5 Penyebab Motor Matik Terasa Berat Saat Didorong Mundur

Motor matik kini menjadi pilihan banyak orang karena praktis dan irit bahan bakar. Namun ada beberapa kasus motor matik terasa sulit saat didorong mundur. Situasi ini sudah pasti akan menyulitkan saat harus mengeluarkan motor dari parkiran.
Ada beberapa penyebab kenapa motor matik terasa berat saat dimundurkan, berikut beberapa di antaranya yang harus kamu cermati.
1. Ban yang terlalu besar atau modifikasi yang tidak sesuai

Banyak pemilik motor matik memodifikasi motor mereka untuk mendapatkan tampilan yang lebih keren dan performa yang lebih tinggi, salah satunya dengan mengganti ban dengan ukuran yang lebih besar.
Ban yang tidak sesuai spesifikasi pabrikan dapat membuat motor menjadi lebih berat dan karenanya lebih sulit digerakkan, termasuk saat didorong mundur. Penambahan diameter atau lebar ban ini juga menambah beban pada mesin dan sistem transmisi, sehingga lebih sulit bagi pengendara untuk akan mendorongnya.
Karena itu penting bagi pemilik motor untuk selalu memperhatikan kesesuaian komponen modifikasi dengan spesifikasi asli motor. Selain itu, tekanan angin pada ban juga harus sesuai agar mobilitas motor tetap lancar.
2. Rem belakang terlalu gigit

Rem belakang yang terlalu ketat atau mengalami kerusakan bisa menjadi alasan mengapa motor matik sulit dimundurkan. Sebab sistem rem yang mengunci akan menghambat pergerakan roda, sehingga motor terasa berat saat didorong mundur.
Kondisi ini dapat terjadi karena kampas rem kotor atau aus. Selain itu setelan rem yang tidak tepat juga bisa menjadi penyebabnya. Jika rem belakang terasa macet atau tersangkut, penting untuk segera melakukan pemeriksaan dan penyetelan ulang.
3. Standar tengah yang bergesekan dengan tanah

Saat pengendara lupa atau tidak menaikkan standar tengah sepenuhnya, standar ini dapat bergesekan dengan permukaan jalan dan menghambat pergerakan motor, termasuk saat mencoba mundur. Gesekan dari standar tengah ini membuat motor terasa berat atau bahkan tidak bisa digerakkan sama sekali ke belakang.
Banyak pengguna motor matik tidak menyadari hal ini dan menganggap motor mengalami masalah teknis serius. Padahal, dengan hanya memastikan standar tengah dalam posisi terangkat sempurna, motor dapat dimundurkan dengan lancar. Hal sederhana ini sering kali terlewatkan, tetapi memiliki dampak besar pada mobilitas motor.
4. Rantai atau V-belt kotor dan aus

Rantai atau V-belt pada motor matik yang kotor dan aus dapat membuat motor terasa berat, terutama saat harus didorong mundur. Kotoran yang menumpuk di rantai atau V-belt menyebabkan komponen ini sulit bergerak dan meningkatkan gesekan. Hal ini membuat motor seolah tertahan ketika digerakkan secara manual ke belakang.
Selain itu, jika V-belt sudah aus, maka tarikan motor pun akan menurun secara signifikan. Untuk menjaga kelancaran pergerakan motor, rantai dan V-belt perlu dibersihkan secara rutin dan diganti jika sudah menunjukkan tanda-tanda aus. Perawatan komponen ini akan mendukung kinerja motor agar selalu responsif.
5. Permukaan jalan tidak rata

Motor matic yang parkir di permukaan jalan yang tidak rata atau di tempat yang menanjak juga bisa sulit dimundurkan. Sebab permukaan yang tidak rata atau miring memberikan hambatan tambahan, membuat motor terasa lebih berat ketika didorong ke belakang. Ini sering dialami oleh pengendara motor matik yang memarkir di area miring atau berkerikil.
Posisi parkir yang tidak optimal ini membuat usaha untuk memundurkan motor menjadi lebih sulit dan memerlukan tenaga ekstra. Pengendara disarankan untuk selalu memilih tempat parkir yang rata agar memudahkan mobilitas motor. Sehingga kendala motor matik terasa berat saat didorong mundur tidak semata karena persoalan teknis.