- Harga terjangkau dengan fitur melimpah
Kenapa BYD Seagull Berubah Jadi BYD Atto 1? Ini Alasannya

- BYD Seagull berubah jadi BYD Atto 1 karena strategi branding global
- Nama Atto 1 lebih mudah diingat dan enak diucapkan dibanding Seagull
- Rebranding ini terjadi di berbagai negara, namun mobilnya tetap sama dengan versi Seagull
BYD Seagull resmi hadir di Indonesia, tetapi nama yang digunakan berbeda. Kendaraan ini diperkenalkan dengan nama BYD Atto 1. Perubahan nama ini cukup bikin penasaran banyak orang karena sejatinya mobilnya sama.
Jadi, kenapa BYD Seagull berubah jadi BYD Atto 1? Apakah memang ada perubahan di spesifikasinya atau mungkin hanya branding? Berikut pembahasannya.
Kenapa BYD Seagull berubah jadi BYD Atto 1?
Alasan BYD Seagull berubah jadi BYD Atto 1 ialah karena strategi branding yang diterapkan BYD. Perusahaan otomotif ini ingin produk mobil listriknya mudah dikenali oleh konsumen global tanpa harus membingungkan penamaan. Oleh karena itu, nama Seagull diganti menjadi Atto 1 guna menyesuaikan dengan seri Atto lainnya. Apakagi mobil ini sudah dikenal di berbagai negara sehingga dengan hadirnya Atto 1 konsumen jadi lebih mudah mengenalinya.
Tak cuma itu, menurut tim BYD Indonesia, nama Atto 1 lebih gampang diingat dan enak diucapkan dibanding Seagull. Strategi seperti ini tentu membuat konsumen lebih akrab dengan produk barunya.
Rebranding ini bukan hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di negara lain. Misalnya, mobil yang sama dipasarkan dengan nama Dolphin Mini di Amerika Latin dan Dolphin Surf di Eropa serta Inggris. Sementara di Indonesia dan Nepal, nama yang digunakan adalah Atto 1. Jadi, perubahan nama hanyalah penyesuaian pasar karena secara teknis mobil ini tetap sama dengan versi Seagull.
Kelebihan dan kekurangan BYD Atto 1

Cukup menjawab, bukan? Nah, sebelum memilih mobil ini jadi partner harianmu, ketahui juga dulu kelebihan dan kekurangannya, apalagi jika kamu tertarik membeli mobil listrik BYD ini.
Kelebihan BYD Atto 1
Atto 1 hadir dengan harga mulai sekitar Rp195 juta untuk varian Dynamic dan Rp235 juta untuk versi Premium. Dengan harga tersebut, kamu sudah dapat membeli mobil listrik penuh fitur yang biasanya hanya ditemui pada mobil pada kelas lebih mahal. Jadi, kalau kamu mencari EV entry-level, Atto 1 jelas jadi pilihan menarik.
- Desain modern dan stylish
Desain Atto 1 digarap oleh Wolfgang Egger, mantan desainer Audi dan Lamborghini. Tidak heran jika tampilan mobil ini cukup keren, futuristik, dan tidak terlihat murahan.
- Baterai Blade LFP yang aman dan tahan lama
Salah satu kebanggaan BYD adalah teknologi Blade Battery. Baterai ini lebih tahan panas, awet, dan aman dibanding baterai EV biasa. Kamu jadi tidak perlu khawatir soal risiko kebakaran atau penurunan performa cepat.
- Jarak tempuh cukup untuk harian
Varian Dynamic dengan baterai 30 kWh bisa menempuh sekitar 300 km, sedangkan tipe Premium hadir berbaterai 38,8 kWh yang bisa sampai 380 km. Untuk kebutuhan harian di kota, jarak ini bisa dibilang lebih dari cukup.
- Fitur pengisian praktis dan V2L
BYD Atto 1 mendukung pengisian AC 6,6 kW dan fast charging DC hingga 40 kW. Artinya, kamu bisa isi daya lebih cepat di SPKLU. Selain itu ada pula fitur Vehicle-to-Load (V2L) yang memungkinkan mobilmu jadi sumber listrik portable.
- Interior lega dan teknologi modern
Dengan wheelbase 2,5 meter, kabin Atto 1 terasa lega untuk ukuran city car. Fitur modern seperti layar digital, Apple CarPlay, Android Auto, wireless charger, NFC key, sampai 6 airbag juga sudah tersedia. Untuk varian Premium bahkan ada tambahan jok elektrik dan fitur keamanan lebih lengkap, lho.
- Biaya operasional super hemat
Bayangkan, mengisi penuh baterai Atto 1 di rumah hanya butuh sekitar Rp60 ribu. Menariknya lagi, biaya perawatan juga lebih murah dibanding mobil bensin karena tidak ada oli mesin atau radiator yang perlu dicek rutin.
- Bagasi fleksibel
Bagasi 230 liter pada mobil ini klaimnya untuk menampung tiga tas besar. Kalau kursi belakang dilipat, kapasitasnya bahkan bisa mencapai 930 liter.
Kekurangan BYD Atto 1
- Jarak tempuh terbatas untuk perjalanan jauh
Meskipun cukup untuk harian, jarak tempuh 300—380 km masih terasa kurang, apalagi kalau kamu sering bepergian antar kota. Ditambah lagi, infrastruktur charging di Indonesia juga belum merata.
- Fitur premium hanya di varian Premium
Kalau kamu memilih varian Dynamic, ada beberapa fitur yang tidak tersedia, seperti jok elektrik. Jadi, kamu harus pertimbangkan budget dan kebutuhan sebelum memilih variannya.
Material interior belum konsisten
Beberapa review menyebut bahwa material interior Atto 1 masih terasa sederhana, tidak semewah mobil Eropa. Jadi, buat kamu yang mengutamakan kualitas kabin, mungkin perlu sedikit kompromi.
Ketersediaan unit dan suku cadang terbatas
Mengingat belum diproduksi lokal, ketersediaan unit bisa inden dan suku cadang butuh waktu impor. Oleh karena itu, jika ada perbaikan kamu mungkin akan sedikit kerepotan.
- Performa torsi meredup di kecepatan tinggi
Akselerasi Atto 1 memang responsif di kecepatan rendah, tapi di atas 80 km/jam tenaga mulai terasa menurun. Jadi, mobil ini bisa dibilang lebih cocok untuk penggunaan di dalam kota, bukan untuk ngebut di jalan tol.
- Ruang baris kedua agak sempit
Untuk tiga orang dewasa, baris kedua mobil terasa agak sempit, terutama untuk perjalanan jauh. Untuk itu, Atto 1 disebut lebih ideal dipakai keluarga kecil atau sebagai mobil kedua.
Nah, itulah jawaban kenapa BYD Seagull berubah jadi BYD Atto 1. Perubahan ini bukanlah karena masalah teknis atau perbedaan spesifikasi, melainkan murni soal strategi branding agar lebih mudah dikenali konsumen. Semoga menjawab, ya!
FAQ seputar kenapa BYD Seagull berubah jadi BYD Atto 1
- Kenapa BYD Seagull diganti namanya jadi BYD Atto 1?Karena BYD ingin menyelaraskan nama produknya dengan lini Atto Series untuk pasar global.
- Apakah ada perubahan spesifikasi pada BYD Atto 1?Tidak signifikan, mayoritas spesifikasinya sama seperti BYD Seagull versi awal.
- Apakah perubahan nama ini berlaku di semua negara?Tidak, di beberapa negara mobil ini masih disebut BYD Seagull, sedangkan di pasar global disebut BYD Atto 1.
- Apakah harganya ikut berubah?Umumnya tidak banyak berubah, hanya penyesuaian tergantung pasar masing-masing negara.