Toyota Indonesia Donasikan Fortuner untuk SMK Binaan

- TMMIN memberikan donasi satu unit Fortuner sebagai alat peraga pendidikan untuk mendukung kegiatan praktik siswa SMKN 2 Salatiga, Jawa Tengah.
- Perusahaan yakin pendidikan vokasi penting dalam mendukung kualitas anak bangsa, serta memberikan akses langsung kepada siswa terhadap teknologi otomotif terbaru.
- TMMIN juga memberikan pelatihan bersertifikasi bagi para pengajar SMK binaan dan menyatakan sekolah harus menciptakan lulusan dengan kompetensi mumpuni.
Jakarta, IDN Times - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) terus menunjukan komitmennya dalam mendukung pendidikan Tanah Air, kali ini dengan memberikan donasi satu unit Fortuner.
Unit tersebut akan dijadikan alat peraga pendidikan untuk mendukung kegiatan praktik siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Salatiga, Jawa Tengah, yang juga merupakan salah satu binaan PT TMMIN.
1. Demi tingkatkan kualitas anak bangsa

Wakil Presiden Direktur PT TMMIN, Bob Azam, mengatakan perusahaan yakin pendidikan vokasi menjadi faktor penting dalam mendukung kualitas anak bangsa.
"Sehingga tantangan akan kesenjangan antara kebutuhan industri yang semakin beragam dapat dijawab dengan generasi muda yang terampil dalam praktik kerja. Semoga dengan donasi ini dapat menjadi kontribusi nyata pengembangan program pendidikan vokasi sekolah kejuruan di Indonesia," kata dia dalam keterangan resminya, Jumat (11/4/2025).
2. Ada akses ke teknologi otomotif terbaru

TMMIN juga memberikan akses langsung kepada siswa terhadap teknologi otomotif terbaru yang digunakan dalam industri, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan vokasi.
Sebelumnya, TMMIN telah memberi donasi kepada 28 SMK binaan di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Selain donasi alat peraga pendidikan berupa kendaraan, TMMIN juga memberikan pelatihan bersertifikasi yang terdiri dari 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin), Safety, Toyota Job Instruction, Toyota Production System, dan Kaizen/improvement, bagi para pengajar dalam upaya mengenalkan dan mengimplementasikan budaya industri sebagai bagian pengembangan kurikulum agar dapat diadopsi oleh SMK binaan.
3. Sesuai dengan keahlian yang dibutuhkan

Bob Azam menyatakan, sekolah harus menciptakan lulusan dengan kompetensi mumpuni, agar dapat memberikan andil bagi kebutuhan industri.
"TMMIN hadir untuk membantu menjembatani vokasi dan mendukung program Pemerintah dalam meningkatkan kemampuan lulusan berdaya saing tinggi. Sehingga lahir tenaga kerja yang memang sesuai dengan keahlian yang dibutuhkan industri dalam hingga luar negeri," ujar Bob Azam.