5 Waktu yang Pas untuk Mengganti Air Radiator Motor

Ada beberapa pemilik motor yang hanya fokus pada oli mesin saat melakukan perawatan. Padahal, ada satu cairan khusus pada sistem pendinginan motor modern yang tak kalah penting, yaitu air radiator. Cairan yang fungsinya menjaga suhu mesin tetap stabil dan tidak overheat ini juga perlu diganti jika sudah saatnya.
Sama seperti mengganti oli mesin, penggantian air radiator juga cukup penting. Namun, terkadang orang lupa mengganti air radiator dan baru ingat begitu motor mulai menunjukkan tanda-tanda masalah. Untungnya ada beberapa momen yang bisa menjadi sinyal bahwa sudah waktunya mengganti cairan pendingin ini.
1. Setiap 10.000 kilometer atau 1 tahun sekali

Pabrikan motor umumnya merekomendasikan penggantian air radiator tiap 10.000 km atau setahun sekali, tergantung mana yang tercapai lebih dulu. Hal ini karena dalam jangka waktu tersebut, kandungan zat aditif dalam cairan pendingin bisa berkurang sehingga efektivitasnya dalam menyerap panas juga menurun. Ada juga faktor lain yang memengaruhi kualitas air radiator. Misalnya, jika motor sering digunakan untuk perjalanan jauh atau dalam kondisi macet khas perkotaan padat, penggantian bisa dilakukuan lebih dini. Mengganti air radiator sesuai jadwal dan menyesuaikan dengan kondisi pemakaian motor sangatlah penting agar sistem pendinginan tetap normal.
2. Saat mesin mulai sering kepanasan

Jika motor terasa lebih cepat panas atau indikator suhu sering menunjukkan angka yang lebih tinggi dari biasanya, bisa jadi air radiator sudah tidak bekerja dengan baik. Cairan pendingin yang sudah lama digunakan cenderung mengalami penguapan atau pencampuran dengan kotoran sehingga daya serap panasnya berkurang. Jika kondisi ini yang dibiarkan terus-menerus bisa menyebabkan kerusakan serius, seperti gasket kepala silinder bocor atau bahkan piston macet. Ketika motor mulai sering mengalami kenaikan suhu yang tidak wajar, segera cek dan ganti air radiatornya sebelum masalah bertambah besar.
3. Setelah motor terendam banjir

Jika motor pernah terendam banjir, segera periksa seluruh sistem pendinginan, termasuk air radiator. Air kotor dan lumpur bisa masuk ke dalam radiator melalui jalur pendinginan yang akan menyebabkan kontaminasi dan penyumbatan pada saluran air radiator. Masalah ini bisa membuat cairan pendingin kehilangan fungsinya atau bahkan mempercepat proses korosi di dalam radiator. Sebaiknya setelah motor terkena banjir, lakukan pengurasan dan penggantian air radiator. Jangan hanya menambahkan cairan baru tanpa mengurasnya terlebih dahulu karena kotoran yang sudah masuk bisa tetap mengendap dan merusak sistem pendinginan dalam jangka panjang.
4. Saat warna air radiator berubah drastis

Cairan radiator umumnya memiliki warna khas seperti hijau, biru, atau merah, tergantung jenisnya. Jika warnanya berubah menjadi kecokelatan atau keruh, itu tanda bahwa cairan tersebut sudah terkontaminasi oleh kotoran atau karat. Air radiator yang berubah warna juga bisa menjadi indikasi adanya kebocoran kecil di dalam sistem pendinginan yang memungkinkan masuknya partikel asing. Penggantian cairan dalam kondisi ini sangat penting untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Jika warna air radiator berubah dalam waktu yang relatif singkat setelah penggantian, periksa juga kondisi radiator dan selang-selangnya untuk memastikan tidak ada masalah yang lebih serius.
5. Setelah melakukan perbaikan di sistem pendinginan

Jika kamu baru saja mengganti selang radiator, water pump, atau bahkan melakukan servis besar pada mesin, sebaiknya sekalian mengganti air radiator. Proses perbaikan bisa menyebabkan cairan lama terkontaminasi oleh oli atau kotoran lain yang masuk ke dalam sistem pendinginan. Saat melakukan perbaikan, biasanya radiator akan dikosongkan sebagian atau bahkan sepenuhnya. Jika hanya menambah cairan tanpa melakukan penggantian menyeluruh, kemungkinan besar efektivitas pendinginan tidak akan maksimal. Jadi, lebih baik ganti dengan cairan radiator yang baru agar kinerja pendinginan tetap optimal.
Mengganti air radiator motor pada waktu yang tepat akan menjaga performa mesin agar tetap prima. Jangan menunggu sampai terjadi overheat atau kerusakan serius. Sejatinya, melakukan perawatan motor yang baik akan membuat kendaraan akan lebih awet dan kamu bisa berkendara dengan lebih percaya diri tanpa khawatir motor mengalami masalah di jalan.