7 Bahaya Abu Vulkanik bagi Kendaraan, Bisa Rusak Mesin

Bodi sampai mesin bisa kena!

Jakarta, IDN Times - Tak hanya berbahaya untuk makhluk hidup, abu vulkanik gunung ternyata juga berbahaya bagi kendaraan. Komponen dan kandungan unsur logam yang terkandung pada abu vulkanik bisa menjadi penyebab rusaknya mesin.

Lalu apa saja bahaya abu vulkanik bagi kendaraan? Berikut ini penjelasan lebih lengkapnya. Yuk simak sampai selesai.

1. Kaca mobil baret

7 Bahaya Abu Vulkanik bagi Kendaraan, Bisa Rusak MesinPixabay/Pexels

Jika kamu pemilik kendaraan mobil, maka abu vulkanik yang menempel di kaca mobil sangat berpotensi baret jika kamu langsung menyekanya dengan wiper kaca. Kandungan silicon yang tinggi pada abu vulkanik membuatnya memiliki efek seperti potongan kaca.

Jika kamu ingin membersihkan kaca mobil yang terkena abu vulkanik, kamu bisa menyemprot kaca dengan air pembersih wiper dulu sebelum kamu menyekanya.

Atau agar lebih aman, siram kaca mobil menggunakam air mengalir. Pastikan sudah tidak ada abu yang menempel dan lanjutlah seka dengan kain lap.

Baca Juga: 5 Tip Merawat Sepeda Motor Kesayanganmu di Musim Hujan

2. Efek karat jika dibiarkan terlalu lama

7 Bahaya Abu Vulkanik bagi Kendaraan, Bisa Rusak Mesincars.com

Kalau kendaraanmu terkena abu vulkanik, sebaiknya jangan terlalu lama dibiarkan karena abu tersebut mengandung asam yang bersifat korosif.

Jika kamu hendak membersihkannya, kamu juga perlu berhati-hati, sebaiknya bilas bodi kendaran menggunakan air mengalir.

3. Filter udara mesin kotor

7 Bahaya Abu Vulkanik bagi Kendaraan, Bisa Rusak MesinGambar filter dan cvt motor matic. (Dok. pribadi/Rizqon Karim)

Filter udara berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ke dalam ruang mesin. Abu vulkanik bisa saja menyusup ke ruang mesin bila kinerja filter udara sudah tidak bagus dan memicu masalah kesehatan mesin yan lebih serius.

Jika filter udara mesin sudah kotor, kamu tak perlu ragu dan khawatir untuk menggantinya. Meskipun belum waktunya mengganti.

4. Merusak perangkat AC

7 Bahaya Abu Vulkanik bagi Kendaraan, Bisa Rusak MesinToyota Innova (dok. Toyota Astra/Toyota Innova)

Jika kamu pengendara mobil dan sedang melintasi daerah atau jalan yang terkena abu vulkanik, jangan membuka kaca mobil. Debu akan masuk ke dalam sirkulasi AC mobil serta menyumbat dan berpotensi merusak perangkat AC yang dilalui.

Akan lebih bahaya jika udara AC yang sudah terkontaminasi abu vulkanik dihirup oleh penumpang mobil. Periksa dan gantilah filter kabin AC sebagai kompnen pembersih udara yang masuk ke dalam sirkulasi AC mobil.

5. Rem mobil rusak

7 Bahaya Abu Vulkanik bagi Kendaraan, Bisa Rusak Mesinilustrasi pijakan rem mobil (Pixabay.com/Sauerlaender)

Abu akan menempel di piringan rem dan menimbulkan masalah ketika kampas rem menekan dan membuat permukaan cakram rem berat. Sama kondisinya ketika abu berhasil menyusup ke dalam teromol rem.

Gesekan dengan kampas rem akan membuat permukaan rem tergores dan menurunkan performa, bahkan membuatnya macet dan rusak. Masalah ini bisa memicu kecelekaan jika rem mobil gagal berfungsi.

Baca Juga: Penyebab Rem Motor Matic Mendadak Blong di Turunan

6. Sensor-sensor kendaraan rusak

7 Bahaya Abu Vulkanik bagi Kendaraan, Bisa Rusak MesinFitur ABS pada motor (carmudi.co.id)

Bahaya abu vulkanik bagi kendaran selanjutnya yaitu penyebab sensor-sensor kendaraan rusak. Sensor-senor yang terkena abu vulkanik akan mengganggu kinerja control elektronik mobil. Bahkan bisa jadi penyebab komponen motor tidak berfungsi sama sekali.

Misalnya sistem pengereman yang rusak dan membuat fitur ABS tidak dapat bekerja dengan baik.

7. Mesin motor loss kompressi

7 Bahaya Abu Vulkanik bagi Kendaraan, Bisa Rusak Mesinilustrasi ring piston kendaraan (Dok. Suzuki)

Abu vulkanik sebenarnya lebih berbahaya lagi bagi kendaraan bermotor, utamanya pada ruang bakar. Komponen silica abu vulkanik akan melelh dan menempel pada ruang bakar.

Dengan kata lain, debu vulkanik yang masuk bisa menimbulkan kerak berlebih pada ruang bakar. Jika dibiarkan terlalu lama, maka kerak tersebut akan membuat ring piston menjadi sulit mengembang. Hal itu dapat membuat mesin motor jadi loss kompresi.

Penulis: Tasqiya Ratnasari 

Baca Juga: Manfaat Rajin Cuci Mobil, Bukan Sekadar Lebih Bersih

Topik:

  • Bella Manoban
  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya