Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Kenapa Busi Racing Gak Selalu Bikin Motor Jadi Kencang

Ilustrasi mekanik yang sedang memegang busi(suzuki.id)
Ilustrasi mekanik yang sedang memegang busi(suzuki.id)
Intinya sih...
  • Mesin masih sepenuhnya standarBusi racing dirancang untuk pembakaran yang lebih stabil pada RPM tinggi dan suhu mesin tinggi. Tapi kalau mesin kamu masih benar-benar standar—tanpa upgrade pada koil, CDI, karburator, atau ECU—maka pembakaran tidak membutuhkan performa setinggi itu.
  • Koil standar tidak mendukungPercikan api di busi berasal dari koil. Jika koil masih bawaan pabrik yang hanya mampu menghasilkan tegangan rendah, maka busi racing tidak akan bekerja optimal. Ini seperti kamu pakai speaker bagus tapi pakai amplifier murahan—hasilnya tidak maksimal.
  • ECU atau CDI masih dibatasiUntuk motor injeksi, ECU mengatur waktu pengapian
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Banyak orang mengganti busi standar dengan busi racing karena berharap performa motor jadi lebih kencang dan responsif. Busi racing, seperti busi iridium atau platinum, memang dikenal punya percikan api lebih tajam dan tahan panas. Tapi kenyataannya, setelah diganti, motor masih terasa sama saja. Lalu, kenapa busi racing tidak selalu bikin motor lebih kencang?

Jawabannya sederhana: pengapian itu bukan kerja satu komponen saja. Busi hanya salah satu bagian dari sistem besar yang saling terhubung. Kalau sistem lainnya belum mendukung, maka efek busi racing akan sulit terasa secara signifikan.

1. Mesin masih sepenuhnya standar

ilustrasi mesin motor (vecteezy.com/pichai pipatkuldilok)
ilustrasi mesin motor (vecteezy.com/pichai pipatkuldilok)

Busi racing dirancang untuk pembakaran yang lebih stabil pada RPM tinggi dan suhu mesin tinggi. Tapi kalau mesin kamu masih benar-benar standar—tanpa upgrade pada koil, CDI, karburator, atau ECU—maka pembakaran tidak membutuhkan performa setinggi itu. Akibatnya, busi racing tidak punya ‘lahan’ untuk menunjukkan kelebihannya, dan kamu tidak akan merasakan peningkatan tenaga.

2. Koil standar tidak mendukung

potret koil pengapian (hondacengkareng.com)
potret koil pengapian (hondacengkareng.com)

Percikan api di busi berasal dari koil. Jika koil masih bawaan pabrik yang hanya mampu menghasilkan tegangan rendah, maka busi racing tidak akan bekerja optimal. Ini seperti kamu pakai speaker bagus tapi pakai amplifier murahan—hasilnya tidak maksimal. Jadi, jika ingin busi racing bekerja optimal, sebaiknya pasangkan dengan koil yang lebih kuat seperti koil racing.

3. ECU atau CDI masih dibatasi

potret ECU Honda BeAT (hondacengkareng.com)
potret ECU Honda BeAT (hondacengkareng.com)

Untuk motor injeksi, ECU mengatur waktu pengapian dan injeksi bahan bakar. Jika ECU masih terkunci dan belum di-remap, maka timing pembakaran akan tetap disesuaikan untuk standar pabrik, bukan performa tinggi. Begitu pula dengan CDI pada motor karburator. Jadi walaupun busi sudah racing, tapi pengaturannya masih standar, maka efeknya tidak akan terlalu terasa.

4. Salah pilih tipe busi

ilustrasi busi motor (vecteezy.com/Popel Viacheslav)
ilustrasi busi motor (vecteezy.com/Popel Viacheslav)

Tidak semua busi racing cocok untuk semua motor. Tiap busi punya nilai panas (heat range) dan desain elektroda yang disesuaikan untuk jenis mesin tertentu. Kalau kamu salah pilih—misalnya terlalu dingin untuk mesin kecil—maka bisa menyebabkan pembakaran kurang optimal, bahkan membuat motor terasa berat atau boros. Selalu pastikan busi racing yang kamu pilih memang cocok dengan spesifikasi motormu.

5. Ekspektasi berlebihan

ilustrasi touring naik motor (pexels.com/Zaur Takhgiriev)
ilustrasi touring naik motor (pexels.com/Zaur Takhgiriev)

Terakhir, banyak orang berharap busi racing bisa membuat motor jadi lebih galak, padahal peningkatan yang diberikan sangat tipis dan sering kali tidak terasa tanpa alat ukur. Busi racing lebih cocok untuk mendukung sistem pengapian yang sudah dimodifikasi. Kalau kamu hanya mengganti busi saja tanpa modifikasi lainnya, jangan harap motor jadi jauh lebih kencang.

Jadi, sebelum ganti busi racing, pahami dulu kondisi motormu dan sistem pendukung lainnya. Jangan sampai kamu kecewa hanya karena ekspektasi yang terlalu tinggi terhadap satu komponen kecil.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us

Latest in Automotive

See More

5 Penyebab Motor Gagal Starter Padahal Aki Masih Baru

01 Okt 2025, 19:15 WIBAutomotive