanan. Karena kan support dari headquarter Korea terhadap kita itu fantastis, karena nggak gampang juga dengan kondisi sekarang ini," lanjut dia.
3. Hyundai Ioniq 5 menjadi salah satu mobil listrik yang mendapatkan subsidi
Hyundai Ioniq 5 dipastikan menjadi sebagai salah satu mobil listrik yang mendapatkan subsidi dari pemerintah.
Mobil listrik asal Korea Selatan ini sudah diproduksi di Cikarang, dengan nilai tingkat komponen dalam negeri (TKDN) lebih dari 40 persen.
