Ekspedisi Terios 7 Wonders: Mencicipi Keindahan Danau Weekuri di Sumba

Kami tiba di Danau Weekuri sekitar pukul 16.30 WITA. Dari lokasi parkir kami harus berjalan kaki sejauh sekitar 200 meter untuk menuju danau. Semilir angin dan pepohonan rindang membuat suasana di sekitar danau menjadi sangat sejuk.

Danau Weekuri ternyata berada persis di pinggir laut, keduanya hanya dipisahkan oleh tebing batu karang. Warga setempat percaya Danau Weekuri berasal dari air laut yang terpercik melalui karang sehingga menembus ke daratan kemudian menggenang menjadi danau.

Itu sebabnya danau tersebut dinamai Weekuri. Dalam bahasa Sumba, Wee berarti air dan Kuri berarti parutan atau percikan air laut. Tak mengherankan jika air danau terasa asin.

Namun ada mitos lain yang menyebutkan nama Weekuri dulunya merupakan nama perkampungan yang tenggelam akibat meluapnya air laut. 

IDN Times bersama beberapa peserta Tim Terios 7 Wonders 'mencicipi' langsung segarnya air Danau Weekuri dengan nyemplung ke dalamnya. Airnya terasa segar dan hangat dengan kedalaman bervariasi, mulai 50 sentimeter hingga 2 meter lebih saat surut namun dapat mencapai lima meter saat laut pasang. 

Danau Weekuri memiliki bentuk lonjong dengan panjang sekitar 150 meter dan lebar terjauh 50 meter. Berenang di danau ini terasa begitu menyenangkan karena kandungan garam pada airnya membuat tubuh lebih mudah mengapung. Rasanya seperti berenang di laut yang tanpa ombak. 

Membiarkan tubuh mengapung sambil melihat pepohonan yang berbaris rapat di tepian danau menjadi obat mujarab untuk melepaskan stres sekaligus menjadi sarana healing. Apalagi kami juga bisa menikmati sunset dari ketinggian danau ini.

Untuk menikmati sunset, kami harus meniti jalan menanjak di pinggiran danau. Ada anak-anak tangga dari kayu untuk menuju puncak tebing karang. Hanya saja banyak bagian anak tangga yang rapuh, patah atau hilang. Jadi harus ekstra waspada agar tidak terperosok.

Setelah sampai di atas tebing karang, kami bisa menikmati keseluruhan Danau Weekuri yang berwarna hijau. Selain itu kami juga bisa menikmati sunset dan laut lepas, lengkap dengan ombaknya yang bergantian menampar bebatuan karang.

Menikmati Danau Weekuri dan sunset dari atas tebing karang ini membuat kami enggan beranjak pulang. Hanya saja destinasi lainnya sudah menanti: Desa Adat Prai Ijing. Nantikan kisah menarik tentang Desa Adat Prai Ijing pada artikel berikutnya, ya!