Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tips Memilih Oli Power Steering

flickr.com/sugree

Jakarta, IDN Times - Power steering rusak bisa membuat setir menjadi berat saat diputar. Bahkan, pada beberapa kasus, rusaknya power steering membuat setir tidak lagi bisa diputar.

Karena itu sangat penting melakukan perawatan pada power steering, salah satunya dengan menggunakan oli yang sesuai. Nah, berikut tiga hal yang harus kamu perhatikan sebelum membeli oli power steering.

1. Oli dengan stop leak

Ilustrasi oli stop leak (crcindustries.com)

Pada dasarnya kita sering menjumpai seal atau karet pada beberapa komponen kendaraan mobil. Seal itu biasa digunakan untuk mendukung kinerja mesin, namun kondisi karet ini akan mengeras dan menyusur apabila seiring berjalannya waktu pemakaian. So, penting bagi kamu untuk memilih oli dengan stop leak sebagai oli power steering pada mobil. 

Sebab oli tersebut dapat menghidupkan seal yang dianggap sudah mengeras tadi. Oli dengan stop leak ini lebih bagus dibanding Automatic Transmission Fluid (ATF), karena terdapat kandungan anti bocor dan anti buih agar kinerja pompa lebih efisien.

FYI, oli khusus power steering biasanya memang memiliki kandungan khusus untuk menjaga kinerja seal. Hal itu dikarenakan seal adalah komponen penting pada power steering.

2. Zat aditif pada oli power steering

Ilustrasi mengecek oli power steering (freepik.com)

Penting juga menggunakan oli power steering yang mengandung zat aditif. Pada pelumas power steering, zat aditif yang terkandung memang tidak sebanyak pada oli mesin. 

Namun, zat aditif ini sangat berguna dalam mencegah korosi dan keausan, sebab power steering bisa saja terkena air pada mesin mobil. Zat tersebut juga mampu melindungi power steering dari debu dan kotoran lainnya yang dapat menghambat kinerja power steering.

3. Kekentalan oli

Ilustrasi mengisi oli power steering (studentlesson.com)

Dalam mengganti oli power steering, kamu juga wajib memperhatikan kekentalan oli. Oli mesin biasanya menggunakan kekentalan multigrade, contohnya 5W-30. Berbeda dengan pelumas power steering, yang menggunakan sistem kekentalan single grade misalnya SAE 30 sampai 80.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us