Fakta Koenigsegg Agera RS, Mobil Tercepat di Dunia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN TIMES - Mungkin belum banyak orang Indonesia yang mengenal Koenigsegg. Brand otomotif asal Swedia ini mulai produksi pada 1994 dan dikenal dengan produksi mobil berjenis supercar, salah satunya adalah Koenigsegg Agera RS.
Koenigsegg Agera RS menjadi pesaing Buggati Veyron Super Sport dalam hal performa mesin. Berikut adalah 5 fakta seputar Koenigsegg Agera RS.
Baca Juga: Mengenal Koenigsegg CCX, Mobil Mewah yang Bikin "Repot" Raffi Ahmad
1. Berhasil memecahkan Guinness World Record
Mobil Koenigsegg Agera RS berhasil memecahkan rekor dengan melakukan percobaan di jalan raya tertutup di daerah Nevada, Amerika Serikat, oleh Niklas Lilja sebagai pengemudinya.
Perekaman waktu dan kecepatannya menggunakan Racelogic. Koenisegg Agera RS berhasil mencapai kecepatan hingga 447 km/jam. Akhirnya, mobil ini berhasil menorehkan prestasinya di Guinnes World Record.
2. Dibekali mesin berperforma tinggi
Editor’s picks
Koenisegg Agera RS dibekali dengan mesin biturbo V8 berkapasitas 5.0 liter. Mesin super ini mampu menghasilkan daya sebesar 1.360 hp dengan torsi 1.371 Nm.
Mobil ini memiliki bobot yang terbilang ringan untuk mobil berperforma tinggi, yaitu sebesar 1.295 kg. Kira-kira berapa waktu yang bisa ditempuh dari Jakarta ke Bandung menggunakan mobil ini, ya?
Baca Juga: 5 Mobil Keluarga di Bawah Rp50 Juta, Nyaman Gak Harus Mahal
3. Bersaing dengan Buggati di level hypercar
Setelah berhasil mencetak rekor, Buggati sebagai pesaing utama tidak akan tinggal diam. Buggati akan menghadirkan mobil berperforma tinggi lainnya seperti Chiron, yang memiliki mesin w16 8.000 cc quad-turbocharged yang bisa mencapai 1500 hp.
Namun Koenigsegg menawarkan keistimewaan lain dibalik performanya, yaitu statusnya yang terbatas. Koenigsegg memproduksi mobil hanya dengan jumlah tertentu saja, seperti Koenigsegg One:1 yang hanya diproduksi sebanyak enam unit dan dijual seharga Rp18,9 miliar.
Baca Juga: Mengapa Mobil Listrik Punya Torsi Lebih Besar dari Mobil Bensin?