Apa Jadinya Kalau Ban Motor Off-Road Dipakai Harian di Jalan Aspal?

Bagi biker yang hobi touring atau suka gaya adventure, ban off-road pasti terlihat begitu menggoda. Kembangan kasarnya bikin motor terlihat lebih macho, seolah siap diajak melibas medan berat kapan saja. Tidak sedikit juga yang iseng ingin mencoba, dengan alasan ingin tampil beda saat berkendara di jalanan kota.
Namun, ada hal yang sering terlupakan: ban bukan sekadar soal gaya, tapi juga kenyamanan dan keselamatan. Ban off-road dirancang khusus untuk jalan tanah, kerikil, atau lumpur. Jadi agak tidak ideal jika ban jenis ini digunakan secara rutin di aspal. Tapi, apa saja sih efek samping menggunakan ban off-road di atas jalan beraspal?
1. Kenyamanan berkendara menurun

Ban off-road memiliki pola kembangan yang besar dan jarak antargroove yang lebar. Desain ini efektif untuk mencengkeram permukaan tanah atau bebatuan, tapi saat dipakai di jalan aspal, hasilnya justru berbeda. Permukaan ban yang kasar menimbulkan getaran lebih tinggi, sehingga motor terasa berisik dan tidak stabil.
Perjalanan jauh yang biasanya bisa dinikmati dengan santai malah terasa lebih melelahkan karena tubuh harus beradaptasi dengan getaran konstan. Jadi, kalau tujuanmu adalah mobilitas sehari-hari, ban off-road jelas membuat pengalaman berkendara jadi kurang nyaman.
2. Keausan ban lebih cepat

Selain soal kenyamanan, ketahanan ban juga jadi masalah besar. Ban off-road umumnya dibuat dengan kompon karet yang lebih lunak agar bisa menyesuaikan diri dengan medan yang tidak rata. Sayangnya, karakter ini membuat ban cepat aus jika dipakai terus-menerus di jalan beraspal yang keras.
Pola kembangan yang dalam akan cepat terkikis, sehingga umur pakai ban jadi jauh lebih pendek dibanding ban jalan raya biasa. Akibatnya, kamu harus lebih sering mengganti ban, yang berarti biaya perawatan motor juga meningkat. Jadi, niat awal untuk tampil keren bisa berakhir dengan kantong yang makin tipis.
3. Kendali motor jadi sedikit liar

Dampak paling penting dari penggunaan ban off-road di aspal adalah pengendalian motor yang berubah. Traksi ban ini tidak dirancang untuk permukaan halus, sehingga cengkeraman di tikungan bisa terasa kurang mantap. Saat melakukan pengereman mendadak, motor cenderung lebih mudah selip karena kontak ban dengan jalan tidak merata.
Kondisi hujan bisa memperburuk keadaan, karena ban off-road tidak seefektif ban jalan raya dalam membuang air. Semua faktor ini tentu berpengaruh langsung terhadap keselamatan, apalagi jika motor sering digunakan untuk mobilitas padat di perkotaan.
Pada akhirnya, penggunaan ban off-road di jalan beraspal memang memberikan kesan gagah dan berbeda. Namun, konsekuensinya cukup serius, mulai dari kenyamanan yang berkurang, ban cepat habis, hingga risiko keselamatan yang meningkat. Kalau kamu memang lebih sering berkendara di aspal, sebaiknya pilih ban yang sesuai dengan kebutuhan harian.
Sementara ban off-road bisa tetap kamu gunakan di momen yang tepat, misalnya saat adventure atau touring ke daerah dengan jalur tanah dan bebatuan. Dengan begitu, motor tetap terlihat keren, tetapi kamu juga tidak mengorbankan kenyamanan maupun keamanan setiap kali berkendara.